Akankah West Ham Terdegradasi Musim Ini?

West Ham United memilh untuk berpisah dengan pelatih yang mengantarkan mereka finish sebagai the big ten dalam dua musim terakhir. Slaven Bilic, pelatih berdarah Kroasia kelahiran 11 September 1968, berhasil membawa The Hammers ke peringkat tujuh pada musim 2015/2016 dan tampil di Europa League untuk pertama kali setelah sembilan tahun absen.

Tidak hanya itu, Slaven Bilic juga berhasil merayu sejumlah pemain top ke London Stadium. Sebut saja José Fonte - bek tangguh tim nasional Portugal, Javier Hernández - the Wonder Kid yang ditemukan oleh Sir Alex Ferguson, dan sejumlah nama beken lainnya termasuk Pablo Zabaleta dan André Ayew. Namun, sayang seribu sayang, West Ham United bukanlah tim dengan jajaran direksi yang sabar menunggu proses. Slaven Bilic dipecat pada 6 November 2017.

Dari 11 pertandingan di musim 2017/2018, The Hammers hanya menyicipi 2 kemenangan, 3 hasil seri, dan 6 kekalahan. Bahkan dari lima pertandingan mereka di Premier League, Slaven Bilic dan anak asuhnya hanya mampu memperoleh 1 kemenangan, itu juga dari Swansea yang notabene berada di posisi kedua dari bawah klasemen sementara.

Selanjutnya, West Ham United langsung mengumumkan pelatih baru mereka sehari berselang (7/11/2017). Siapakah sosok pengganti Slaven Bilic? Tidak ada spekulasi muluk-muluk mencuat, nama baru langsung dimunculkan oleh direksi: David Moyes!

Seorang skotlandia yang namanya begitu sering disebut semenjak 9 Mei 2013 ketika Manchester United dengan begitu mengejutkan menunjuknya sebagai successor Sir Alex Ferguson. Selanjutnya? Lelucon dan "bagi-bagi point" kepada rival dilakukan "Setan Merah" dibawah kepemimpinan Moyes.

Setelah juara di musim 2012/2013, Manchester United seakan langsung menjadi tim medioker di musim 2013/2014 bersama David Moyes. Mereka begitu terlihat kesulitan meraih kemenangan. Pertahanan berantahkan, menyetak gol juga sulit. Para pemain bintang dijual dan dipinjamkan. Hasilnya? "Setan Merah" meraih rapot merah diakhir musim: menang 19 kali, 7 kali seri, dan tersungkur 12 kali. Moyes pun dipecat pada 22 April 2014.

Lalu, bagaimana karir Moyes selanjutnya?

Tragis. setelah memulai karirnya di Real Sociedad pada 12 November 2014, Moyes harus angkat koper dari Anoeta Stadium setelah rangkaian hasil buruk yang menempatkan klub asal Spanyol tersebut. Erreala menghuni papan bawah La Liga Spanyol dan hanya unggul selisih gol dari penghuni zona degradasi saat Moyes dipecat.

Selanjutnya, Moyes kembali ke Premier League dengan menjadi pelatih Sunderland. Moyes bergabung bersama tim yang sebelumnya dilatih oleh Sam Allardyce ini di musim 2016/2017 tepatnya pada tanggal 23 juli 2016 dan berakhir sebelum musim selesai, yakni tanggal 22 mei 2017. Saat pergi, Moyes memberi "hadiah" spesial kepada para fans Sunderland: terdegradasi.

Lalu, apa daya tarik David Moyes sehingga West Ham United "jatuh cinta" dan memilihnya untuk menjadi pelatih dan "penyelamat" tim asal London ini dari jurang degradasi?

Dalam pernyataan resminya di website klub, the Hammers mengatakan bahwa penunjukkan David Moyes didasari oleh "experience and pedigree".

“We need somebody with experience, knowledge of the Premier League"

Tapi, pengalaman dan pengetahuan yang mana yang dimaksud? West Ham United adalah tim yang sejak dua musim lalu menunjukkan "niat"-nya untuk menjadi dan sejajar dengan klub-klub besar di Premier League seperti Chelsea, Arsenal, Man.United, dan Liverpool. Bahkan West Ham United, di samping memiliki stadion yang baru dan megah, juga mulai mendatangkan pemain bintang seperti yang disinggung di awal. Dengan fakta-fakta tersebut, apakah memang harus Moyes?

Jika ukurannya adalah pengalaman Moyes ketika ia menjadi pelatih the Toffees, prestasi apa yang sudah ia dapat selama menangani klub yang menjadi rival Liverpool itu?

Sebagai tambahan, West Ham United sepertinya cukup silau dengan prestasi Moyes ketika berhasil mengalahkan Barcelona dengan skor 1-0, itupun dengan strategi bertahan total yang sama sekali berbeda dengan sepakbola West Ham United. Hal ini terlihat dari dituliskannya "prestasi" ini di website resmi mereka.

Apa yang bisa dilakukan Moyes di West Ham United sebenarnya tidak ada yang bisa menebak. Siapa yang mengira Huddersfield Town bisa semengejutkan itu di musim ini? siapa sangka Crystal Palace yang di awal musim dilatih oleh pelatih bertalenta seperti Frank de Boer bisa terperosok hingga ke dasar klasemen sementara hingga pekan ke 11?

Namun, jika dilihat dari prestasi Moyes selama ini, wajar bila para pecinta West Ham United was-was akan bagaimana nasib tim kesayangan mereka di akhir musim nanti.

David Moyes (Foto: Lee Smith/Reuters )

Jadi, di akhir artikel ini, saya ingin menyampaikan pandangan saya secara pribadi:

Bila kita melihat bagaimana karir kepelatihan David Moyes di tiga klub terakhirnya, dan melihat di mana posisi West Ham United di pekan ke 11 Premier League musim ini, mohon maaf fans West Ham United. Feeling saya the Hammers musim depan akan bermain di championship league, kasta kedua Liga Inggris. Karena melihat posisi West Ham United sekarang ini, dapat diibaratkan seperti bola golf yang sudah sangat amat dekat dengan lubang:

"Tugas" Moyes hanya tinggal "memberikan sentuhan" seperti biasa yang sudah ia lakukan di tiga tim sebelumnya.

But, football is football. Tidak seorangpun bisa memprediksi hasilnya kecuali Tuhan dan Mafia olahraga.

Goodluck, Moyes!

sumber :

www.espnfc.com/club/west-ham-united/371/blog/post/3262580/david-moyes-at-west-ham-ex-man-united-boss-poor-record-in-focus indeks.kompas.com/topik-pilihan/list/3057/david.moyes.dipecat.mu www.bbc.com/indonesia/olahraga/2014/11/141111_david_moyes www.transfermarkt.com/david-moyes/profil/trainer/450 www.whufc.com/news/articles/2017/november/07-november/david-moyes-appointed-new-west-ham-united-manager#cGpXpBD7J4TSFyIt.99