Beda Wimboh dan Sigit dalam Fit and Proper Test OJK dengan DPR

5 Juni 2017 19:11 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Wimboh Santoso (Foto: Antara/M Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Wimboh Santoso (Foto: Antara/M Agung Rajasa)
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melakukan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test pada kedua Calon Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK), yakni Wimboh Santoso dan Sigit Pramono. Ada hal yang kontras di antara keduanya.
ADVERTISEMENT
Wimboh enggan menduduki jabatan selain Ketua. Sedangkan Sigit bersedia ditempatkan di Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK jika tak terpilih sebagai Ketua.
"Jika tidak terpilih, saya akan fokus bekerja di luar OJK saja," ujar Wimboh di Gedung Nusantara I DPR RI, Jakarta, Senin (5/6).
Menurut Komisaris Utama Bank Mandiri itu, hanya dengan posisi Ketua DK OJK, dia dapat mengaktualisasikan dirinya secara optimal sebagai birokrat dan profesional berpengalaman di industri keuangan.
"Kalau ada saya dan Pak Sigit, buat apa?" katanya.
Wimboh Santoso dan Sigit Pramono (Foto: Antara/M Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Wimboh Santoso dan Sigit Pramono (Foto: Antara/M Agung Rajasa)
Ditemui terpisah, Sigit mengatakan tetap ingin bergabung menjadi DK OJK dan ingin menempati posisi Ketua atau Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK.
ADVERTISEMENT
"Saya konsisten daftar sesuai yang saya pilih di awal, selama kedua pilihan itu, saya tidak masalah," jelas Sigit.
Untuk diketahui, Wimboh merupakan birokrat yang lama berkecimpung di Bank Indonesia (BI) dan juga Dana Moneter Internasional (IMF). Saat menjabat di BI, dia pernah menduduki Direktur Pengaturan Perbankan BI pada 2010-2010.
Dalam paparan visi-misinya, Wimboh banyak menekankan mengenai stabilitas industri jasa keuangan dan sinergi antara OJK, Bank Indonesia dan juga Kementerian Keuangan.
Menurutnya, stabilitas sangat penting untuk memitigasi terjadinya potensi krisis keuangan seperti yang terjadi pada 1998 di Indonesia.
Sementara Sigit Pramono merupakan bankir profesional berpengalaman, yang pernah menjadi Ketua Umum Perhimpunan Bank-bank Nasional (Perbanas).
ADVERTISEMENT
Sigit mengawali karier sebagai Kepala Biro di Bank Exim pada periode 1997-1999. Selanjutnya pada 1999-2002 dia meneruskan karier sebagai bankir dengan menjabat Senior Vice President (SVP) Bank Mandiri.
Sigit kemudian menjabat Presiden Direktur Bank Internasional Indonesia pada 2002-2003 dan Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI) pada 2003-2008. Terakhir, sigit juga menjabat Komisaris Independen Bank Central Asia (BCA) pada 2008-2016.