Pendaki Ditemukan Kurus Kering dan Digerogoti Belatung di Himalaya

27 April 2017 9:04 WIB
comment
12
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Liang Sheng Yueh dalam perawatan. (Foto: REUTERS/Navesh Chitrakar)
Seorang pemuda asal Taiwan ditemukan selamat setelah hampir tujuh pekan dinyatakan hilang di pegunungan Nepal. Namun kekasihnya meninggal dunia, tiga hari sebelum keduanya ditemukan tim penyelamat.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, jasad Liu Chen-chun, 19, ditemukan di kaki gunung Ganesh Himal, bagian baratlaut Nepal, bagian dari pegunungan Himalaya. Sementara kekasihnya, Liang Sheng-yueh, 21, ditemukan masih hidup, namun dalam keadaan yang sangat buruk dan langsung dilarikan ke rumah sakit di Kathmandu.
"Dia tertidur saat kami temukan. Dia bangun ketika mendengar kami datang. Kami terkejut menemukan dia masih hidup. Dia mengatakan, kekasihnya meninggal tiga hari sebelumnya," kata seorang tim penyelamat.
Puncak tertinggi di dunia. Gunung Everest. (Foto: Tim Chong/Reuters)
Keduanya dinyatakan hilang pada Maret lalu. Kepada wartawan, Liang mengatakan mereka tersesat di gunung dan mencoba mencari jalan pulang dengan menyusuri aliran sungai menuruni gunung.
Namun langkah mereka terhenti setelah aliran sungai berujung di air terjun. Mereka juga tidak bisa kembali mendaki ke atas karena medan yang sulit, akhirnya keduanya terjebak di tempat itu selama 47 hari.
ADVERTISEMENT
Di hari-hari pertama, mereka bertahan hidup dengan memakan kentang dan mie instan yang mereka bawa. Namun ketika semuanya habis, mereka hanya mengandalkan air untuk mengisi perut.
"Dia mengaku bertahan hidup dengan minum air dan salju, serta sedikit garam yang mereka bawa," kata tim penyelamat kepada Reuters.
Map lokasi penyelamatan pendaki Taiwan. (Foto: REUTERS/Navesh Chitrakar)
Liang kehilangan 30 kilogram bobot tubuhnya dan kaki kanannya telah membusuk, mulai digerogoti belatung.
Jasad Liu telah dibawa ke rumah sakit Kathmandu untuk menjalani pemeriksaan post-mortem.
Musim semi memang merupakan saat-saat paling ramai di pegunungan Nepal. Setiap tahunnya 150 ribu pendaki mengunjungi Annapurna dan Everest. Bagi Nepal, para pendaki ini adalah sumber devisa yang tidak sedikit nilainya.
ADVERTISEMENT