Warga Denmark Nikmati Cita Rasa Kuliner Nusantara di Festival Gentofte

Dieny Maya Sari
Just an ordinary person who loves the sky too much and befriends with the wind.
Konten dari Pengguna
28 September 2019 16:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dieny Maya Sari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pengunjung membeli masakan Minang pada Festival Budaya Gentofte di KBRI Kopenhagen (Dok. KBRI Kopenhagen)
Berbagai kuliner nusantara, seperti rendang, kalio ayam, gulai, sate ayam, nasi goreng, mie ayam, bakso pangsit, martabak telor, pempek, serta berbagai jajanan pasar dinikmati oleh masyarakat Denmark saat “Gentofte Night” atau Festival Budaya Gentofte yang digelar di halaman KBRI Kopenhagen, Sabtu, 27 September 2019. Pengunjung juga tidak ketinggalan menikmati wedang secang dan kopi Indonesia yang menghangatkan di tengah cuaca yang mulai dingin memasuki musim gugur.
Pengunjung menikmati kuliner Indonesia (Dok. KBRI Kopenhagen)
Pengunjung membeli nasi goreng dan sate ayam (Dok. KBRI Kopenhagen)
“KBRI Kopenhagen berpartisipasi pada Festival Budaya Gentofte ini yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kotamadya Gentofte setiap tahun,” ujar M. Ibnu Said, Duta Besar Indonesia untuk Denmark. “Ini merupakan kesempatan untuk mempromosikan kuliner Indonesia, budaya dan pariwisata Indonesia,” lanjutnya.
Suasana festival yang diadakan di halaman KBRI Kopenhagen (Dok. KBRI Kopenhagen)
Warga setempat membeli produk Indonesia (Dok. KBRI Kopenhagen)
Selain makanan, berbagai produk Indonesia juga laris manis dibeli oleh pengunjung, tidak hanya oleh warga Indonesia, tetapi juga oleh warga Denmark, seperti kecap Bangau, saos ABC, abon, teh Tong Tji, dan aneka sambal. Produk-produk seperti kain batik dan tenun juga banyak diminati, terutama oleh pengunjung wanita.
Anak-anak ikut mencoba jurus-jurus silat Setia Hati Anoman dipandu oleh Guru Martin Sangill (Dok. KBRI Kopenhagen)
Pengunjung juga dibuat terpukau dengan atraksi pencak silat Setia Hati Anoman yang dibawakan Martin Sangill dan murid-muridnya. Sebagian penonton juga kemudian ikut mencoba jurus-jurus silat tersebut. Selain itu pencak silat, pengunjung juga antusias mengikuti workshop gamelan dan angklung yang dipandu oleh para staf KBRI Kopenhagen.
Pengunjung mencoba alat musik angklung (Dok. KBRI Kopenhagen)
”Selain promosi kuliner dan budaya, partisipasi Indonesia ini juga bertujuan untuk memperkuat dan meningkatkan people-to-people contact antara warga Indonesia dan Denmark,” ujar Dubes Ibnu. KBRI Kopenhagen bekerja sama dengan masyarakat dan diaspora Indonesia dalam penyelenggaraan festival budaya tersebut.
Pengunjung mencoba memainkan gamelan (Dok. KBRI Kopenhagen)
ADVERTISEMENT