Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
5 Fakta Menarik Tentang si Betty, Buah Cinta Gamelan di Amerika Serikat
8 Mei 2023 16:02 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Denny Zaelani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Yang menarik, ternyata gamelan tidak hanya memukau, namun juga berhasil membuat Amerika Serikat jatuh cinta. Si Betty adalah salah satu buah cintanya. Bukan gadis cantik, tapi nama anggun itu disematkan kepada sebuah gamelan asli yang dibuat di negeri Paman Sam.
Gamelan si Betty adalah salah satu gamelan unik di dunia yang dibuat oleh Lou Harrison, warga negara Amerika Serikat yang lahir di Portland, Oregon. Dia adalah seorang komposer musik kontemporer ternama AS yang rasa kagumnya semakin besar terhadap gamelan pada tahun 1939, ketika dia melihat dan mendengar gamelan secara langsung pada pameran the Golden Gate International di Treasure Island, San Francisco, AS.
Di tahun 1975, Lou Harrison sangat beruntung dapat belajar dengan salah satu guru besar gamelan Indonesia, yaitu KPH Notoprojo (juga di kenal dengan nama K.R.T. Wasitodiningrat), yang akrab dipanggil Pak Cokro. Setelah itu, Jody Diamond, yang merupakan asisten pengajar Pak Cokro, menjadi guru gamelan Lou Harrison pada tahun 1976. Sejak itu, Lou dan Jody kemudian terus bekerja sama untuk mengembangkan, mempromosikan, dan mengajarkan gamelan di AS selama 25 tahun.
ADVERTISEMENT
Fakta Menarik Si Betty
Berikut adalah lima fakta menarik dari Gamelan si Betty yang merupakan instrumen musik asli yang dibuat di AS pada uraian berikut ini.
1. Asal Usul Nama Si Betty
Nama si Betty diambil dari Betty Freeman, yang merupakan pendana utama pembuatan instrumen gamelan versi Amerika tersebut. Lahir di Chicago, Illinois, Betty adalah seorang filantropis penyokong perkembangan musik kontemporer di AS.
Betty terkenal sering membantu proyek-proyek komposer muda musik kontemporer negeri Bald Eagle, terutama di awal karier mereka. Berkat dukungannya, Gamelan Si Betty berhasil dibuat oleh Lou Harrison bersama-sama dengan William Colvig, rekan sesama komposer dan musisi, pada tahun 1979.
2. Gamelan Jawa Sebagai Inspirasi
Si Betty mencontoh gamelan keraton Jawa Tengah, khususnya Gamelan Kyai Udan Mas yang berada di University of California, Berkeley, yang menjadi tempat mengajar Pak Cokro dan Jody selama 12 tahun terhitung sejak tahun 1976. Alat musik ini merupakan gamelan buatan Amerika terbesar dalam hal jumlah instrumen. Si Betty dapat menampung lebih dari 30 pemain instrumental dan vokalis.
ADVERTISEMENT
3. Berbahan Dasar Alumunium
Berbeda dengan gamelan Jawa, yang bahan dasarnya terbuat dari campuran logam yang didominasi oleh tembaga, timah putih dan seng, instrumen-instrumen si Betty sebagian besar berbahan dasar alumunium. Bahan tersebut dipilih karena lebih mudah untuk dibuat dan relatif lebih murah karena aluminium banyak digunakan oleh pabrik-pabrik pesawat terbang di wilayah Pantai Barat, AS.
4. Fungsi Instrumen Sama dengan Gamelan Jawa
Seperti halnya gamelan Jawa, Si Betty terbagi menjadi dua set, yaitu laras slendro dan pelog. Instrumen tersebut disetem menggunakan sistem Yunani kuno yang disebut "just intonation".
5. Masih Dipakai Sebagai Alat Pembelajaran Seni di AS
Sejak dibuat pada tahun 1979, si Betty telah dan masih menjadi bagian dari pembelajaran dan pengembangan musik kontemporer di Amerika. Dari Lou Harrison, kepemilikannya dialihkan kepada Jody Diamond, seorang musisi, komposer dan akademisi seni, serta guru gamelan Lou Harrison. Beberapa kampus ternama di AS sempat menjadi rumah dari si Betty, termasuk Harvard University pada tahun 2007-2017.
Saat ini, si Betty dan Jody Diamond aktif mengedukasi indahnya alunan buah cinta gamelan dari AS tersebut di State University of New York at New Paltz. Gamelan asli AS tersebut adalah perwujudan dari konsep distant roots, local flowers, kata Jody yang juga merupakan Direktur American Gamelan Institute.
Dari fakta si Betty, gamelan terbukti tidak saja menjadi alat diplomasi penghubung AS dan Indonesia . Namun, lebih jauh, alat musik eksperimen itu telah menjelma sebagai jiwa dan akar kuat persahabatan kedua negara dan masyarakatnya.
ADVERTISEMENT