Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Polisi London Tembakkan 50 Peluru untuk Tewaskan Teroris ISIS
5 Juni 2017 10:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Kepolisian Inggris melakukan tindakan yang tidak biasa dalam menangani serangan teror di London Bridge Sabtu malam lalu. Mereka menembakkan sedikitnya 50 peluru yang menewaskan tiga pelaku serangan, termasuk melukai warga sipil.
ADVERTISEMENT
Seperti disampaikan kepala kepolisian anti-terorisme Inggris Mark Rowley, polisi London harus mengambil tindakan luar biasa dalam menanggapi aksi teror Sabtu lalu.
"Delapan polisi bersenjata mengeluarkan pistol mereka. Penyelidikan awal, kedelapan polisi itu menembakkan 50 peluru. Ketiga penyerang tertembak mati," kata Rowley, dikutip Reuters, Minggu (4/6).
Ketiga pelaku sebelumnya menabrakkan van yang mereka kendarai di London Bridge sebelum turun dan melakukan penusukan terhadap warga. Total termasuk pelaku, tujuh orang tewas dalam peristiwa itu.
Sedikitnya 48 orang terluka, 21 di antaranya dalam kondisi kritis. Di antara korban luka adalah mereka yang terkena aparat, namun bukan luka yang mengancam jiwa.
ADVERTISEMENT
Rowley mengatakan, tembakan yang dilakukan aparat diperlukan untuk mengatasi situasi hidup dan mati seperti itu. Apalagi saat itu polisi melihat pelaku memakai rompi peledak.
"Tiga pria bersenjata memakai sabuk seperti peledak. Mereka telah menyerang dan membunuh warga, dan harus dihentikan secepatnya," ujar Rowley.
Belakangan diketahui, bom itu palsu. Tembakan jarang dilakukan oleh kepolisian Inggris. Pasalnya, hampir seluruh polisi Inggris tidak bersenjata.
"Polisi bersenjata menembakkan peluru dalam jumlah banyak untuk memastikan mereka telah melumpuhkan ancaman," ujar Rowley.
ISIS mengklaim serangan tersebut. Ini adalah serangan kedua ISIS dalam dua pekan di Inggris. Sebelumnya, simpatisan ISIS meledakkan bom di konser Ariana Grande di Manchester, menewaskan 22 orang.
ADVERTISEMENT
Rowley mengatakan polisi masih menyelidiki kasus ini. Sedikitnya 12 orang ditahan dalam penyelidikan. Polisi telah mengetahui identitas ketiga pelaku, namun belum mengungkapkannya.