Beralih Pakai Gillnet, Nelayan Bisa Kantongi Untung Rp 1 M per Bulan

1 Mei 2017 15:38 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melarang para nelayan menggunakan alat tangkap cantrang. Sebab, penggunaan cantrang diyakini merusak keseimbangan ekosistem laut.
ADVERTISEMENT
Sebagai gantinya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberikan tiga solusi agar nelayan menggunakan alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan.
Kapal nelayan yang masih pakai cantrang. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
Pertama, untuk nelayan dengan kapal di bawah 10 gross ton (GT), pemerintah menyediakan alat tangkap pengganti yang ramah lingkungan. Penggantian akan dilakukan secara menyeluruh.
Kedua, untuk nelayan dengan kapal 10-30 GT, pemerintah akan membantu fasilitas permodalan dari bank. Fasilitas itu diharapkan bisa dimanfaatkan untuk pengembangan usaha nelayan.
Kapal nelayan yang masih pakai cantrang. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
Ketiga, bagi nelayan dengan kapal-kapal besar di atas 30 GT, pemerintah menyediakan Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) di Timur dan Barat yaitu laut Arafuru dan Natuna.
Salah satu nelayan yang telah beralih dari cantrang ke jaring insan organik (gillnet) mengatakan, saat ini keuntungan bersihnya jauh lebih tinggi dari sebelumnya. Bahkan, keuntungan tersebut dapat digunakan untuk membeli kapal baru.
ADVERTISEMENT
Kapal nelayan yang masih pakai cantrang. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
"Kalau pakai cantrang dulu paling Rp 60 juta per trip, satu trip biasanya sebulan. Itu bersih segitu. Kalau pakai gillnet sampai ke Arafuru bisa bawa bersih Rp 3 miliar per trip atau 3 bulan, jadi sebulannya bisa Rp 700 juta sampai Rp 1 miliar," ujar salah seorang nelayan besar dengan ukuran kapal di atas 30 GT saat berbincang bersama kumparan (kumparan.com) di Pelabuhan Perikanan Pantai Bajomulyo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Senin (1/5).
Kapal nelayan yang masih pakai cantrang. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
Ia mengatakan, dalam dua tahun beralih ke gillnet, dirinya bisa membeli kapal baru. Lengkap dengan freezer dan kelengkapan kapal lainnya.
ADVERTISEMENT
Nelayan yang tak mau disebutkan namanya tersebut mengaku membeli jaring gillnet sekitar Rp 700 juta per 100-150 set. Biasanya, per set jaring gillnet panjangnya bisa 40-50 meter.
Nelayan dan cantrang ikan. (Foto: Dok. kkp.go.id)
Sementara saat memakai cantrang, ia hanya membeli jaringnya seharga Rp 7 juta per 100-150 set. Per set jaring cantrang panjangnya sekitar 40 meter.
"Lebih mahal gillnet memang, tapi kan hasilnya lebih menguntungkan dengan gillnet daripada cantrang," pungkasnya.