Ada Hikmah Dibalik Covid-19, Hikmah Itu Dirasakan Remaja di Bojanegara

Meli Latifah
Amil lembaga zakat
Konten dari Pengguna
21 Oktober 2020 15:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Meli Latifah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Enam bulan berlalu setelah kasus pertama Covid-19 diumumkan, kondisi Indonesia masih sangat rentan dan masih memerlukan kerjasama dari seluruh pihak. Tercatat hingga 20 Oktober kemarin jumlah kasus mencapai 369 ribu kasus. Kesadaran masyarakat akan pentingnya menerapkan perilaku hidup sehat dan menerapkan protokol kesehatan sangatlah diperlukan untuk bisa memerangi wabah ini.
ADVERTISEMENT
Selain masalah kesehatan, berbagai permasalahan lainnya pun muncul mengiringi masalah covid-19. Dari sisi ekonomi misalnya. Banyak karyawan yang dirumahkan hingga di PHK, banyak para pedagang kecil hingga pengusaha besar mengeluhkan pendapatannya menurun bahkan minus, Indonesia bahkan di beberapa media dikabarkan mengalami resesi.
Di sisi lainnya permasalahan juga muncul, seperti di bidang pendidikan. Dimulai sejak PJJ diberlakukan. Ternyata tidak semua anak mempunyai hp/gadget khusnya anak-anak dari kalangan kurang mampu. Bukan hanya itu, banyak daerah pelosok juga yang ternyata jaringan internet sulit didapatkan di sana. Baru-baru ini muncul permasalahan baru, banyak anak dan orangtua yang stress dengan PJJ ini. Bahkan mohon maaf ada orangtua yang tega memukul anaknya dengan sapu gara-gara sulit diajari belajar online. Sungguh suatu kejadian yang sangat miris didengarnya.
ADVERTISEMENT
Namun, dari sekian banyak permasalahan yang muncul dari covid-19 ini, ternyata ada hal lain yang sebenarnya masih bisa kita syukuri. Dibalik sebuah kejadian pasti selalu ada hikmahnya.
Lalu apa saja hikmah yang bisa kita dapatkan dari adanya covid-19 saat ini?
Pertama, kita bisa lebih menyadari siapa kita di dunia ini. Kita adalah makhluk Allah yang sebenarnya tidak berdaya ketika Allah sudah berkehendak. Kita lebih meyakini bahwa Allah maha besar yang dapat menjadikan sesuatu yang tak mungkin menjadi mungkin. Kita tak pernah membayangkan sebelumnya akan ada wabah seperti ini kan? Tapi Allah mentakdirkan itu terjadi pada negeri ini. Hikmahnya adalah menjadikan kita harus lebih dekat dengan-Nya.
Kedua, moment mendekatkan diri dengan keluarga. Adanya pandemi ini menjadikan aktivitas kita di luar rumah menjadi terbatas. Waktu yang dihabiskan pada kondisi saat ini pasti akan lebih banyak di rumah dibanding di luar rumah. Hal itu justru harusnya menjadi hikmah bagi kita. Kita bisa lebih dekat dengan keluarga, khususnya anak-anak kita. Untuk para pekerja sebelum adanya pandemi covid 19 biasanya pergi pagi pulang petang dan hanya bertemu keluarga di malam hari saja justru harusnya menjadi moment untuk family time saat ini.
ADVERTISEMENT
Ketiga, menjadikan kita hidup lebih sehat, disiplin dan teratur. Saat ini di setiap aktivitas apapun, di berbagai tempat, di berbagai acara, protokol kesehatan wajib diterapkan. Mulai dari membiasakan mencuci tangan, mengkonsumsi makanan sehat, berolahraga, memakai masker, menjaga jarak, mengatur jumlah orang dalam pertemuan (tidak berkerumun), membawa handsanitizer kemanapun, dan lain-lain. Hal ini dapat mengubah perilaku seseorang yang tadinya abai terhadap kesehatan dan keteraturan bisa menjadi lebih peduli minimal untuk diri sendiri.
Keempat, menumbuhkan rasa empati. Dari sekian permasalahan yang ada, kita bisa lebih berempati melihat saudara-saudara kita di luar sana yang mungkin kondisinya saat ini lebih sulit dari kita. Seperti para pedagang kecil yang ekonominya makin melemah, para petugas kesehatan yang rela mengorbankan waktunya, waktu tidurnya, waktu bersama keluarganya, rela mempertaruhkan jiwa dan raganya demi kesembuhan para pasien covid-19.
