Konten dari Pengguna

Tren Horoskop dan Zodiak: Dari Kepribadian, Pergaulan, hingga Industri

Dinna Khairina
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Sahid Jakarta
23 Juli 2024 16:37 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dinna Khairina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Photo: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Photo: pexels.com
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ya, sadar tidak sadar topik horoskop atau zodiak telah menjadi pembahasan sehari-hari dalam kehidupan sosial kita. Ketika kita menjadi sangat tertarik pada topik tersebut, rasanya mustahil jika kita tidak mengenal sun, moon, dan rising, serta bagaimana korelasinya terhadap karakter seseorang.
Jika dipelajari lebih lanjut, horoskop dan zodiak tidak bisa disamakan namun saling melengkapi. Melansir dari kumparan.com horoskop disebut sebagai peta langit yang berisi tentang kelahiran seseorang, dan zodiak adalah lingkaran khayal di cakrawala yang terbagi menjadi 12 rasi bintang.
Lalu sebut saja Via, seorang karyawan swasta berusia 27 tahun. Baginya mengetahui tanggal lahir seseorang bukan hanya sebagai bentuk kepedulian untuk mengingat hari penting seseorang, namun juga digunakan Via sebagai alat untuk membaca kepribadian, minat, kisah percintaan, keputusan hidup seseorang.
ADVERTISEMENT
Misalnya, ketika kami bertanya pada Via, “Mengapa Gemini disebut sebagai zodiak yang paling redflag?” Via dengan lancar menjelaskan berbagai karakteristik orang yang berzodiak Gemini. Tentunya hal ini menimbulkan rasa penasaran, bagaimana seorang Via bisa menggambarkan secara detail bagaimana karakter para Geminian versi dirinya.
Via menyebutkan hal ini dia dapat dari pengalaman pribadi, mengobservasi sifat teman-temannya, informasi dari influencer media sosial seperti @amrazing, hingga berlangganan aplikasi astrologi. Dengan mendalami astrologi, Via merasa bahwa kesadaran diri dan ikatan dengan orang lain meningkat, Via sangat tahu dengan siapa dia cocok secara astrologi dan dengan siapa dia tidak cocok, terlebih dalam hubungan asmaranya.
Tak hanya itu, Via juga menyebutkan bahwa mempelajari astrologi juga dapat mempengaruhi pengembangan dirinya. Via menjadikan astrologi sebagai sarana untuk lebih mengenal dirinya, melakukan introspeksi, mempengaruhi pertumbuhan personal, hingga digunakan sebagai pertimbangan dalam memutuskan sesuatu.
Ilustrasi zodiak. Foto: 13_Phunkod/Shutterstock
Sebenarnya fenomena horoskop dan zodiak ini sudah lama digunakan dalam industri hiburan. Misalnya jika kita kembali ke tahun 2000-an, majalah remaja seperti Gadis, telah memuat kolom ramalan zodiak di halaman majalahnya. Atau program TV seperti Planet Remaja juga menyelipkan ramalan zodiak di dalam segmen acaranya.
ADVERTISEMENT
Namun menurut Julie Beck, lonjakan astrologi terjadi mulai ketika pandemi Covid-19. Dalam laporan Google Trends, penelusuran untuk "birth chart" dan "astrologi" mencapai puncak lima tahun pada tahun 2020. Hingga kini bisa kita lihat di aplikasi media sosial TikTok, terdapat sejumlah influencers atau selebriti internet yang terkenal karena membahas soal zodiak.
Lantas, mengapa fenomena ini bisa terjadi?
Melansir dari verywellmind.com, mempercayai astrologi disebut sebagai sebuah coping mechanism yang dapat membantu orang untuk membuat “sesuatu” menjadi masuk akal ketika hidupnya berada di dalam situasi yang sulit.
Julie Beck dalam theatlantic.com, juga menyebut bahwa dalam era yang penuh dengan tekanan dan berorientasi dengan data ini, akhirnya membuat banyak anak muda menemukan kenyamanan dalam zodiak, meskipun beberapa orang tidak mempercayainya. Ya, astrologi atau zodiak sering kali menjadi alat untuk memberikan kenyamanan pada diri.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa alasan mengapa astrologi bisa memberikan kenyamanan diri, salah satunya dapat memberikan rasa aman. Sebagai manusia kita cenderung gusar dengan sesuatu yang tidak pasti, misalnya masa depan. Nah, astrologi bisa menjawab akan hal tersebut.
Adanya gambaran atau prediksi yang diberikan oleh ramalan astrologi, membuat sebagian orang merasa nyaman dalam menghadapi ketidakpastian hidup. Selain itu astrologi juga dinilai sebagai media untuk mengenali diri sendiri maupun orang lain.
Bermodal tanggal lahir dan jam lahir, astrologi bisa memberikan kita informasi terkait diri seseorang, seperti sifat dan karakteristik, potensi dalam diri, kekurangan diri, cara berkomunikasi dan pola pikir, hingga prediksi masa depan. Dengan berbagai informasi yang disajikan tersebut, memberikan bekal kepada kita untuk menemukan validasi atas identitas diri kita ataupun orang lain.
ADVERTISEMENT
Karena kepopuleran horoskop dan zodiak yang semakin pesat, membuat sebagian industri memanfaatkannya untuk kebutuhan marketing dan bisnis. Seperti yang dilakukan para marketer dalam mempromosikan produknya menggunakan gimmick astrologi. Misalnya saja jenama ternama Dior, yang pada tahun 2019 yang meluncurkan koleksi perhiasan dan aksesoris yang bertema zodiak atau Spotify yang meluncurkan playlist cosmic yang disusun berdasarkan audio kelahiran setiap pengguna.
Tak hanya berhenti pada strategi pemasaran, astrologi juga berkembang menjadi sebuah industri. Banyaknya situs website dan platform yang menawarkan layanan astrologi, membuat industri terkait menjadi semakin berkembang. Mulai dari aplikasi kencan yang berpusat pada zodiak, podcast astrologi, buku astrologi terlaris, berbagai akun meme dan influencer astrologi di media sosial, hingga platform khusus yang menawarkan layanan astrologi pribadi seperti DailyHorosope dan Nebula.
ADVERTISEMENT
Dari sisi industri, menurut Allied Market Research industri astrologi global pada tahun 2021 bernilai $12,8 miliar, naik signifikan dari sebelumnya bernilai $2,2 miliar pada tahun 2018, diperkirakan akan terus meningkat menjadi $22,8 milar pada tahun 2031.
Melihat fenomena horoskop dan zodiak di kehidupan sosial saat ini, pendapat masyarakat kian beragam pula, perdebatan antara percaya dan tidak percaya pada zodiak masih jadi topik yang hangat saat ini. Ada yang benar-benar percaya dengan horoskop dan zodiak, ada yang menjadikannya hiburan semata, dan ada pula yang sama sekali tidak percaya pada horoskop dan zodiak.
Jadi, gimana? Kamu tim yang percaya atau yang tidak percaya nih?