Rumania, Negara Ramah Anak yang Aman (Bagian 1)

Destarata Hamarsan Mustafa
Diplomat pada Kementerian Luar Negeri RI. Hobi traveling dan mengeksplorasi hal-hal baru.
Konten dari Pengguna
27 November 2020 23:36 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Destarata Hamarsan Mustafa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Walau berada di hutan kota yang luas, dan tidak banyak orang berlalu lalang, namun tidak pernah ada kasus penodongan atau penjambretan (foto: dokumentasi pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Walau berada di hutan kota yang luas, dan tidak banyak orang berlalu lalang, namun tidak pernah ada kasus penodongan atau penjambretan (foto: dokumentasi pribadi)
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian orang Indonesia, Rumania mungkin masih dipandang sebagai negara bekas komunis (bahkan ada yang mengira Rumania pecahan Uni Soviet) yang “menyeramkan” dengan tingkat kejahatan yang tinggi karena terdapat beberapa pelaku kejahatan di luar negeri berasal dari Rumania. Jika berkunjung ke negara Eropa Barat serta melihat gelandangan dan pengemis maupun pencopet maka kita langsung menganggap pelakunya adalah orang Gipsi atau Roman.
Berjalan kaki dan berfoto di malam hari pun terasa aman. Lokasi foto di Arcul de Triumph, Bukares (foto: dokumentasi pribadi)
Sebelum saya menceritakan pengalaman saya di sana, mari kita lihat dahulu tingkat keamanan di Rumania berdasarkan data. Berdasarkan Global Terrorism Index 2019 yang dipublikasikan oleh Institute for Economics and Peace (IEP), Rumania berada di peringkat paling rendah yaitu peringkat ke-138 bersama dengan 26 negara lainnya termasuk Kroasia, Slovenia, dan Portugal untuk Kawasan Eropa, serta mengindikasikan tidak ada aksi terorisme. Selama tahun 2002-2018, posisi Rumania selalu tidak berubah berada di peringkat ke-138.
Castelul de Lut Valea Zânelor yang awalnya dibangun untuk penginapan. Sekarang dijadikan objek wisata (foto: dokumentasi pribadi)
Rumania juga berada di peringkat ke-22 dari 163 negara berdasarkan Global Peace Index 2020 yang juga diterbitkan oleh IEP. Rumania termasuk salah satu negara paling aman di Eropa dengan angka kriminal di bawah rata-rata Eropa. Berdasarkan Eurostat, Rumania berada di peringkat keenam terendah angka perampokan dari negara-negara Uni Eropa selama tahun 2016-2018. Masih berdasarkan Eurostat, untuk pencurian kendaraan bermotor, Rumania berada di peringkat kedua terendah setelah Denmark.
Walau The Mogoşoaia Palace dijadikan salah satu lokasi shooting film The Nun, tempat ini tidak menyeramkan (foto: dokumentasi pribadi)
Selama saya tinggal di Rumania pada tahun 2016-2019, memang merasakan betapa amannya Rumania. Saya pernah lupa menutup rolling door garasi mobil (di dalamnya terdapat sepeda maupun barang lainnya), maupun pernah lupa mengunci pintu apartemen (tidak ada penjagaan satuan pengamanan). Namun, selepas pulang, tidak ada pencuri yang masuk maupun barang yang hilang. Pada malam hari di atas jam 11, saya juga masih melihat orang termasuk perempuan berjalan kaki lalu lalang. Saya sendiri pernah berjalan kaki 1.8 km menuju ke rumah selepas menghadiri suatu acara, di atas jam 12 malam tanpa rasa takut ditodong atau dijambret.
Bermaian ski dan seluncuran salju di Kota Poiana Brasov merupakan aktivitas yang menyenangkan di musim dingin (foto: dokumentasi pribadi)
Sering kali saya juga melihat perempuan menyimpan ponsel di saku belakang sambil berjalan kaki tanpa khawatir. Begitu halnya ketika saya berbelanja ke mal, ketika saya sedang memilih pakaian atau makanan, sementara anak-anak saya lari-lari ke tempat lain. Saya pun tidak khawatir akan anak saya diculik. Pada saat saya tinggal di sana, saya juga tidak mendengar berita pembunuhan maupun penodongan dan penjambretan. Walau aman, tetap saja kewaspadaan tetap harus ada khususnya di transportasi umum.
Menikmati awal musim semi di Laut Hitam. Kami pernah juga mengambil air wudhu menggunakan air Laut Hitam. (foto: dokumentasi pribadi)
Rumania, negara yang daratannya berbentuk mirip seperti ikan ini, terletak di persimpangan Eropa Tengah, Timur, dan Tenggara. Oleh karena itu, kehidupan sosial budayanya dipengaruhi oleh Latin, Slavik, Jerman, dan Turki. Bahasa resmi yang digunakan di Rumania adalah Bahasa Rumania yang termasuk ke dalam rumpun Bahasa Latin. Namun, jangan khawatir jika berkunjung ke sini karena sebagian besar, khususnya anak muda, dapat berbahasa Inggris.
Kereta api batubara yang digunakan sebagai sarana transportasi dan objek wisata di daerah Maramures, bagian utara Rumania (foto: dokumentasi pribadi)
Akibat dipengaruhi juga budaya timur, penduduk Rumania ramah, baik, agamis, suka mengobrol, nuansa kekeluargaan masih cukup kental, welcome terhadap orang asing. Saya dan keluarga termasuk istri saya yang memakai jilbab pun tidak pernah mengalami hal rasis atau SARA selama di sana.
Orang Rumania senang sekali menikmat piknik bersama keluarga. Tampak suasana piknik di depan Palace of Culture, Kota Iasi (foto: dokumentasi pribadi)
Rumania, yang oleh sebagian besar orang masih dipandang sebelah mata dan bukan tujuan favorit wisatawan, ini ternyata menyimpan kecantikan dan keindahan alam yang luar biasa. Fakta-fakta menarik tentang Rumania dapat dilihat dalam tulisan saya sebelumnya di sini.
Rumania banyak memiliki taman kota yang indah. Salah satunya adalah Taman Cismigiu (foto: dokumentasi pribadi)
Selain cantik dan indah, Rumania pun termasuk negara yang ramah anak. Lebih lanjut mengenai hal ini saya sampaikan pada artikel berikutnya, klik di sini.
ADVERTISEMENT