Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Remaja Jenganti Lawan Mager: Mahasiswa KKN Bongkar Bahaya 'Sedentary Lifestyle'
3 Maret 2025 17:15 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Dewi Rahmawati Sahlah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Jenganti, 1 Februari 2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mengadakan seminar edukasi dengan tema "Sedentary Lifestyle: Ancaman Gaya Hidup Kurang Gerak pada Remaja" di Dusun Jenganti, Desa Kebondalem, Kabupaten Semarang pada 1 Februari 2025. Seminar ini ditujukan khusus bagi remaja Karang Taruna Dusun Jenganti dengan tujuan meningkatkan kesadaran akan bahaya gaya hidup kurang gerak atau sedentary lifestyle.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja mahasiswa KKN UIN Walisongo yang berfokus pada bidang kesehatan masyarakat. Melihat maraknya penggunaan gawai dan minimnya aktivitas fisik di kalangan remaja, mahasiswa KKN berinisiatif untuk memberikan edukasi mengenai dampak negatif sedentary lifestyle dan pentingnya aktivitas fisik bagi kesehatan.
Seminar ini dihadiri oleh remaja Karang Taruna Dusun Jenganti dan dibuka dengan sambutan dari Aji selaku Ketua Karang Taruna. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa KKN UIN Walisongo atas kepedulian mereka terhadap kesehatan remaja di Dusun Jenganti. "Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa KKN yang telah mengadakan seminar yang sangat bermanfaat ini. Semoga dengan adanya seminar ini, remaja di dusun kami dapat lebih menyadari pentingnya menjaga kesehatan dengan beraktivitas fisik," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Materi seminar disampaikan oleh Keyla, seorang mahasiswa KKN dari Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Walisongo. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan secara detail mengenai pengertian sedentary lifestyle, faktor-faktor penyebab, dampak negatif bagi kesehatan, serta cara-cara pencegahannya. Materi disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami dan diselingi dengan diskusi interaktif, sehingga peserta antusias mengikuti jalannya seminar.
Poin-Poin Penting yang disampaikan dalam Seminar seperti, Pengertian dan Dampak Sedentary Lifestyle: Pemateri menjelaskan bahwa sedentary lifestyle adalah gaya hidup dengan aktivitas fisik yang sangat minim, seperti duduk atau berbaring dalam waktu lama. Gaya hidup ini dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan gangguan mental ; Faktor-Faktor Penyebab: Pemateri juga menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan sedentary lifestyle pada remaja, seperti penggunaan gawai yang berlebihan, kurangnya fasilitas olahraga, dan kurangnya kesadaran akan pentingnya aktivitas fisik ; Cara Pencegahan Sedentary Lifestyle: Pemateri memberikan tips dan trik untuk mencegah sedentary lifestyle, seperti mengatur waktu penggunaan gawai, berolahraga secara teratur, dan melakukan aktivitas fisik ringan di sela-sela kesibukan ; Sesi Tanya Jawab dan Diskusi: Sesi ini memberikan kesempatan bagi remaja untuk bertanya dan berdiskusi mengenai sedentary lifestyle dan cara-cara pencegahannya.
ADVERTISEMENT
Seminar ini mendapat respon positif dari peserta. Mereka merasa terbantu dengan informasi yang diberikan dan berjanji untuk mengubah gaya hidup mereka menjadi lebih aktif. "Seminar ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami jadi lebih tahu bahaya sedentary lifestyle dan cara mencegahnya," ungkap salah satu peserta.
Sebagai tindak lanjut, mahasiswa KKN UIN Walisongo berencana untuk mengadakan kegiatan olahraga bersama remaja Karang Taruna Dusun Jenganti secara rutin. Selain itu, mereka juga akan membuat poster dan leaflet mengenai sedentary lifestyle untuk disebarluaskan di lingkungan dusun.
Dengan adanya seminar edukasi ini, diharapkan remaja Karang Taruna Dusun Jenganti dapat lebih menyadari pentingnya aktivitas fisik dan terhindar dari dampak negatif sedentary lifestyle. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung upaya peningkatan kesehatan remaja melalui edukasi dan kegiatan yang mempromosikan gaya hidup aktif. (Padma Tiara, KKN MIT-19 Posko 6)
ADVERTISEMENT