Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
K-Pop Story : Dibalik Kesuksesan Industri Hiburan
13 Oktober 2024 11:38 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Hanna Nadhifah A'izza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Industri K-Pop memang dikenal dengan gemerlap dan kesuksesan yang menakjubkan, tetapi siapa sangka dibalik semua itu terdapat sisi gelap yang sering diabaikan, salah satunya masalah kesehatan mental.
ADVERTISEMENT
Menurut lembaga statistic korea, angka bunuh diri di korea selatan mencapai 23.6 kematian per 100.000 orang, lebih dari dua kali lipat rata-rata Negara OECD lainnya yang hanya berada di angka 11, 1 kematian. Fakta ini menunjukkan betapa seriusnya masalah kesehatan mental di Negara yang kerap dianggap sebagai salah satu pusat budaya pop dunia.
Kasus yang banyak ramai menggunvang public salah satunya adalah kematian Kim Jong Hyun, penyanyi utama dari grup SHINee. 18 Desember 2017 silam, ia ditemukan tak sadarkan diri seusai menghirup briket batu bara. Bahkan dalam surat terakhirnya ia sempat mengungkap betapa depresi yang dideritanya telah menggerogoti hidupnya. Dikutip dari Koreaboo, Ia menulis
Aku sangat hancur. Depresi yang perlahan menggerogotiku, akhirnya benar-benar menelanku.
ADVERTISEMENT
Selain Jonghyun, kasus Sulli, mantan anggota girlband f(x), juga menarik perhatian. Sulli ditemukan tewas dikediamannya pada 14 Oktober 2019 silam. Selama hidupnya ia dikenal sebagai sosok yang blak-blakan, menyuarakan pendapat tentang politik dan hak-hak perempuan. Sayangnya, pandangannya yang berani sering kali menuai kritik dari masyarakat Korea Selatan yang konservatif. Sulli juga pernah menjadi korban bullying dan tekanan dari warganet, yang semakin memperburuk kondisi mentalnya.
Tak jauh dari kisah Sulli, Goo Hara, mantan anggota girlband KARA, juga mengalami nasib tragis. Ditemukan meninggal di kediamannya pada 24 November 2019, Goo Hara sempat berjuang melawan depresi akibat pengalaman traumatis dengan mantan pacarnya, yang melakukan revenge porn terhadapnya. Kematian Hara terjadi hanya sebulan setelah Sulli, menambah daftar panjang tragedi di industri K-Pop.
Berbagai faktor dapat memicu pikiran bunuh diri, termasuk riwayat keluarga dengan masalah kesehatan mental, penggunaan alkohol atau narkoba, serta perasaan putus asa dan kesepian. Di industri yang sangat kompetitif seperti K-Pop, tekanan untuk selalu tampil sempurna, ditambah dengan harapan penggemar yang tinggi, dapat menciptakan beban mental yang sangat berat.
ADVERTISEMENT
Kesehatan mental di industri K-Pop adalah masalah yang memerlukan perhatian serius. Dukungan dari keluarga, teman, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi para idola. Kesadaran akan pentingnya kesehatan mental harus diperkuat, tidak hanya di kalangan artis, tetapi juga di kalangan penggemar dan masyarakat luas. Masyarakat Korea Selatan, yang dikenal dengan norma-norma yang kaku, perlu membuka diri terhadap diskusi mengenai kesehatan mental agar tragedi serupa tidak terulang di masa depan.