Konten dari Pengguna

Peran PAI Berbasis Al-Qur'an Dan Hadis Dalam Membentuk Karakter Pemuda

dinda putri sabrina
Mahasiswa IAIN Pontianak Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
21 Mei 2024 15:35 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari dinda putri sabrina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Muslim shalat namaz di bawah sinar matahari masjid dari jendela sumber: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Muslim shalat namaz di bawah sinar matahari masjid dari jendela sumber: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemuda merupakan aset berharga bagi masa depan bangsa ini. Mereka memiliki potensi besar dalam membawa perubahan dan kemajuan di berbagai bidang. Oleh karena itu, pembentukan karakter pemuda menjadi hal yang sangat penting. Salah satu cara yang efektif dalam membentuk karakter peuda adalah memulai pendidikan agama islam berbasis Al-Qur’an dan Hadis. Ajaran-ajaran yang terdapat dalam Al-Qur’an dan hadis tidak hanya memberikan panduan spiritual, tetapi juga moral dan etika yang dapat membentuk karakter pemuda menjadi individu yang berakhlakkan mulia, berintegritas, dan bertanggung jawab. Mengutik dari perkataan Syekh Abdul Qodir Al Jailani “Aku lebih menyukai orang yang beradap daripada orang ynag berilmu, jika hanya berilmu iblis pun lebih tinggi ilmunya di bandingkan dengan manusia”. Nah, dari pesan ini mengisyaratkan kepada kita sebagai pemuda bahwa dalam meningkatkan kualitas pendidikan juga garus di imbangi dengan pembentukan karakter yang baik”.
ADVERTISEMENT
Lantas nilai-niai apa saja yang harus di miliki para pemuda untuk menjadi agent of change yang berkualitas? Pemuda di masa sekarang harus memiliki sikap diantaranya: cinta kepada Allah SWT dan alam semesta berseta isinya, berani, bertanggung jawab, disiplin, jujur, kasih sayang, kerja sama, pantang menyerah, percaya diri, kreatif dan kerja keras. Kemudian timbul pertanyaan baru, kenapa harus pemuda? Karena pada masa muda inilah manusia sedang bersemangatnya dalam belajar hal baru, Indonesia sendiri masih tergolong negara yang masih muda belum satu abad Negara ini berdiri, masih banyak belajar dengan Bangsa lain untuk menciptakan Negara yanglebih baik lagi. Oleh karena itu Bangsa ini butuh di kelola dan di perjuangkan oleh orang-orang yang ingin belajar. Para pemuda-pemuda inilah yang memiliki tenaga dan waktu untuk belajar segala hal dan berproses dalam memajukan Bangsa Indonesia. (Shihan, 2022)
ADVERTISEMENT
Akan tetapi di zaman sekarang ini karna kurangnya penanaman pendidikan karakter kepada gennerasi muda menyebabkan banyak pemuda yang krisis akhlak, hal inilah yag menjadi Problematika Bangsa dalam mewujudkan generasi bangsa yang bermoral, Bagaimanakah mewujudkan pemuda bermoral yang di harapkan Bangsa?
Berdasarkan Alquran dan Hadis, pendidikan agama Islam mengajarkan nilai-nilai universal yang sangat penting dalam membentuk karakter generasi muda. Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam mengandung berbagai hikmah yang menekankan pentingnya etika yang baik, seperti kejujuran, kesetaraan, dan simpati. (Tafsir, 2004:15)
Misalnya, ada dalam Al-Qur’an terdapay ayat yang menekankan pentingnya kejujuran, seperti dalam QS. Al-Baqarah:42, “Dan janganlah kamu campur-adukkan yang haq dengan yang batil dan janganlah kamu sembunyikan yang haq itu, sedang kamu mengetahui." Selain itu, mengajarkan pemuda untuk selalubersikap jujur dalm setiap aspek dalam kehidupan. Selain itu, ada juga Hadis Nabi Muhammad SAW yang berbunyi, “Barangsiapa yang menipu maka dia bukanlah dari golongan kami," (HR. Muslim) juga meningkatkan pemuda untuk menjauhi sikap curang dan penipuan. (A,S And F,A, 2019:47)
ADVERTISEMENT
