Tidak Bisa Menolak Permintaan Orang Lain? Yuk Kenali Ciri-Ciri People Pleaser

Aisha Putri Naradiva
Saya merupakan mahasiswi dari Universita Bina Nusantara jurusan Marketing Communication
Konten dari Pengguna
8 Februari 2023 5:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aisha Putri Naradiva tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
illustration by writter (dok:pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
illustration by writter (dok:pribadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Psikolog dari Amerika Serikat Susan Newman menyebut kasus tersebut dengan istilah People Pleaser. Kasus tersebut kerap kali terjadi pada orang dewasa khususnya bagi mereka yang merasa tidak enak atau segan dengan orang lain atas pendapat yang hendak mereka utarakan atau ketidaksetujuan terhadap suatu hal. Seorang People Pleaser akan selalu tidak menolak orang lain demi kebahagiaan orang tersebut yang mengorbankan dirinya sendiri dan dirugikan. Selain itu, kondisi yang menunjukkan bahwa seseorang merupakan People Pleaser adalah ia hidup dengan mendengarkan saran atau pendapat dari orang lain agar orang-orang disekitarnya menganggap dirinya sempurna dan orang baik. Sikapnya tersebut memperlihatkan bahwa dirinya akan selalu bergantung pada orang lain yang belum tentu tepat dalam memberikan arahan.
ADVERTISEMENT
Kebanyak orang ingin merasa dicintai dan dihargai oleh orang sekitarnya. Akibatnya, tidak sedikit orang yang menyesuaikan kelakuannya untuk kelancaran dalam berinteraksi sosial. Perasaan ingin selalu ‘bisa’ menjadi seperti yang orang inginkan adalah yang dirasakan seorang Pepople Pleaser. Mereka dominan untuk menutupi perasaan yang sebenarnya meskipun merasa keberatan. Perasaan senang karena telah membahagiakan orang lain tidak selamanya bertahan. Pada akhirnya hal tersebut dapat merugikan mereka karena sedikit waktu yang mereka miliki untuk peduli dengan diri sendiri.
Penyebab seseorang menjadi People Pleaser adalah kebiasaannya yang ingin selalu berkontribusi terhadap orang lain. Mereka ingin ikut andil dalam setiap kesulitan orang lain untuk membantunya. Untuk bisa lebih percaya diri seorang People Pleaser harus mendapatkan validasi dari orang-orang disekitarnya bahwa diri mereka adalah berharga. Begitu sebaliknya, jika tidak mendapatkan pengakuan dari orang lain maka mereka akan merasa minder, tidak pantas, dan kecewa dengan diri sendiri.
illustration by writter (dok:pribadi)
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penyebab seseorang termasuk dalam kategori People Pleaser :
ADVERTISEMENT
1. Merasa Rendah Diri
Orang yang merasa rendah diri dan menganggap dirinya tidak berharga dari orang lain karena kebutuhannya dinilai tidak penting. Mereka merasa ragu tentang apa yang sebenarnya mereka mau. Mereka mungkin merasa tidak memiliki arah jika mereka tidak membantu orang lain
2. Mengalami Gangguan Kecemasan
Sebagian orang yang berusaha untuk menyenangkan orang lain merasa cemas berlebihan karena merasa takut ditolak atau menyinggung orang disekitarnya
3. Sering Menghindari Konflik
Penyebab People Pleaser adalah takut dengan segala macam bentuk konflik sehingga menggunakan segala cara untuk membahagiakan orang lain agar bisa mencegah perselisihan
4. Budaya Keluarga dan Lingkungan Sosial
Komunitas, budaya keluarga hingga lingkungan dimana orang tersebut tinggal dapat memengaruhi bagaimana mereka bersikap terhadap orang lain dan diri sendiri. Beberapa disekitar mereka menerapkan prinsip bahwa menjadi suatu kebagikan apabila tidak mementingkan diri sendiri
ADVERTISEMENT
5. Trauma
Sebagian orang berusaha untuk menampakkan dirinya demi membahagiakan orang lain. Semuanya rela ia lakukan sebagai upaya memperoleh cinta kasis dan kepedulian serta kekaguman dari orang-orang yang mereka segani sebagai cara untuk bertahan hidup
Adapun ciri-ciri dari seorang People Pleaser adalah sebagai berikut :
1. Sulit berkata ‘tidak’ kepada orang lain yang meminta bantuannya
2. Sering menyangkal diri sendiri khususnya perasaan yang mereka alami
3. Bersikap manipulatif terhadap diri sendiri dan orang lain
4. Mau mengorbankan waktunya untuk mengerjakan pekerjaan berat
5. Berkata bahwa dirinya baik-baik saja
6. Sering meminta maaf untuk hal yang tidak diperlukan
7. Sering menghindari konflik atau ketidak sesuaian dengan orang lain
8. Menjadi tertekan saat bersikap ramah, baik, atau ceria setiap waktu
ADVERTISEMENT
9. Merasa khawatir saat melakukan pembelaan diri
10. Merasa bersalah dengan komitmen yang diambil
11. Frustasi karena tidak memiliki waktu me time
12. Memiliki rasa self love yang kurang
13. Merasa takut dimarahi atau ditinggal karena menolak orangg lain
Menjadi seorang People Pleaser dapat berbahaya bagi diri seseorang. Sejumlah dampak yang diberikan berakibat buruk. Dampak tersebut diantaranya adalah People Pleaser cenderung memegang terlalu banyak tanggungjawab untuk elalu ceria dihadapan orang lain, kondisi tersebut sering membuatnya lelah secara mental dan fisik. Seorang People Pleaser akan merasa tidak peduli dengan diri sendiri, mereka abai terhadap waktu dan energi mereka yang terkuras sehingga tidak memedulikan aspek perawatan diri seperti penampilan, kebersihan pribadi, ksehatan, fisik, atau karir. Dampak lainnya adalah selalu dimanfaatkan dengan teman atau pasangannya karena seorang People Pleaser selau bersedia jika dimintai bantuan atau pertolongan. Hal tersebut dapat memicu terjadinya konflik.
ADVERTISEMENT
Agar tidak terkena dampak tersebut, maka seseorang harus berhenti menjadi People Pleaser. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan menunda berkata ‘Ya’ atau tidak memutuskan jawaban secara langsung. Kemudian, seseorang dapat membangun hubungan di Lingkungan yang sehat dengan menjalin hubungan yang positif maka dapat mentolerir perbedaan pendapat sehingga seseorang mampu menyelesaikan konflik. Seseorang dapat terhindari dari sikap People Pleaser adalah dengan menumbuhkan harga diri. Dengan begitu dapat mengurangi kebiasaan ingin diakui setelah menyenangkan orang lain. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mempelajari keahlian baru dan menekuni bidang yang disukai.