Kecanduan Gadget Pada Anak

Banyak orang tua yang mengalami kesulitan untuk mengatasi kecanduan gadget pada anak mereka. penggunaan gadget terutama penggunaan smartphone, telah menjadi hal umum di era saat ini. Namun ketika penggunaannya sudah melampaui batas, hal tersebut akan memengaruhi kualitas hidup anak-anak, termasuk mengubah pola tidur, merusak konsentrasi, dan bahkan menurunkan prestasi akademik.

Mengapa Kecanduan Gadget bisa terjadi?

Berawal dari rasa kepuasan yang membuat anak-anak menghabiskan waktu selama berjam-jam di depan layar gadget mereka melalui permainan atau tontonan yang mereka senangi. Misalnya persaan puas saat memenangkan game atau perasaan senang saat melihat fillm kesukaan mereka melalui youtube ataupun media sosial. Rasa kepuasan itu berusaha dipertahankan dan dicari sehingga memperpah kecanduan.

Bagaimana Melihat Anak Sudah Kecanduan atau Tidak?

Orang tua dapat melihat anaknya kecanduan gadget atau tidak, dari mengamatinlama waktu yang digunakan anak-anak saat menggunakan gadget mereka.

Batas waktu ideal

Pengunaan gadget diangggap ideal ketika seseorang menghabiskan kurang dari 30 menit per hari dengan frekuensi penggunannya tidak lebih dari dua kali sehari.

Batas Waktu Medium

Pengunaan gadget diangggap medium ketika seseorang menghabiskan kurang dari menit 40-60 menit per hari dengan frekuensi penggunannya tidak lebih dari 2-3 kali sehari.

Batas Waktu Kecanduan

Pengunaan gadget diangggap kecanduan ketika seseorang menghabiskan lebih dari 60 menit per hari dengan frekuensi penggunannya lebih dari 3 kali sehari.

Bagaimana Mengatasi Kecanduan Gadget?

Foto ARW,seorang anak yang menggunakan teknik kontrol diri untuk mengatasi kecanduan gadget. Jogjakarta 7 Mei 2025

Kecanduan gadget sering kali disebabkan oleh kurangnya pengendalian diri. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut ialah dengan mengimplementasikan teknik kontrol diri dalam intervensi untuk mengurangi kecanduan gadget.

Kecanduan gadget dapat mengganggu rutinitas harian dan menyebabkan masalah emosional serta kesehatan. Anak-anak usia sekolah lebih sering memilih menggunakan gadget untuk hiburan daripada untuk kegiatan pembelajaran.

Intervensi dapat menggunakan teknik kontrol diri yang terbukti efektif dalam mendorong perubahan perilaku anak. Teknik tersebut bisa diterapkan melalui tiga metode yaitu;

1. self-record, orang tua dapat meminta anak untuk menuliskan apa saja tindakan positif dan tindakan negatif mereka.

2. self- evaluation, orang tua dapat meminta anak untuk introspeksi dan menilai tindakan mereka berdasar catatan mereka.

3. self-affirmation,orang tua membantu anak supaya lebih memahami diri untuk mengatasi kecanduan mereka.

Di dalam tahapan afirmasi ini, orang tua harus memberikan edukasi tentang konsep diri yang baik dan tentunya juga memberikan contoh yang baik, karena anak belajar dari apa yang mereka lihat. Jika anak sering melihat orang tuanya membaca buku dalam kegiatan sehari-hari, kemungkinan besar anak juga akan mempunyai perilaku yang sama.