news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Saya Bilqis, Saya Bahagia di Rumah dengan Menghapal Al Quran dan Budikdamber

Meli Latifah
Amil lembaga zakat
Konten dari Pengguna
30 September 2020 11:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Meli Latifah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tasikmalaya, (25/09) Perkenalkan nama saya Bilqis dan ini teman Saya Najwa, saya dan nazwa adalah santri di Rumah Qur'an Al Mukaromah Desa Berdaya Sukamanah Kecamatan Cigalontang Kab. Tasikmalaya Jawa Barat yang merupakan desa binaan Rumah Zakat. Setiap harinya saya dan Nazwa aktif mengaji dan menghafal Al Qur'an di Rumah Qur'an Al Mukaromah bersama santri santri yang lain di sore hari. Alhamdulillah saya sudah hapal 2 Juz loh. Saya bercita-cita ingin menjadi seorang hafidzah.
Budikdamber sendiri merupakan salah satu bagian dari kampanye #KamiBahagiaDiRumah yang digagas Rumah Zakat. Dilatarbelakangi dari kegiatan sekolah yang berpindah menjadi metode daring atau PJJ (pembelajaran jarak jauh). Tidak sedikit diantara para pelajar mengalami kejenuhan belajar di rumah. Beberapa mengalami depresi atau stress dikarenakan terlalu banyak waktu yang mereka habiskan di rumah. Informasi terbaru didapatkan bahwa bukan hanya bullying, tapi ada banyak pencetus depresi pada anak. Salah satunya depresi belajar.
ADVERTISEMENT
Dunia anak masih banyak di dominasi dengan permainan, artinya porsi hal yang membuat mereka gembira atau bahagia seperti saat mereka bermain harus lebih banyak porsinya. Sehingga yang perlu dibangun adalah rasa gembira atau bahagianya terlebih dahulu, setelah merasakan kegembiraan dalam belajar maka anak akan melakukan kegiatan belajar itu dengan sendirinya, tanpa diminta tanpa dipaksa.Ketika itu tidak di dapatkan maka anak bisa stress atau depresi.
Melihat hal itu Rumah Zakat melalui Kegiatan Centre Of Excellent Literasi dan Vokasi di Desa Berdaya mengkampanyekan tagar #KamiBahagiaDirumah. Filosofi ini mengambil dari pengertian awal sekolah yang diambil dari bahasa Yunani Skhole yang artinya waktu senggang. Waktu senggang disini adalah cara memanfaatkan waktu luang yang ada antara waktu sarapan di pagi hari sampai waktu makan siang. Kegiatan di waktu ini bisa di isi dengan melukis, bermusik, olahraga, masak, mengaji, berkebun dan kegiatan apapun sesuai dengan visi keluarga atau minat anak.
ADVERTISEMENT
Kegitan yang dilaksanakan tentunya disesuaikan minat anak serta kondisi lingkungan yang ada di masa pandemic ini. Anak yang berbekat berkebun di fasilitasi dengan Budikdamber dan kebun gizi, anak yang berminat di menulis di fasilitasi dengan perlombaan menulis cerita dan membaut mading, anak yang berbakat di hafalan Al Quran tetap terus menyetorkan hafalan surat nya meskipun tidak mealui tatap muka. Tidak hanya anak, orang tua pun di fasilitasi dengan seminar – seminar online guna mengimbangi belajar anak serta memberikan ilmu yang bermanfaat yang dapat di terapkan selama masa pembelajaran jarak jauh. Salah satu yang di laksanakan adalah Seminar Orang Tua Menjadi Guru, dimana seminar ini memberikan bekal orang tua agar dapat mendampingi anak dengan baik di rumah.
ADVERTISEMENT
Seperti halnya yang berjalan di Desa Berdaya Sukamanah. Anak-anak diberikan suatu kegiatan baru yakni budidaya ikan dalam ember di sela-sela kegiatan menghapal Al Quran-nya. Selain Bilqis dan Nazwa, 25 anak lainnya juga merasakan manfaatnya program ini.
#RumahZakat
#DesaBerdaya
#CenterOfExcellenceLiterasidanVokasi
#KamiBahagiaDiRumah