Program Stimulan 3T Sebagai Upaya Pemerataan Literasi Informasi di Indonesia

Dimas Satrio
Pustakawan di Perpustakaan Nasional RI
Konten dari Pengguna
13 Oktober 2021 14:56 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dimas Satrio tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Literasi informasi secara singkat dapat diartikan kemampuan seseorang untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Literasi informasi menurut American Library Association merupakan kemampuan seseorang untuk menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang dibutuhkan secara efektif. Pada Era digital, penyebaran informasi dan pencarian informasi sangat masif dan mudah, terutama untuk masyarakat di kota besar.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia literasi informasi perlu mendapatkan perhatian lebih, terutama masyarakat di pedesaan yang jauh dari pusat kota. Masyarakat di pedesaan masih sangat minim informasi, terutama yang berada pada daerah berstatus 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal). Daerah yang berstatus 3T merupakan daerah yang sangat minim infrastruktur, perekonomian masyarakat yang rendah, sarana pendidikan sangat minim dan akses lokasi yang masih sangat sulit dijangkau, hal inilah yang menjadikan masyarakatnya kurang berkembang dibandingkan dengan daerah lain.
Pemerintah dalam hal ini mengambil peranan penting dalam meningkatkan literasi informasi di Indonesia. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2020-2024 literasi menjadi sesuatu yang penting karena berkaitan erat dengan pembangunan sumber daya manusia yang mandiri, maju, adil, dan makmur. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia sebagai representasi pemerintah menjadi lembaga terdepan dalam peningkatan literasi informasi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Peningkatan indeks literasi masyarakat merupakan prioritas karena membangun sumber daya manusia haruslah didasari pada kemauan masyarakat untuk membaca dan mengakses informasi yang dibutuhkan. Hal ini merupakan tujuan dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi, sehingga dapat bersaing dengan negara lainnya.
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia berperan aktif dalam peningkatan kualitas masyarakat dengan menyediakan buku-buku yang berkualitas, agar masyarakat sebagai pengguna yang membaca buku-buku tersebut diharapkan mendapatkan pengetahuan dan mengolah pengetahuan serta mengembangkan pengetahuan sehingga menjadikan potensi untuk dirinya, sehingga berdampak terhadap peningkatan ekonomi dan taraf hidup masyarakat Indonesia terutama masyarakat yang berada pada daerah berstatus 3T.
Selain itu Perpustakaan Nasional Republik Indonesia merencanakan mirroring data sehingga masyarakat di daerah 3T tetap dapat mengakses dan membaca buku-buku seperti yang dibaca masyarakat ibukota. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia juga melakukan bimbingan terhadap masyarakat dalam pemanfaatan sumber bacaan melalui buku-buku yang disediakan, sehingga masyarakat dapat memahami bahwa peran perpustakaan saat ini bukan hanya sebagai tempat penyimpanan buku tetapi juga dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat.
ADVERTISEMENT
Program stimulan 3T yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia telah berjalan sejak tahun 2018. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia memberikan bantuan buku yang disesuaikan dengan kondisi geografis daerahnya serta buku-buku dari berbagai disiplin ilmu. Program ini memfokuskan kepada keterjangkauan masyarakat di pelosok negeri yang kurang akses informasi.
Berikut dokumentasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dalam rangka Pemerataan Literasi Informasi melalui Program Stimulan 3T:
Foto 1: Program Stimulan 3T di Desa Nanga Awin, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimatan Barat
Foto 2: Program Stimulan 3T di Desa Pangku, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah
Foto 3: Program Stimulan 3T di Kampung Kuler, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia di tahun 2021 ini melalui program 3T memberikan bantuan buku siap layani sebanyak 500 judul Buku (1.000 Eksemplar). Adapun jumlah persebaran bantuan dari program 3T selama tahun 2018 sampai dengan 2021 sebagai berikut:
Sumber : Data Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Perpustakaan Nasional RI
Data di atas merupakan persebaran Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan desa program stimulan 3T dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2021 dengan total 19 Provinsi, 28 Kabupaten/Kota, 66 Kecamatan dan 80 Desa. Dengan demikian Perpustakaan Nasional Republik Indonesia membuktikan komitmen terhadap masyarakat serta menjalankan amanat Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan yaitu masyarakat di daerah terpencil, terisolasi, atau terbelakang sebagai akibat faktor geografis berhak memperoleh layanan perpustakaan secara khusus dan hak yang sama dalam memanfaatkan dan mendayagunakan fasilitas perpustakaan.
ADVERTISEMENT
Bantuan Buku Siap Layan ke Perpustakaan Daerah disambut oleh Kepala Desa yang bersinergi dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Mereka berkomitmen untuk menjalankan fungsi perpustakaan di desanya dan berkoordinasi dengan Dinas Perpustakaan Daerah Kab/Kota dan Dinas Perpustakaan Provinsi. Komitmen para kepala desa ini seirama dengan tujuan Program 3T yakni memberikan bahan bacaan sebagai sumber informasi bagi masyarakat di desa yang berstatus 3T agar masyarakat di sana dapat menambah wawasan dan memperkaya ilmu pengetahuan serta keadilan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.