Konten dari Pengguna

Mudik 2025: Tol Cipali Padat, Contraflow Ditunda, Tepat?

Deny Gunawan Susandi
Dosen di Universitas Tama Jagakarsa dan mahasiswa S3 di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII)
27 Maret 2025 7:12 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Deny Gunawan Susandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Berita Terkini Arus Mudik Lebaran 2025 di Jalan Tol Cipali: Mengapa Contraflow Ditunda dan Tips Mudik Aman untuk Libur Lebaran

Kondisi Lalu Lintas Mudik di Tol Cipali Mulai Ramai dan Berjalan Lambat (ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Lalu Lintas Mudik di Tol Cipali Mulai Ramai dan Berjalan Lambat (ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.)
ADVERTISEMENT
Pada Rabu, 26 Maret 2025, atau lima hari menjelang Hari Raya Idulfitri (H-5 Lebaran 2025), arus lalu lintas di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dari arah Jakarta menuju Cirebon melonjak hingga 86 persen dibandingkan hari sebelumnya. Berdasarkan laporan Astra Tol Cipali, hingga pukul 12.00 WIB, sebanyak 31.400 kendaraan melintas ke arah Cirebon, sementara 10.100 kendaraan menuju Jakarta, naik 7,1 persen. Peningkatan ini menandakan gelombang awal mudik Lebaran, dengan puncak arus diperkirakan terjadi pada 28 Maret 2025, seperti yang disebutkan Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Agus Suryonugroho.
ADVERTISEMENT
Meskipun volume kendaraan meningkat tajam, Irjen Agus menyatakan bahwa lalu lintas masih "aman dan lancar," sehingga belum perlu menerapkan contraflow. Keputusan ini mencerminkan pengelolaan yang cermat dan berbasis fakta di salah satu jalur utama mudik di Pulau Jawa. Tulisan ini akan menjelaskan mengapa langkah tersebut sudah tepat, dengan melihat permasalahan yang ada dan memberikan rekomendasi untuk mendukung keberhasilannya.
Keputusan Tepat Berdasarkan Kondisi Lapangan
Lonjakan kendaraan di musim mudik sering kali memicu kekhawatiran akan kemacetan, terutama di Tol Cipali yang menjadi tulang punggung perjalanan menuju Jawa Tengah dan Timur. Peningkatan 86 persen memang terlihat besar, tetapi keputusan Kakorlantas untuk menunda contraflow menunjukkan bahwa situasi belum berada pada titik yang mengkhawatirkan. Irjen Agus menegaskan bahwa indikator untuk rekayasa lalu lintas belum tercapai, dan arus kendaraan masih berjalan mulus. Langkah ini patut diapresiasi karena menghindari tindakan yang terburu-buru, yang bisa saja menimbulkan kebingungan atau masalah baru di jalan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pengamatan, jumlah kendaraan yang tinggi belum serta merta mengganggu kelancaran. Astra Tol Cipali melaporkan bahwa arus lalu lintas pada Rabu pagi hingga siang tetap landai, baik dari Jakarta ke Cirebon maupun sebaliknya. Ini menandakan bahwa kapasitas jalan tol masih mampu menampung volume saat ini tanpa perlu langkah tambahan. Keputusan ini juga didukung oleh pemahaman bahwa menerapkan contraflow terlalu cepat bisa mengacaukannya arus dua arah dan menambah beban petugas, sementara manfaatnya belum tentu sepadan dengan kondisi yang ada.
Pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa rekayasa lalu lintas yang dilakukan tanpa persiapan matang atau tanpa kebutuhan mendesak justru bisa meningkatkan risiko, seperti kecelakaan akibat perubahan tiba-tiba di jalan. Dengan memantau situasi secara cermat, Kakorlantas memilih untuk menunggu hingga ada tanda-tanda nyata bahwa lalu lintas mulai terganggu, seperti penurunan kecepatan atau antrian panjang. Data 31.400 kendaraan hingga siang hari, meski besar, tampaknya masih terdistribusi dengan baik sepanjang waktu, sehingga belum ada kemacetan yang signifikan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, lonjakan ini juga mencerminkan pola mudik yang sudah biasa terjadi, di mana banyak orang memilih berangkat lebih awal untuk menghindari kepadatan di hari-hari puncak. Irjen Agus memahami kebiasaan ini dan memperkirakan puncak arus pada 28 Maret, memberikan ruang untuk menyiapkan langkah lanjutan jika diperlukan. Keputusan menunda contraflow bukan hanya soal angka, tetapi juga soal membaca dinamika perjalanan masyarakat, menjadikannya langkah yang masuk akal dan terencana.
Dukungan untuk Kelancaran Strategi Kakorlantas
Keputusan Kakorlantas untuk menunda contraflow sudah berada pada jalur yang benar, tetapi ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memastikan strategi ini berhasil hingga puncak mudik. Pertama, meningkatkan pemantauan dengan teknologi seperti CCTV dan sensor di sepanjang Tol Cipali. Informasi terkini tentang jumlah kendaraan dan kecepatan rata-rata akan membantu petugas menentukan waktu yang tepat untuk bertindak jika situasi berubah, sehingga keputusan tetap responsif tanpa tergesa-gesa.
ADVERTISEMENT
Kedua, memperluas informasi kepada pemudik tentang kondisi lalu lintas. Dengan memanfaatkan papan informasi di tol atau media sosial, Korlantas bisa meyakinkan masyarakat bahwa situasi terkendali dan tidak ada kebutuhan mendesak untuk contraflow. Hal ini juga bisa mengurangi kekhawatiran berlebihan di kalangan pengendara yang melihat angka peningkatan volume kendaraan.
Ketiga, menjaga kerja sama erat dengan Astra Tol Cipali. Koordinasi yang solid antara polisi dan pengelola tol akan memastikan bahwa jika ada tanda-tanda kepadatan, langkah seperti contraflow atau pengalihan arus bisa dilakukan dengan cepat dan aman. Petugas darurat juga bisa ditempatkan di titik-titik penting, seperti rest area, untuk menangani gangguan kecil sebelum menjadi masalah besar.
Terakhir, mendorong pemudik untuk memilih waktu perjalanan yang lebih sepi, seperti malam hari, dengan memberikan informasi atau bahkan insentif kecil seperti potongan tarif tol. Cara ini bisa membantu menjaga arus tetap lancar tanpa harus mengubah tata cara lalu lintas secara drastis.
ADVERTISEMENT
Dengan langkah-langkah ini, strategi Kakorlantas akan semakin kuat, memastikan mudik Lebaran 2025 berjalan lancar dan aman. Keputusan menunda contraflow adalah bukti bahwa pengelolaan lalu lintas yang bijaksana dan berdasarkan kondisi nyata bisa menjadi solusi terbaik di tengah lonjakan kendaraan.