Implementasi pendidikan agama islam dalam kehidupan pemuda dapat dilakukan melalui dengan berbagai cara, baik di lingkungan sekolah, maupun masyarakat. Di dalam lingkungan keluarga, orang tua memiliki peran yang penting sebagai pendidik pertama. Pendidikan agama dapat dimulai sejak dini dengan mengajarkan nilai-nilai dasar sssemisalnya solat, puasa, zakat dan membaca Al-Qur’an. Orang tua juga dapat menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai islam di dalam kehidupan sehari-hari. Di lingkungan sekolah, kurikulum pendidikan agama Islam harus dirancang sedemikian rupa sehingga menarik minat siswa. Penggunaan teknologi dan media digital dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan materi-materi agama dengan cara yang lebih menarik dan interaktif. Misalnya, penggunaan aplikasi Al-Quran interaktif, video ceramah, dan konten-konten islami di media sosial dapat menjadi alat yang efektif untuk mengajarkan nilai-nilai agama kepada pemuda.(Nata, 2014:37)
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi tantangan ini, perlu ada pendekatan yang kreatif dan inovatif dalam menyampaikan pendidikan agama. Misalnya, pembuatan konten-konten islami yang menarik di platform media sosial yang sering diakses oleh pemuda, seperti YouTube, Instagram, dan TikTok. Konten-konten ini harus disajikan dengan gaya yang menarik dan relevan dengan kehidupan mereka sehari-hari, sehingga mereka merasa bahwa agama bukanlah sesuatu yang terpisah dari kehidupan mereka, melainkan merupakan bagian integral yang membimbing mereka dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.(Zuhairini, 2008:15)
Selain itu, penting juga menjunjung tinggi penerapan nilai-nilai yang ketat. Sekolah dan jaringan perlu bekerja sama untuk menciptakan budaya yang positif dan ketat. Program-program yang melibatkan seluruh warga masyarakat setempat, seperti kegiatan partisipasi bersama, pengajian bersama, dan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan lainnya dapat memperkuat rasa persahabatan dan solidaritas antar masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
Al-Quran dan Hadits menjadi landasan pendidikan agama Islam yang mempunyai dampak signifikan terhadap pengembangan karakter generasi muda. Nilai-nilai yang ditunjukkan dalam Al-Quran dan Hadits dapat membantu pemuda menjadi individu yang berakhlak mulia, bertanggung jawab, dan dapat dipercaya. Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan upaya yang sinergis dari keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dengan pendekatan yang kreatif dan inovatif, serta dukungan dari berbagai pihak, pendidikan agama Islam dapat menjadi fondasi yang kuat dalam membentuk karakter pemuda yang unggul, baik dari segi intelektual maupun spiritual.(Susanto, 2013:58)
Pemuda yang memiliki landasan keagamaan yang kokoh akan mampu menghadapi berbagai tantangan masa kini dengan bijaksana dan tetap teguh pada nilai-nilai keyakinan agamanya. Mereka tidak hanya akan tumbuh menjadi manusia yang kompeten dan cerdas, namun juga menjadi orang yang berakhlak mulia, penuh kasih sayang, dan mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan dunia. Dengan demikian, pendidikan agama Islam berbasis Al-Quran dan Hadis tidak hanya berfungsi sebagai pengetahuan semata, tetapi juga sebagai pedoman hidup yang mengarahkan pemuda menuju kehidupan yang lebih baik dan bermakna.(Syah, 2012:11)
ADVERTISEMENT
DAFTAR PUSTAKA
A, Rosdi zubair, Hasan Najihudin S, and Muhammad Nurul F.A. 2019. “Traditional and Modern Method Inhadithstudies: A Literature Review Pengajian Hadis Tradisional Dan Moden: Tinjauan Awal Literatur.” Al-Qanatir Interntional Journal of Islamic Studies. 2(13): 47.
Nata, Abuddin. 2014. “Peran Pendidikan Agama Islam Dalam Pembentukan Karakter Bangsa.” Jurnal Pendidikan Islam 3(2): 123–37. https://www.neliti.com/
Shihab, Najwa. 2022. 10 Alasan Kenapa Indonesia Butuh Anak Muda | Catatan Najwa. https://youtu.be/WZm_TJ7WXAI.
Susanto, Ahmad. 2013. “Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pembentukan Akhlak Siswa.” Jurnal Pendidikan Agama Islam 2(1): 45–58. http://ejournal.uin-malang.ac.id/app/
Syah, M. 2012. “Budaya Sekolah Sebagai Sarana Pendidikan Karakter.” Jurnal Pendidikan Karakter, 2(1), 1-11.
Tafsir, Ahmad. 2004. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. 5th ed. Bandung: Remaja Rosdakarya. https://openlibrary.org/
ADVERTISEMENT
Zuhairini. 2008. Metodologi Pendidikan Agama Islam. 3rd ed. Jakarta: Bumi Aksara. https://www.bumiaksara.co.id/