Tokoh Perdamaian Austria dan Jerman, Bertha von Suttner

Dimas Sigit Cahyokusumo
Alumni Program Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik (MPRK) UGM
Konten dari Pengguna
17 Oktober 2022 11:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dimas Sigit Cahyokusumo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Gambar: https://www.shutterstock.com/de/image-photo/russia-topki-june-12-2021-stamp-1989668471
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Gambar: https://www.shutterstock.com/de/image-photo/russia-topki-june-12-2021-stamp-1989668471
ADVERTISEMENT
Bertha von Suttner menjadi wanita pertama penerima hadiah nobel perdamaian pada tahun 1905. Bertha von Suttner mendedikasikan hidupnya untuk perdamaian dan pelucutan senjata dan menggunakan posisinya sebagai penulis, feminis, dosen, dan aktivis politik untuk mempengaruhi orang. Dalam karya-karyanya, ia mempertanyakan sifat perang dan secara efektif membuktikan bahwa perempuan mampu menjadi lebih dari sekedar ibu rumah tangga, yaitu mengampanyekan perdamaian.
ADVERTISEMENT
Bertha von Suttner lahir di Praha, pada Juni 1843. Ayahnya adalah seorang marshal yang meninggal sebelum kelahirannya. Ia dibesarkan dalam tradisi aristokrat dan sejarah militer keluarganya membuatnya menjadi pendukung setia militer di masa mudanya. Bertha von Suttner dibimbing secara pribadi dalam bahasa Inggris dan Prancis dan dipersiapkan untuk menjadi istri seorang bangsawan. Namun, setelah tiga kali gagal, ia menjadi pengasuh pada tahun 1873 dan mulai menulis. Ia bertemu dengan penulis Austria Baron Arthur von Suttner, mereka kemudian menikah pada tahun 1876, meski tidak disetujui oleh orang tuanya.
Pasangan muda itu kemudian pindah ke Kaukasus Rusia, dimana mereka hidup dengan kesuksesan yang meningkat dari tulisan mereka. Pada tahun 1883, pasangan itu pindah kembali ke Austria setelah berdamai dengan keluarganya. Setelah kembali ke Austria, Bertha von Suttner melanjutkan jurnalismenya dan berkonsentrasi pada studi perdamaian dan resolusi konflik, yang dipengaruhi oleh asosiasi arbitrasi internasional dan perdamaian internasional yang didirikan oleh pasifis Inggris Hodgson Pratt pada tahun 1880.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1889, Bertha von Suttner menjadi aktivis gerakan perdamaian internasional dengan menerbitkan novel pasifismenya berjudul Die Waffen Nieder atau Lay Down Your Arms, yang menjadikannya salah satu tokoh terkemuka gerakan perdamaian Austria. Buku itu diterbitkan dalam 37 edisi dan diterjemahkan ke dalam 12 bahasa sebelum perang dunia I. Pada tahun 1891 ia menyerukan pembentukan masyarakat perdamaian Austria dan Jerman serta menjadi ketuanya. Pada tahun 1904, ia diundang untuk berpidato di kongres perempuan internasional ketiga di Berlin. Dan setahun kemudian pada 1905, ia menjadi wanita pertama yang dianugerahi hadiah nobel perdamaian sebagai pengakuan atas perjuangannya untuk perdamaian.
Selama hidupnya, Bertha von Suttner terus-menerus menghadiri pertemuan perdamaian dan kongres internasional, membentuk kelompok perdamaian, memberikan kuliah, dan berkorespodensi dengan orang-orang di seluruh dunia untuk mempromosikan proyek perdamaian hingga wafatnya pada tahun 21 Juni 1914 (Tran, 2020).
ADVERTISEMENT
Bertha von Suttner dan Istana Perdamaian
Bertha von Suttner tidak hanya menulis buku yang menginspirasi Tsar Nicholas II Rusia untuk menyelenggarakan konferensi perdamaian Den Haag pertama pada tahun 1899, tetapi juga mendekati Andrew Carnegei setelah konferensi ini untuk mendukung pembangunan istana perdamaian. Dengan sukses, berkat sumbangan Andrew Carnegei, istana perdamaian dibuka pada tahun 1913 dan sekarang menjadi tempat pengadilan internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa, pengadilan arbitrase permanen, akademi hukum internasional Den Haag, dan perpustakaan istana perdamaian yang bergengsi (Palace).
Pidato Bertha von Suttner dalam Perdamaian Internasional Melalui Suara Perempuan Juni 1912, di Amerika Serikat
Melalui suara perempuan akan datang perdamaian internasional. Apa yang dapat dilakukan perempuan untuk melayani tujuan perdamaian? Saya harus mengatakan bahwa wanita masa kini dapat berbuat banyak. Memang di Amerika Serikat dimana mereka memiliki hak untuk memilih, mereka dapat melakukan sebanyak atau lebih dari laki-laki. Jika wanita yang memiliki hak untuk memilih akan memberikan suara hanya untuk mereka yang mendukung perdamaian. Maka anda akan memiliki pemerintah yang mendukung perdamaian.
ADVERTISEMENT
Memang sangat wajar bagi para wanita untuk membenci perang, karena merekalah yang menghargai kengerian perang. Mereka yang tinggal di rumah dan melihat konflik mengerikan yang merenggut orang-orang yang paling mereka cintai. Untuk anda, wanita klub Amerika yang cerdas, saya menyarankan bahwa kekuatan anda terletak pada organisasi anda. Anda dapat mengajukan tuntutan agar umat manusia dibuat lebih layak dalam hidup, karena manusia membutuhkan perdamaian dan perang adalah tidak manusiawi (IOWA, 2022).
Bertha von Suttner dan Perdamaian Hari Ini
Bagi dunia hari ini, Bertha von Suttner masih sangat terkenal setidaknya dalam gerakan perempuan dan perdamaian. Bertha von Suttner belum sepenuhnya dilupakan. Potretnya menghiasi uang kertas 1000 schilling Austria dan dapat dilihat pada koin dua euro Austria. Setelah perang dunia I, kalangan progresif dan bahkan sayap radikal dari gerakan perempuan banyak mengambil ide dari Bertha von Suttner. Dan banyak tujuan dari Berthe von Suttner yang telah tercapai. Tetapi dunia masih menunggu perdamaian (DW, 2014). Bahkan Pada bulan Oktober tahun 2000, dewan keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menekankan pentingnya perempuan dalam proses perdamaian dengan mengadopsi resolusi 1325. Sejak itu, Jerman telah bekerja di seluruh dunia untuk mengimplementasikan agenda perempuan, perdamaian, dan keamanan, diantarannya melibatkan peran perempuan dalam bernegosiasi dengan kelompok milisi untuk membebaskan anak-anak dari kejahatan perang dan mendorong partisipasi politik perempuan di forum internasional.
ADVERTISEMENT
Daftar Referensi
DW. (2014, Juni 21). Bertha von Suttner: The Life of a Peace Pioneer. Retrieved from DW.com.
IOWA. (2022). Bertha von Suttner. Retrieved from IOWA State University (Archives of Women's Political Communication.
Palace. (n.d.). Bertha von Suttner. Retrieved from Peace Palace.
Tran, R. (2020). Bertha von Suttner (1843-1914) and her novel Die Waffen Nieder! (Lay Down Your Arms!) (1889). Retrieved from Toward Emancipation? Women in Modern Europan History.