Bagaimana Perkembangan Proyek Skytrain di Bandara Soekarno-Hatta?

25 April 2017 10:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Progres pengerjaan Skytrain di Bandara Soetta (Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan)
PT Angkasa Pura II (AP II) tengah menggenjot untuk segera menyelesaikan proyek pembangunan kereta tanpa masinis atau Skytrain di Bandara Soekarno-Hatta.
ADVERTISEMENT
AP II mengejar agar di bulan Juli 2017, proyek ini bisa rampung. Saat ini, progres pengerjaannya sudah sampai 70 persen.
"Sudah 70 persen progresnya," kata Head of Corporate Secretary and Legal Angkasa Pura II Agus Haryadi kepada kumparan (kumparan.com), Selasa (25/4).
Selain Skytrain yang akan beroperasi melayani penumpang antarterminal, AP II juga menargetkan penyelesaian kereta bandara yang mengantarkan penumpang dari Jakarta ke bandara selesai bersamaan dengan rampungnya Skytrain, sehingga arus transportasi bisa terintegrasi.
"Juli (target selesai) bersamaan operasi keseluruhan T3 (terminal 3) dan kereta ekspress (kereta bandara) dari Jakarta," jelas Agus.
Progres pengerjaan Skytrain di Bandara Soetta (Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan)
Skytrain adalah jenis transportasi baru di DKI Jakarta. Bentuknya mirip kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT). Namun ada perbedaan utama, skytrain dijalankan otomatis atau tanpa menggunakan masinis.
ADVERTISEMENT
Skytrain akan melayani perpindahan calon penumpang pesawat, pengantar, petugas bandara, dan masyarakat umum lainnya di antara Terminal I, Terminal Integrated Building, Terminal 2, Terminal 3.2 sampai Terminal 3.1 dan sebaliknya.
"Ada 2 kereta di bandara. 1 kereta dalam bandara atau skytrain, 1 lagi kereta ekspress dari Jakarta ke bandara (kereta bandara)," ungkap Agus.
Progres pengerjaan Skytrain di Bandara Soetta (Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan)
Sebagai gambaran, jenis kereta Skytrain memiliki teknologi tinggi yang diproduksi oleh Woojin asal Korea Selatan. Kereta ini juga telah digunakan di beberapa negara seperti Singapura sehingga untuk segi keamanan pun bisa diandalkan.
Kereta tanpa masinis (skytrain) di Bandara Soetta. (Foto: Dok. Angkasa Pura (AP) II)
Skytrain buatan Woojin memiliki spesifikasi gerbong dibuat mirip dengan LRT yang mampu menampung 176 penumpang sekali jalan. Sistem yang digunakan adalah Automated Guideway Transit (AGT) dengan ban karet yang dilengkapi pengarah dan berpenggerak sendiri atau self propelled. Kecepatan operasi skytrain ini dapat mencapai 60 km/jam.
ADVERTISEMENT
Progres pengerjaan Skytrain di Bandara Soetta (Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan)
Tidak hanya itu, skytrain merupakan Automated People Mover System (APMS), yaitu moda transportasi antar terminal berbasis kereta tanpa pengemudi. Menggunakan arus listrik searah sebesar 750 VDC.