Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Rebecca Sharrock, Wanita yang Tidak Pernah Lupa
3 Mei 2017 17:28 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Lupa, itu manusiawi. Namun bagi Rebecca Sharrock, kata "lupa" tidak pernah ada dalam kamusnya. Wanita asal Australia ini tidak pernah melupakan setiap detail dalam hidupnya, bahkan di hari-hari pertama kelahirannya.
ADVERTISEMENT
Wanita 27 tahun ini adalah satu dari 60 orang yang tidak pernah lupa. Mereka mengalami sebuah kondisi misterius bernama Highly Superior Autobiographical Memory (HSAM) atau Hyperthymesia. Dengan kondisi ini, seseorang tidak akan pernah lupa yang terjadi pada dirinya.
Namun berbeda dengan pemilik HSAM lainnya, yang biasanya tidak pernah lupa sejak usia 10-14 tahun, Sharrock masih ingat peristiwa yang dialaminya ketika masih berumur beberapa hari.
Kisah Sharrock telah diangkat oleh banyak media belakangan ini. Akhir bulan lalu, dia menuliskan sendiri ceritanya di situs ilmu pengetahuan, Omni. Pada usia 12 hari, Sharrock masih mengingat betul ketika pertama kali diajak naik mobil.
"Sebagai bayi baru lahir, saya penasaran pada kulit jok dan setir mobil. Walau pada usia itu saya belum bisa berdiri dan menjelajahi benda-benda yang membuat saya penasaran," tulis Sharrock.
ADVERTISEMENT
Di pesta ulang tahun pertamanya, kata dia,dia masih ingat betul gaun yang dipakaikan ibunya padanya, berbahan satin yang membuat kulitnya gatal sampai menangis.
"Itu adalah hari orang tua saya memberi saya boneka Minnie Mouse, yang wajahnya membuat saya takut, tapi saya tidak bisa mengatakannya. Saya hanya bisa menangis dan mendorongnya menjauh setiap kali melihatnya," ujar dia.
Becky, biasa dia disapa, mencemooh sebuah tulisan di koran tiga tahun lalu. Saat itu dia membaca artikel yang menyebutkan bahwa mustahil ada orang yang mengingat peristiwa yang terjadi di usia sebelum empat tahun.
"Setelah membacanya saya berpikir 'tidak masuk akal'. Saat ini saya tengah menulis buku 'My Life is a Puzzle' dan kenangan kejadian hingga saya berusia empat tahun memenuhi bab yang sangat panjang di buku itu," kata Becky dalam tulisannya.
ADVERTISEMENT
Selain mengingat seluruh peristiwa, Becky juga hafal di luar kepala semua kata-kata yang dibacanya. Dua tahun lalu, reporter stasiun televisi Channel 9 Australia menguji kekuatan ingatan Becky.
Dalam acara 60 Minutes, pembawa acara Allison Langdon menguji Becky yang ternyata hafal semua kata-kata di dalam novel-novel Harry Potter. Ternyata benar, Becky tidak lupa semua kalimat dalam buku-buku itu.
Bagi sebagian orang bakat Becky ini adalah anugerah yang luar biasa. Namun menurut Langdon, tidak bisa lupa bisa jadi mimpi buruk, terutama menyangkut peristiwa yang traumatis dan ingin dilupakan. Punya kemampuan untuk lupa justru adalah anugerah yang besar.
Selain itu, lanjut Langdon, pengidap HSAM biasanya buruk dalam pelajaran sekolah. Pasalnya mereka bermasalah dalam menyaring seluruh informasi yang masuk, mana yang penting dan tidak penting.
ADVERTISEMENT
Saat ini Becky tengah terlibat dalam dua penelitian oleh University of California di Amerika Serikat dan University of Queensland di Australia untuk mencari tahu kerja memori otak.
Diharapkan temuan dalam penelitian ini bisa mencari penyebab dan penyembuh berbagai penyakit pikun seperti demensia dan Alzheimer.