Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Belajar Sastra, Tidak Berpuisi Saja!
6 Juli 2023 14:15 WIB
Tulisan dari dyy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Masyarakat awam banyak menganggap sastra bidangnya kurang menjanjikan untuk ditekuni. Mereka hanya mengetahui sastra dengan hal-hal yang berbau puitis, pujangga, penyair, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Memang sastra mempelajari puisi, syair, novel, cerpen, dan karya-karya sastra lainnya. Tapi bukan itu saja, masih banyak hal lain di pelajari. Setelah lulus dari bidang perkuliahan tidak selalu menjadi penyair saja.
Bahasa yang kita gunakan dalam sehari-hari itu juga ditekuni dalam bidang sastra. Jika tidak ada bahasa bagaimana kehidupan manusia? Apakah dengan kebisuan? Menggunakan isyarat? Bahkan isyarat dalam kebisuan dipelajari dalam bahasa.
Dari hal ini kita ketahui bahwa sastra tidak selalu belajar atau menekuni dalam bidang ke penulisan saja, namun dalam berbahasa antara manusia juga dipelajari dengan begitu mendetail. Dalam sastra, bahasa dipelajari dari berbagai pandangan dan fungsinya.
Seperti halnya mempelajari pembentukan bahasa dari sangat dasar, bagaimana cara mengucapkan huruf yang baik dan benar, bagaimana sebuah kalimat dapat terbentuk, hingga bagaimana suatu bahasa yang sama digunakan berbeda-beda sesuai konteks dan budaya masyarakat.
Bahkan sastra juga mempelajari seni dan budaya Indonesia yang begitu beragam dari nenek moyang. Sastra dan seni dan budaya memiliki keterkaitan karena objek yang tekuninya sama yaitu manusia. Mereka sama halnya mempelajari komunikasi yang berkembang di masyarakat dengan ragam bentuknya.
Tanpa seni manusia tidak dapat mengekspresikan apa yang mereka rasakan dan tanpa sastra mereka tidak dapat menyampaikan hal itu dengan baik ke lawan bicara. Hal ini akan berdampak negatif pada kejiwaan dan psikologis manusia tersebut. Oleh karena itu sastra dan seni dan budaya memiliki keterikatan yang begitu erat dalam kehidupan sehari-hari.
Selain bahasa dan seni budaya, sastra juga menelaah dan mengkritik karya sastra dengan berbagai sudut pandang dan teori. Tidak seperti siswa SD yang diperintah gurunya untuk maju ke depan kelas dan membaca puisi dengan suara keras.
Tapi, menganalisis karya-karya sastra tersebut dan mengaitkannya dengan realita sosial yang ada pada masa kini, walaupun terkadang karya-karya yang dibahas merupakan karya dari masa lampau. Dan masih banyak yang lainya.
Sastra juga memiliki hubungan dengan berbagai bidang lainnya seperti sejarah, falsafah, politik dan bahkan dapat dijadikan pedoman hidup manusia. Sehingga dapat kita ketahui sastra tidak hanya mempelajari puisi saja atau bahkan menyair saja. Sastra juga mempelajari berbagai bidang yang begitu banyak ragamnya.
ADVERTISEMENT