Konten dari Pengguna

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila: Pentingnya Pendidikan Karakter Anak Bangsa

Diha Maulana
Mahasiswa Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Islam Indonesia
2 Oktober 2024 7:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Diha Maulana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila digelar di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, pada Selasa 1 Oktober 2024

Presiden RI Joko Widodo pada upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang digelar di Monumen Pancasila Sakti, Selasa 1/10/24. Foto: antaranews.com
zoom-in-whitePerbesar
Presiden RI Joko Widodo pada upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang digelar di Monumen Pancasila Sakti, Selasa 1/10/24. Foto: antaranews.com
Dalam upaya mengimplementasikan nilai-nilai pancasila pada kurikulum merdeka, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menerapkan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Program ini memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk mempelajari isu-isu penting di sekitar.
ADVERTISEMENT
Dihimpun dari buku Panduan Pengembangan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Kemendikbud, P5 ini adalah kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi. Selain itu, P5 Juga didesain untuk mewujudkan karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, serta kreatif.
Ilustrasi Program P5. Sumber: guruinofatif.id
Berdasarkan Kemendikbudristek No.56/M/2022, Penerapan P5 ini didasarkan pada kebutuhan masyarakat atau permasalahan di lingkungan satuan pendidikan. Artinya, para pelajar diajak untuk belajar dari lingkungan sekitarnya. Sebagaimana ditegaskan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa anak-anak mesti didekatkan hidupnya kepada kehidupan rakyat agar mereka tidak hanya memiliki pengetahuan saja, tapi bisa mengalaminya sendiri. Para pelajar diharapkan bukan hanya ‘memiliki’ tapi juga ‘mengalami pengetahuan’.
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan proyek ini, peserta didik berkesempatan mempelajari tema-tema atau isu penting sekitar. Beberapa contohnya seperti isu perubahan iklim, anti radikalisme, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi.
“Untuk mengintegrasikan pembelajaran Pancasila, berbagai aktivitas para pelajar, guru, bisa menggunakan berbagai macam perangkat ajar, mulai dari sastra, film, dan berbagai produk seni dan budaya lain,” Ucap Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim dalam upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang digelar di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, pada Selasa, 1 Oktober 2024
Beliau juga menegaskan supaya para guru bisa merancang pembelajaran yang berbasis isu-isu relevan yang sedang berkembang di masyarakat, seperti toleransi, lingkungan hidup, permasalahan sosial, dan bencana alam.
ADVERTISEMENT
Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila tersebut juga dihadiri Presiden Joko Widodo yang bertugas sebagai pemimpin upacara. Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih selanjutnya juga turut menghadiri upacara tersebut.
Acara tersebut dihadiri 800 tamu undangan, diantaranya siswa-siswi perwakilan dari SD Negeri Lubang Buaya 13 Jakarta, SMP Negeri 157 Jakarta, SMP Negeri 81 Jakarta, SMA Negeri 71 Jakarta, SMA Negeri 113 Jakarta, SMA Negeri 8 Depok, serta dan SMA Negeri 2 Tangerang Selatan.