Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Akankah Air Menjadi Bahan Bakar Di Masa Yang Akan Datang?
27 November 2023 10:50 WIB
Diperbarui 4 Desember 2023 16:40 WIB
Tulisan dari Dimas J Ardiansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Air merupakan sumber kehidupan dan kebutuhan utama manusia di bumi. Bumi yang kita huni memiliki kandungan air sekitar 70%, tak heran mengapa planet ini disebut planet air. Dari seluruh planet yang ada di tata surya ini hanya bumi lah yang mengandung air sempurna, tidak seperti planet-planet lain yang banyak mengandung campuran gas, bebatuan dan lain-lain. Seberapa pun pentingnya air bagi kehidupan, harga air di dunia jauh lebih murah dibandingkan dengan minyak, terutama bahan bakar minyak. Minyak menjadi barang yang langka dikarenakan semakin meningkatnya produksi dan pemakaian kendaraan bermotor serta adanya campur tangan pihak-pihak tertentu yang membuat harga minyak semakin tinggi seperti sekarang.
Minyak merupakan sumber bahan bakar penting yang dimanfaatkan manusia dalam aktifitas sehari-hari, salah satunya pada kendaraan bermotor seperti mobil, sepeda motor, bus dan lain-lain. Di Indonesia sendiri bahan bakar utama dari kendaraan adalah minyak, namun minyak merupakan sumber energi tak terbarukan yang dapat habis sewaktu-waktu. Untuk itu perlu adanya inovasi energi alternatif lain.
ADVERTISEMENT
Dengan perlu adanya keterbaruan bahan bakar alternatif, salah satu cairan yang dapat diaplikasikan dalam ruang bakar kendaraan yaitu menggunakan air. Pada saat sekarang kendaraan bahan bakar minyak dapat digantikan dengan bahan bakar air dan kendaraan bahan bakar air ini yang telah dikembangkan mulai dari abad 19, salah satu alat yang paling terkenal adalah water fuel cell ciptaan Stanley Meyer (Martawati, 2017).
Masyarakat banyak yang bingung dan meratapi nasib mereka akibat konsumsi minyak yang tinggi perkapita. Mereka mencari solusi bagaimana cara menggantikan minyak yang mereka konsumsi dengan energi lain yang melimpah di planet ini. Salah satunya adalah dengan menggunakan hidrogen yang terdapat pada air sebagai fuel saver atau penghemat bahan bakar. Belum lama ini terdapat penemuan alat yang dinamakan Nikuba. Alat ini merupakan ciptaan pria asal Cirebon yang Bernama Aryanto Misel. Pria berumur 67 tahun tersebut menciptakan Nikuba dengan prinsip gas Brown.
ADVERTISEMENT
Teknologi Brown gas saat ini sudah banyak digunakan sebagai pelengkap kendaraan berbahan bakar bensin maupun solar. Dengan memasang unit electrolyzer, maka pembakaran pada mesin akan semakin sempurna dan efisien. Masyarakat awam dapat memodifikasi kendaraan mereka dengan menggunakan air sebagai bahan bakar (Hidayatullah & Mustari, 2008).
Nikuba adalah penghemat bahan bakar minyak?
Nikuba merupakan alat pengubah air (H2O) menjadi penghemat bahan bakar dengan menggunakan proses hidrolisa atau elektrolisa air. Dengan desain sedemikian rupa munculnya gelembung pada proses elektrolisa menandakan adanya gas pada air tersebut. Proses elektrolisa air ini dilakukan dengan cara menghantarkan arus listrik searah (DC) menuju arah katoda dan anoda pada air (H2O).
Pada katoda, dua molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidroksida (OH-). Sementara itu pada anoda, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke katoda. Ion H+ dan OH- mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air. Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung pada elektroda dan dapat dikumpulkan (Martawati, 2017).
