Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Dari Kata ke Tawa: Menalar @winnart dan Ilustrasi di Luar "Nurulnya"
12 Maret 2025 14:06 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Dias Siska D tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Coba sekarang kamu ambil selembar kertas dan pena, lalu buat ilustrasi sesuai dengan instruksi ini: “gambarlah seekor unta punuknya lima.” Kira-kira, hasil gambarmu bakal kayak gimana?
ADVERTISEMENT
Kalau diminta untuk menggambar unta yang punuknya lima, kebanyakan orang mungkin akan menggambar seekor unta dengan lima buah punuk di punggungnya. Tapi, hati-hati kalau request ini kamu tujukan pada visual artist @wiinnart.
Jangan harap deh gambar yang kamu dapat bakal sesuai dengan imajinasi yang ada di kepalamu! Justru, gambar seperti ini yang bakal kamu dapatkan:
“Gak salah sih, tapi gak bener juga.”
Sepertinya ini jadi kalimat yang pas untuk mendeskripsikan hasil yang dibuat oleh konten kreator yang satu ini. Aktif membuat konten di Instagram juga TikTok, @wiinnart atau yang sering warganet panggil Bang Win ini, dikenal sebagai creator yang gemar membuat ilustrasi sederhana berdasarkan dari permintaan warganet yang diterimanya lewat fitur DM ataupun kolom komentar.
ADVERTISEMENT
Walau hampir semua ilustrasi yang dia buat idenya berasal dari warganet, bukan berarti karyanya sesuai permintaan kita. @wiinnart berusaha membuat gambar yang melenceng dari prediksi. Ibarat Messi dan Ronaldo, @wiinnart gemar menggocek ekspektasi lawannya, termasuk kita-kita yang bahkan sudah siap untuk dipatahkan harapannya.
Menariknya, bukannya kapok, warganet justru semakin gencar buat minta digambarin ini itu. Bahkan, ada yang sampai nantangin dengan coba kirim request-an yang aneh-aneh! Misalnya, dengan ngirim prompt request kalimat-kalimat yang mengandung metafora kayak “gambar perempuan berhati baja,” “gambar supir banting setir” atau “gambar teman yang suka menjilat.” Warganet tahu kalau hasilnya bakal lebih ajaib dan di situlah daya tarik utamanya!
Pada akhirnya, gambar-gambar yang @wiinnart buat berhasil jadi konten humor yang segar dan menarik untuk dinikmati meski tak jarang bikin yang lihat geregetan sendiri karena hasil gambarnya yang kelewat kreatif bin ajaib. Contohnya, pada salah satu konten dengan lebih dari satu juta viewers di Instagram (per Desember 2024) tentang gambar “orang sok tahu.”
Dalam studi humor, apa yang dilakuin Bang Win ini sejalan dengan konsep Incongruity Theory yang menyatakan bahwa humor bisa terbentuk karena adanya ketidaksesuaian antara apa yang kita harapkan dengan apa yang sebenarnya terjadi (The Linguistics of Humor: An Introduction – Attardo, 2020 h.79).
ADVERTISEMENT
@wiinnart menginterpretasikan teks ke bentuk visual dengan memainkan ambiguitas makna. Hasilnya, gambar-gambar yang dia buat terlihat seperti gambar plesetan dari apa yang seharusnya dibuat. Jadinya: absurd dan di luar “nurul”.
Pada konteks ilustrasi “orang sok tahu”, misalnya, sebagian warganet berharap untuk mendapatkan ilustrasi seseorang yang terlihat sombong. Sayangnya, ekspektasi itu dipupuskan. Alih-alih menggambar karakter tengil dan angkuh, @wiinnart justru menggambar “manusia tahu”. Pada kasus ini, makna ganda terdapat pada kata “tahu” yang bisa diartikan sebagai makanan yang terbuat dari kedelai dan biasanya berbentuk kotak serta “tahu” yang berarti mempunyai pengetahuan.
Cara @wiinnart menciptakan humor lewat gambar-gambar absurdnya juga bisa dijelaskan melalui script-based theory of humor (SSTH). Menurut teori ini, humor bisa muncul ketika ada dua makna berbeda yang konteknya saling berbenturan (The Linguistics of Humor: An Introduction - Attardo, 2020 h.127). Umumnya, Perbedaan makna tersebut muncul karena ada kata yang bisa dipahami secara figuratif sekaligus harfiah.
ADVERTISEMENT
Pengaplikasian teori ini bisa terlihat jelas pada permintaan yang ditulis dengan kalimat yang mengandung metafora seperti “gambar perempuan berhati baja” yang punya arti secara kiasan dan harfiah. Karena punya dua pola ‘skrip’ yang berbeda – satu mengacu pada orang dengan karakter yang tangguh (kiasan), dan yang lain sebagai orang dengan hati yang terbuat dari logam baja (harfiah) – hasil akhirnya bisa jadi suatu humor kalau kamu bisa memberikan kejutan pada warganet dengan mengolah kedua skrip itu secara kreatif dan tak terduga seperti yang selalu @wiinnart lakukan. Sama halnya dengan yang dilakukan @wiinnart pada ilustrasi “orang sok tahu” tadi.
Pada akhirnya, gambar yang dibuat @wiinnart tidak hanya menjadi konten humor yang menghibur, tetapi juga dialog kreatif yang mengajak warganet untuk bermain dengan ide dan interpretasi. Tidak ada benar dan salah kan dalam imajinasi?
ADVERTISEMENT
Nah, kalau sekarang kamu jadi @wiinnart dan dapat request untuk buat gambar “orang yang sedang diadu domba” gambar seperti apa yang bakal kamu buat?
.
Dias Siska Damayanti, penulis dari Universitas Brawijaya & pemagang di Institut Humor Indonesia Kini / ihik3.com, lembaga kajian yang serius mengelola humor secara profesional.