Apakah Arti Sosiosastra? Bagaimana Hubungan Antara Sastra Dengan Sosiologi?

Dewi Anggraini
Mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
11 April 2022 21:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dewi Anggraini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kumpulan Foto Buku di Blok M Square. Foto: Dewi Anggraini.
zoom-in-whitePerbesar
Kumpulan Foto Buku di Blok M Square. Foto: Dewi Anggraini.
ADVERTISEMENT

Sebuah ilmu merupakan suatu hal yang penting bagi semua yang ada di bumi, sebagaimana ilmu berasal dari sesuatu pengetahuan khusus tentang apa penyebab dan mengapa terjadinya sesuatu. Namun setelah melalui perkembangan zaman, tatanan kehidupan kita semakin kompleks. kita tahu bahwa sebuah ilmu harus terus berkembang dan diperbarui sebagaimana mestinya, agar manusia mampu meningkatkan kesejahteraan dalam menghadapi kehidupan di masa depan. Dengan demikian ilmu pengetahuan dan ilmu kemanusiaan akan menjadi salah satu komoditas yang sangat penting dan harus dikolaborasikan untuk mencapai suatu ilmu baru yang bermanfaat bagi manusia.

Dalam hal ini kita akan membahas suatu ilmu, yakni sastra. Ketika kita mempelajari sastra secara umum maka kita akan belajar tentang pengertian sastra secara harfiah, manfaat sastra, tujuan sastra, serta klasifikasi sastra. Akan tetapi tidak hanya sampai disitu, nyatanya kita dapat memandang sastra dalam sudut pandang kacamata yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Menurut Santosa dan Wahyuningtyas bahwa karya sastra bersifat unik karena merupakan perpaduan antara imajinasi pengarang dengan kehidupan sosial yang kompleks. Oleh sebab itu, sering dikatakan bahwa karya sastra dapat dianggap sebagai cermin kehidupan sosial karena apa yang digambarkan dalam karya sastra merupakan masalah-masalah yang terjadi di lingkungan dan pengalaman pengarang sebagai anggota masyarakat. Dari sinilah adanya titik temu yang menyiratkan bahwa adanya interaksi interdisipliner dalam mengkaji suatu karya sastra. Sebuah ilmu yang mempelajari tentang seluruh aspek masyarakat serta pengaruhnya bagi kehidupan manusia ialah Sosiologi.
Swingewood mengungkapkan bahwa sosiologi adalah studi ilmiah dan objektif mengenai manusia dalam masyarakat serta studi mengenai lembaga-lembaga dan proses sosialnya. Sosiologi berusaha menjawab pertanyaan mengenai bagaimana masyarakat dimungkinkan, bagaimana cara kerjanya, dan mengapa masyarakat itu bertahan hidup.
ADVERTISEMENT
Sebuah karya sastra tidak bisa lepas dari manusia dan masyarakat di mana sastra ditulis oleh manusia yakni pengarang serta pengarang dalam menulis karya sastra biasanya mengangkat permasalahan tentang kehidupan sosial, realitas masyarakat, budaya dan sebagainya. Ini berarti sastra sebagai sebuah tulisan tidak dapat melepaskan diri dari peran pengarang dan lingkungan terciptanya sebuah karya sastra. Elemen-elemen karya sastra, seperti pengarang dan lingkungan terintegrasi dengan budaya yang diangkatnya. Ini menjadikan bahwa karya sastra dapat dipandang sebagai gambaran sosial masyarakat pada waktu tertentu yang berhubungan dengan masalah sosial.
Dengan ini muncul suatu fenomena dalam sastra yang berhubungan dengan aspek sosial. Ini merupakan pendekatan atau cara memandang dan memahami sastra yang bersifat interdisipliner dengan melibatkan ilmu sosiologi. Apabila sosiologi dan sastra digabungkan, maka hal ini sesuai dengan pendapat Endraswarsa menyebutkan bahwa sosiologi sastra adalah cabang penelitian yang bersifat reflektif. Untuk itu, upaya memahami karya sastra melalui perpaduan ilmu sastra dengan ilmu sosiologi ini disebut dengan Sosiologi sastra (Sosiosastra).
ADVERTISEMENT
Sosiologi sastra adalah suatu penelitian sastra bersifat objektif dan ilmiah tentang manusia dalam suatu masyarakat yang berkenaan dengan sosial dan proses sosial. Sosiologi menelaah tentang bagaimana masyarakat itu tumbuh dan berkembang dengan baik, yakni dengan mempelajari lembaga-lembaga sosial, masalah perekonomian, keagamaan, politik, dan lain-lain. Istilah sosiologi sastra sebenarnya diterapkan pada tulisan-tulisan para kritikus dan ahli sejarah sastra yang perhatian utamanya ditujukan pada cara-cara bagaimana seorang pengarang dipengaruhi oleh status kelasnya, ideologi masyarakat, keadaan-keadaan ekonomi yang berhubungan dengan pekerjaannya dan jenis pembaca yang dituju (Abrams, 1981).
Baik sosiologi maupun sastra memiliki objek kajian yang sama, yaitu manusia dan masyarakat. Keduanya berusaha memahami hubungan-hubungan antar manusia dan proses yang timbul dari hubungan-hubungan tersebut di dalam masyarakat. Dalam hal ini, sastra berdiri sebagai fenomena masyarakat yang dikaji dalam kacamata ilmu sastra dalam hubungannya dengan ilmu sosiologi.
ADVERTISEMENT
Dapat disimpulkan bahwa sosiologi dan sastra akan selalu berhubungan dengan masyarakat. Sosiologi sastra pada dasarnya akan mempelajari tentang kajian sastra yang terdapat dalam masyarakat dan lingkungan sekitarnya serta sosiologi sastra juga merupakan pendekatan interdisipliner yang mengkaji, memahami, hingga menilai karya sastra dengan menggunakan kacamata ilmu sosiologi yang menelaah manusia, realitas masyarakat, budaya serta lembaga sosial yang menaunginya.