ADVERTISEMENT
Proses elektrolisis ini adalah sebuah mekanisme kimia yang dapat merubah energi listrik menjadi energi kimia. Bagian yang harus ada pada proses ini adalah larutan elektrolit dan elektroda. Proses elektrolisis ini membutuhkan dua elektroda yaitu anoda berperan sebagai kutub negatif dan katoda berperan sebagai kutub positif. Pada proses elektrolisis air ini terdapat dua molekul yang terlibat didalamnya yaitu hidrogen (H2) dan oksigen (O2). Kedua molekul ini akan bereaksi bolak-balik, lalu menghasilkan senyawa H2O yang dimana dapat dipisah menjadi H2 dan O2 atapun sebaliknya. Persamaan reaksi kimia tersebut dinamakan reaksi pembakaran sempurna, dimana kedua molekul reaktan tidak menghasilkan produk polutan lain seperti CO2.
Ketika arus listrik mengalir, timbul magnet pada elektroda yang dapat memecah unsur pada air (H2O) menjadi gas HHO (gas Brown). Gas HHO yang telah berhasil dipecah dari unsur H2O dialirkan menuju ruang bakar, yang akan dicampur dengan bahan bakar minyak dan udara yang kemudian dibakar. Dengan demikian maka volume bahan minyak yang di bakar menjadi lebih sedikit karena telah tergantikan oleh gas HHO yang juga mudah terbakar (Amperajaya et al., 2019).
ADVERTISEMENT
Gas gelembung HHO tersebut merupakan gas dari pemecahan unsur H2O menjadi HHO. Nikuba sendiri menggunakan prinsip Brown yang telah disebutkan atau dinamakan sesuai penemunya yaitu Profesor Yull Brown. Gas Brown merupakan campuran dari dua hidrogen dan satu oksigen yang diperoleh dari hasil elektrolisa air. Di dalam sistem elektrolisa air terdapat kawat-kawat magnet yang berfungsi memecah air sehingga menjadi campuran gas HHO. Seperti yang diketahui hidrogen memiliki sifat mudah meledak dan oksigen dapat mendukung pembakaran gas. Selanjutnya gas HHO yang terdapat dalam tabung akan dialirkan menuju ruang pembakaran yang bercampur dengan gas hidrogen dari bahan bakar minyak kendaraan, prinsip inilah yang dapat menghemat BBM secara signifikan.
Gas HHO ini memiliki sifat mudah terbakar (flammable) yang sangat tinggi, dimana sifat mudah terbakar ini sangat linier dengan mekanisme pembakaran pada mesin kendaraan. Selanjutnya gas HHO ini berfungsi untuk memangkas jumlah pemakaian bahan bakar minyak pada mesin kendaraan. Jika pengeluaran bahan bakar makin sedikit maka pemakaian bahan bakar akan lebih efisien pada proses pembakaran. Hal ini dikarenakan sebagian dari proses pembakaran dibantu dengan mekanisme elektrolisis alat nikuba yang telah dipaparkan.
ADVERTISEMENT
Air sangat berpotensi sekali menjadi penghemat bahan bakar dengan teori dari gas Brown dan bantuan alat nikuba ini, namun belum dapat dipastikan jumlah dan kuantitas komponen-komponen yang ditambahkan pada alat tersebut, misalnya berapa jumlah daya listrik yang digunakan pada saat proses elektrolisis, material jenis apa yang tepat untuk menunjang alat tersebut dan uji efektifitas secara massal pada kendaraan. Untuk itu masih perlu dilakukan kajian dan pengujian lebih lanjut.
Daftar Pustaka
Amperajaya, M. D., Suwandi, A., Abduh, M., Resmanto, K., & Ramadhan, R. (2019). Rancangan Alat Penghemat Bahan Bakar Minyak Kendaraan Bermotor Dengan Menggunakan Air Sebagai Suplemennya. Jurnal Inovasi, 15(2), 48-55.
Hidayatullah, P., & Mustari, F. (2008). Rahasia Bahan Bakar Air-Cara Mengirit Bensin dan Solar dengan Memanfaatkan Air.
ADVERTISEMENT
Martawati, M. E. (2017). Sistem Elektrolisa Air Sebagai Bahan Bakar Alternatif Pada Kendaraan. Jurnal Eltek, 12(01), 93–104.