ADVERTISEMENT
Kelima, keterampilan bidang informasi dan teknologi bertambah. Kegiatan sosial kita yang biasanya tatap muka, bertemu secara langsung dengan orang lain, kini terbatas. Namun, dengan adanya teknologi hal tersebut bukanlah hambatan. Kita tetap bisa melakukan kegiatan sosial kita melalui media online. Berbagai aplikasipun dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan, seperti google meet, google classroom, google hangout, zoom, whatsApp, dan banyak lagi aplikasi lainnya. Belajar online, rapat online, seminar online, kuliah online, belanja online, jualan online, semuanya online. Orang yang awalnya terbiasa dengan yang manual-manual kini dipaksa untuk belajar hingga terampil juga dalam menggunakan media online tersebut.
Keenam, bagi sebagian orang, waktu luang di masa pandemi ini dimanfatkan untuk menggali potensi dirinya. Ada orang yang di awalnya di PHK karena pandemi covid-19 kini justru malah membuka usaha sendiri membuat sepeda roda tiga dari kayu dan menghasilkan keuntungan lebih besar dari gajinya saat menjadi karyawan. Potensi dan kemampuan yang dimilikinya justru menjadikannya seorang pengusaha.
ADVERTISEMENT
Dari sini kita sadar, bahwa dibalik sebuah kejadian, pasti ada sesuatu yang bisa kita ambil dan kita petik hikmah darinya. Sekecil apapun itu.
Ngomong-ngoming hikmah pandemi, point hikmah keenam tadi soal menggali potensi turut dirasakan para remaja di Desa Berdaya Bojanegara loh. Adanya pandemi ini, menjadikan potensi mereka dalam bidang cinematografi muncul. Adanya waktu luang karena sekolah ditutup dan mengharuskan mereka belajar dari rumah, membuat mereka punya waktu untuk mempelajari hal lain. Salah satunya terkait cinematografi. Para remaja ini tergabung dalam Komunitas IAA Project, sebuah komunitas bagian dari kegiatan Omah Bening Rumah Baca di Desa Bojanegara Kecamatan Sigaluh Banjarnegara Jawa Tengah Binaan Rumah Zakat.
Foto Para Remaja Yang Tergabung Dalam Komunitas IAA
Kegiatan yang dilakukan oleh IAA project adalah pembuatan film-film pendek, jurnalis warga, video klip dan beberapa kali mengikuti lomba-lomba online yang diadakan oleh beberapa pihak, bahkan sampai hari ini mereka sudah bisa mendapatkan project dari beberapa instansi yang menginginkan jasa pembuatan film.
IAA Project beranggotakan anak-anak remaja bojanegara yang memang punya dedikasi kuat ingin mengembangkan cinematografi dari desa, walaupun semua anggota tidak ada yang punya basic sekolah multimedia akantetapi mereka punya keingingan kuat untuk bisa, sehingga selama ini mereka benar-benar belajar otodidak, dan selama pandemi ini anak-anak muda ini berusaha produktif menciptakan karyanya.
ADVERTISEMENT
Komunitas ini rutin melakukan pertemuan pekanan, bahkan kadang tidak hanya satu kali dalam sepekan, tergantung kebutuhan pada waktu satu minggu berjalan. Hal yang biasanya di diskusikan adalah, project-project yang akan dijalankan dalan satu bulan ke depan, atau ide-ide lain yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Mereka tampak bersemangat dan selalu optimis dalam setiap kegiatan.
"Membersamai mereka para remaja ini rasanya begitu bahagia. Saya bangga bisa membersamai mereka anak-anak yang luar biasa. Selalu saja ada ide baru yg muncul, saya sebagai fasilitator hanya membersamai dan menyemagati mereka saja," Ujar Yekti Nunihartini selaku Relawan Inspirasi Rumah Zakat Desa Bojanegara.
Semoga apapun yang terjadi saat ini membuat kita tetap istiqomah, tetap kuat, tetap berusaha melakukan yang terbaik, dan selalu bersyukur.
ADVERTISEMENT
---
Meli Latifah
Center Of Excellence
Literasi dan Vokasi
#Desa Berdaya
#RumahZakat