Konten dari Pengguna

Keberagaman Minangkabau: Masyarakat, Kebudayaan, Gagasan, dan Artefak

Derry Yohendri Saputra
Mahasiswa Unversitas Andalas.
28 Desember 2024 18:35 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Derry Yohendri Saputra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jika membicarakan keberagaman Minangkabau pastinya kita tidak akan melupakan Masyarakat Minangkabau itu sendiri. Masyarakat Minangkabau merupakan salah satu peradaban tertua di Indonesia yang terletak di dataran tinggi Sumatra Barat. Dengan segala keunikan dan kekayaan budayanya masyarakat Minangkabau sudah memiliki jejak sejarah yang begitu panjang dan melahirkan budaya yang kaya akan nilai-nilai luhur. Pada artikel ini saya akan lebih berfokus untuk membahas secara mendalam tentang masyarakat dan kebudayaan Minangkabau mulai dari pengertian masyarakat Minangkabau itu sendiri, kebudayaan minangkabau, kebudayaan sebagai gagasan dan artefak Minangkabau sebagai kebudayaan.
ADVERTISEMENT

1. Masyarakat Minangkabau

Sebelum masuk ke masyarakat minangkabau kita perlu tau apa itu masyarakat, Masyarakat adalah sekempulan individu-individu yang hidup bersama, bekerja sama untuk memperoleh untuk memperoleh kepentingan bersama yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, dan adat istiadat yang ditaati dalam lingkungannya. Masyarakat Minangkabau adalah sekelompok etnis yang berasal dari wilayah Sumatra Barat, Indonesia. Mereka dikenal karena budaya dan sistem sosial yang khas, terutama sistem matrilineal, yang dimana garis keturunan diturunkan melalui pihak Ibu. Hal ini menjadikan mereka unik dibandingkan dengan masyarakat Indonesia yang mayoritas menganut sistem Patrilineal. Sistem ini melahirkan struktur sosial yang unik, di mana perempuan memegang peran penting dalam keluarga dan masyarakat. Suku Minangkabau berasal dari dua suku utama, yakni suku Koto Piliang yang didirikan oleh Datuak Katumanggungan. Satu suku lagi ialah suku Bodi Chaniago yang didirikan oleh Datuak Parpatiah Nan Sabatang. Orang minang juga dikenal dengan panggilan “Urang Awak” atau “Ranah Minang”, hal ini menjadikan masyarakat Minangabau mudah untuk diingat dan menjadi salah satu perbedaan dengan masyarakat daerah lain.
ADVERTISEMENT

2. Kebudayaan Minangkabau

Kebudayaan Minangkabau kaya akan keberagaman nilai-nilai luhur, tradisi, dan seni yang telah diwariskan turun temurun. Berikut adalah penjelasan mengenai budaya Minangkabau berdasarkan 7 unsur kebudayaan universal menurut Koentjaraningrat :

1. Sistem Religi

Pada umumnya masyarakat Minangkabau menganut agama Islam yang memiliki pengaruh sangat kuat dalam kehidupan sosialnya. Namun, agama Islam di Minangkabau dipadukan dengan adat lokal dalam konsep “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” yang bermakna adat berdasarkan syariat Islam dan syariat berdasarkan Al-Qur’an. Upacara-upacara adat seperti upacara pernikahan, aqiqah, dan khinatan yang selalu diintregasikan dengan nilai-nilai agama Islam. Selain itu, terdapat pula upacara adat yang lain seperti upacara turun mandi dan prosesi pernikahan adat.

2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan

Masyarakat Minangkabau menerapkan sistem kekerabatan atau biasanya disebut Matrilineal (garis keturunan ibu) yang dimana warisan berupa rumah dan tanah diturunkan secara langsung dari garis keturunan perempuan. Struktur adat Minangkabau dipimpin oleh seorang penghulu (pemimpin adat) yang memegang peran penting dalam keputusan adat. Ada juga lembaga adat yang berfungsi menjaga adat istiadat di tingkat nagari seperti Keterapan Adat Nagari (KAN).
ADVERTISEMENT

3. Sistem Pengetahuan

Minangkabau memiliki banyak pengetahuan tradisional seperti cara bercocok tanam padi dan pengolahan hasil pertanian. Selain itu, masyarakat Minangkabau juga memiliki pengetahuan dalam pengobatan tradisional menggunakan bahan herbal. Di samping itu masyarakat Minangkabau juga terkenal dengan budaya literasi dan pendidikan yang sudah menghasilkan banyak tokoh nasional yang berpengaruh, seperti Mohammad Hatta dan Tan Malaka.

