Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Memanfaatkan Tren Menjadi Peluang Bisnis
12 Desember 2022 17:42 WIB
Tulisan dari Salsadila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu tren dalam beberapa tahun terakhir di kalangan masyarakat adalah memberika buket bunga sebagai hadiah. Alih-alih memberikan barang-barang mewah, memberikan buket bunga menjadi salah satu alternatif memberikan hadiah kepada orang terdekat dengan harga yang lebih terjangkau dan memiliki kesan lebih spesial.
ADVERTISEMENT
Jika pada beberapa tahun sebelumnya memberikan bunga hanya dijumpai saat peresmian pembukaan toko atau usaha baru, saat ini memberikan bunga hampir dilakukan di setiap momen spesial seperti upacara kelulusan, pernikahan, kompetisi, ulang tahun dan berbagai momen spesial lainnya.
Munculnya tren memberikan buket bunga tersebut melatarbelakangi Lusie Charina (29), mahasiswi Universitas PGRI Sumatera Selatan untuk membuka bisnis buket bunga. Bisnis tersebut diberi nama Usanggy_Florist. Usanggy_Florist merupakan bentuk bisnis yang membuat crafting berbagai jenis buket bunga.
Gadis yang biasa dipanggil Lusie ini memulai bisnisnya sejak 2017 di tengah kesibukannya sebagai mahasiswi. Bermodalkan tutorial di YouTube, Lusie memberanikan diri untuk mencoba merangkai bunga untuk temannya yang akan wisuda. Meskipun membuat sendiri, namun Lusie tetap memberikan kualitas terbaik dengan menggunakan bunga yang dirancang sedemikian rupa supaya hasilnya maksimal.
ADVERTISEMENT
“Dulu melihat rangkaian awal itu masih jelek, pengen ketawa sendiri melihatnya. Namun aku tetap belajar dan terus belajar agar rangkaiannya bisa bagus. Akhirnya ada yang mau order sama aku meskipun sedikit. Lama-lama mulai berkembang kemampuanku ku untuk merangkai bunganya.” Ujarnya saat menceritakan awal menjalani usahanya.
Pesanan rangkaian bunga ini tentu saja tidak langsung mendapat banyak pelanggan. Saat awal merintis, dalam satu bulan Lusie baru mendapatkan 2-3 pesanan. “ Karena waktu itu yang tau usahaku masih sedikit dan yang pesan itu paling cuma nunggu ada waktu wisuda aja, namun kini bisa 6-7 kali dalam seminggu.” Sambungnya.
Lusie mematok segmentasi pasar dari Usanggy_Florist secara beragam, mulai dari anak muda sampai orang tua dan untuk berbagai acara. “Pesanan terbanyak biasanya datang dari teman kantor dan mahasiswa ketika wisuda.” Ucapnya.
ADVERTISEMENT
Melihat perjalanan Lusie merintis Usanggy_Florist, untuk memulai sebuah bisnis tidak harus mempunyai alasan khusus karena bisnis dapat dimulai dari hal kecil. Kebiasaan dan hobi pun juga bisa menjadi peluang bisnis. Hal terpenting dalam memulai bisnis adalah tidak takut untuk gagal dan takut rugi apapun resikonya. Keberanian untuk memulai menjadi sebuah modal utama untuk memulai bisnis. Asal tekun dan konsisten, bisnis akan berkembang seiring berjalannya waktu.