4. Sistem Bahasa

Bahasa Minangkabau banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki beberapa dialek tergantung wilayah. Bahasa ini termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia (rumpun bahasa yang berasal dari Taiwan) memiliki keunikan tersendiri dalam kosa kata dan pengucapan. Selain bahasa daerah (Bahasa Minang), bahasa Indonesia juga digunakan dalam bentuk konteks formal atau dalam berkomunikasi dengan orang luar dan bahasa Minang juga memiliki bentuk-bentuk sastra lisan seperti pepatah-petitih, pantun, dan gurindam.
ADVERTISEMENT

5. Sistem Kesenian

Tarian khas dari Minangkabau yaitu Tari Piring dan Tari Indang merupakan tari yang sering ditampilkan dalam upacara adat dan kebudayaan. Tarian ini menonjolkan gerakan dinamis yang penuh makna. Minangkabau juga memiliki alat music tradisional seperti Saluang (seruling bambu) dan Talempong (alat musik pukul) yang merupakan alat musik khas dari Minangkabau. Alat musik ini biasanya digunakan untuk mengiringi upacara adat atau pertunjukan seni tari. Minangkabau juga memiliki seni ukir yang memiliki motif kaya akan simbolisme adat, bisa kita dilihat dari ukiran pada Rumah Gadang. Pakaian adat Minangkabau juga memiliki ciri khas tersendiri seperti Baju Penghulu dan Baju Kurung untuk perempuan.

6. Sistem Mata Pencaharian

Sebagian besar masyarakat Minangkabau bekerja di sektor pertanian seperti bercocok tanam padi, kopi, dan tanaman hortikultura. Merantau merupakan tradisi yang sangat kuat dalam budaya minangkabau di mana banyak orang Minangkabau bekerja sebagai pedagang di luar daerah. Hal ini membuat masyarakat Minangkabau dikenal sebagai masyarakat perantau.
ADVERTISEMENT

7. Sistem Teknologi dan peralatan

Rumah Gadang adalah rumah tradisional Minangkabau yang dibangun dengan arsitektur khas yang dimana atap Rumah Gadang dibangun dengan bentuk seperti tanduk kerbau yang disebut “gonjong”. Rumah Gadang memiliki struktur dan teknologi bangunan yang sangat tahan terhadap gempa. Masyarakat Minangkabau juga menggunakan alat-alat tradisional dalam bertani, seperti bajak sawah dan alat pemanen padi, serta peralatan rumah tangga yang menggunakan bahan-bahan dari alam seperti bambu dan kayu.

3. Kebudayaan Minangkabau Sebagai Ide atau Gagasan

Dalam konteks budaya sebagai ide atau gagasan, kebudayaan Minangkabau dipahami sebagai kumpulan konsep, nilai dan pemikirian yang membentuk pandangan hidup masyarakat Minangkabau. Beberapa gagasan inti dalam budaya Minangkabau antara lain:

1. Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah

Ini adalah konsep dasar dalam kebudayaan Minangkabau yang berarti "adat berdasarkan syariat, syariat berdasarkan Kitabullah (Al-Qur'an)." Prinsip ini menggambarkan hubungan erat antara adat dan agama khususnya agama Islam dalam kehidupan masyarakat Minangkabau. Ide ini memadukan hukum adat dengan prinsip-prinsip Islam sehingga tercipta norma sosial yang selaras dengan ajaran agama.
ADVERTISEMENT

2. Merantau Sebagai Bagian Dari Kehidupan

Konsep merantau adalah gagasan penting dalam kebudayaan Minangkabau yang mencerminkan semangat kemandirian, petualangan, dan adaptasi. Merantau berarti meninggalkan kampung halaman untuk mencari ilmu, pengalaman, dan penghidupan di tempat lain. Merantau tidak hanya sekadar mencari penghidupan, tetapi juga bentuk tanggung jawab untuk kembali membangun kampung ketika telah berhasil.

3. Prinsip Kolektivitas dalam Kehidupan Sosial (Gotong Royong)

Gagasan Gotong Royong atau kerja sama komunitas juga merupakan aspek penting dalam budaya Minangkabau. Setiap anggota masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan kolektif, seperti mendirikan rumah gadang atau menyelenggarakan acara adat. Prinsip kolektivitas ini menunjukkan bahwa kebersamaan dan saling membantu adalah nilai inti yang mendukung kesejahteraan komunitas.

4. Kebudayaan Minangkabau Sebagai Benda atau Artefak

Kebudayaan Minangkabau memiliki banyak benda atau artefak khas yang mencerminkan nilai-nilai, sejarah, dan identitas mereka. Berikut beberapa contoh artefak dalam budaya Minangkabau:
ADVERTISEMENT

1. Rumah Gadang

Rumah Gadang adalah rumah tradisional Minangkabau yang menjadi simbol keluarga dan komunitas. Ciri khas rumah ini adalah atapnya yang melengkung menyerupai tanduk kerbau, yang disebut "gonjong." Rumah ini dibuat dari kayu dan memiliki ukiran khas dengan motif-motif alam seperti tumbuhan dan bunga. Rumah Gadang juga dibangun tanpa paku logam, mengandalkan sambungan kayu yang kuat dan tahan gempa.

2. Pakaian Adat Minangkabau

Baju penghulu merupakan Pakaian adat untuk pria yang dihormati seperti penghulu, terdiri dari baju yang terbuat dari bahan beludru dengan sulaman benang emas. Penghulu juga menggunakan Deta (penutup kepala berbentuk melingkar). Lalu ada pakaian adat untuk wanita yaitu Bundo Kanduang, Bundo Kanduang melambangkan kebijaksanaan dan kepemimpinan perempuan dalam adat Minangkabau dan memili ciri khas yaitu Tingkuluak (penutup kepala berbentuk seperti tanduk) yang melambangkan keunikan sistem Matrilineal.
ADVERTISEMENT