Konten dari Pengguna

Mengeksplor Jurusan Gizi?

Dita Mawanda
Mahasiswi Prodi D-3 Penerbitan (Jurnalistik) di Politeknik Negeri Jakarta.
31 Mei 2022 20:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dita Mawanda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jurusan Gizi tidak hanya mempelajari tentang makanan saja, tetapi mempelajari hal yang lebih luas lagi. Foto: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Jurusan Gizi tidak hanya mempelajari tentang makanan saja, tetapi mempelajari hal yang lebih luas lagi. Foto: pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kamu pernah mendengar jurusan Gizi? Ya, seorang perempuan kelahiran 2002 akan bercerita untuk mengeksplor apa saja yang telah dipelajari dan pengalaman hidupnya selama menjadi mahasiswi 2020 jurusan Gizi prodi D-3 Ahli Gizi di salah satu politeknik kesehatan di Jakarta.
ADVERTISEMENT
“Karena dari awal tertarik sama dunia makanan. Apalagi, berhubungan sama kesehatan, sama itu aja sih, cari lebih tahu makanan yang baik gimana. Pokoknya tuh, intinya benar-benar ilmunya (gizi) diterapin,” ucap perempuan yang akrab disapa Galuh.
Ketertarikan Galuh dengan dunia makanan, ternyata pernah dirinya berada dalam situasi kaget dengan kegiatan di perkuliahannya. Ia merasa di awal-awal semester tidak mampu mengikuti, dan menyimpulkan jika dirinya seperti salah masuk jurusan. Namun hanya di awal, setelahnya Galuh berusaha sebisa mungkin meyakinkan dirinya sendiri untuk bisa beradaptasi dengan dunia kuliah yang masih baru untuknya.
Galuh menceritakan mata kuliah yang menurutnya paling sulit dipahami, yakni 'Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi'. Bukan tanpa alasan, dirinya mengaku ketika mencari jurnal sumber bacaan untuk mendapatkannya sebagian besar menggunakan bahasa Inggris. Serta Galuh mengatakan, dosen mata kuliah tersebut kurang memperinci antara teori dengan praktik yang dipelajari.
ADVERTISEMENT
Beralih dari mata kuliah yang sulit dipahami, ada juga mata kuliah yang menurut perempuan kelahiran 2002 ini begitu menyukai dan seru. Galuh menjawab, ia menyukai mata kuliah 'Pengembangan Produk Pangan'. Mata kuliah tersebut merupakan lanjutan dari mata kuliah 'Teknologi Pangan'. Mata kuliah 'Pengembangan Produk Pangan' memperlajari langsung kasus terkait kesehatan manusia, serta memperhatikan komposisi bahan yang dibuat.
Praktik yang dilakukan oleh Galuh tidak selalu mulus, jika terjadi kesalahan maka produk makanan tersebut ia buang. Namun, jika produk makanan yang ia buat sukses maka dirinya akan membagi hasil kerjanya tersebut kepada keluarganya di rumah. Rasanya seperti seorang koki yang menyiapkan menu sehat untuk orang tersayang, ya? Hahaha.
Lebih lanjut, Galuh sebagai mahasiswi jurusan Gizi mengungkapkan ada berat yang dipikul dan tantangan. Ya, Galuh takjub ketika jurusan Gizi ternyata belajar secara menyeluruh, seperti manajemen, makanan, bagaimana jadi manajer yang baik, bagaimana memikirkan kesehatan lingkungan di gizi. Memang berat, namun tetap harus ia jalani.
ADVERTISEMENT
Dalam jurusan Gizi, Galuh menjelaskan secara singkat sebenarnya apa saja yang dipelajari dalam jurusannya tersebut. Mulai dari diberikan kasus masalah kesehatan manusia, memilih pangan yang baik untuk mengatasi masalah ksesehatan orang tersebut, hingga terjun langsung ke lapangan untuk melakukan survei penyebab dari masalah kesehatan orang yang diteliti. Terlihat rumit, namun sepertinya seru juga ya?
Pelajaran yang didapat dengan jurusan Gizi memiliki prospek kerja yang sebagian besar menjadi ahli gizi. Bisa menjadi ahli gizi di rumah sakit atau puskesmas, kemudian tak hanya menjadi ahli gizi, namun bisa juga sebagai penyuluh kesehatan, wirausahawan mengenai pengembangan produk pangan, pengusaha makanan sampai menjadi ahli gizi olahraga, seperti memperhatikan pemberian makanan untuk para atlet.
Dari semua prospek kerja yang telah disebutkan Galuh, dirinya mengatakan justru ingin fokus terjun ke industri yang bertugas memeriksa kegiatan produksi ke pangan daripada langsung ke kesehatan.
ADVERTISEMENT
Semenjak menjadi mahasiswi jurusan Gizi, ia merasa begitu sibuk untuk beradaptasi dengan mata kuliah serta tugas-tugas yang diberikan. Dirinya pun menuturkan, jika tugasnya cukup banyak. Mulai dari praktik langsung terjun ke masyarakat hingga dituntut belajar agar aktif di lingkungan masyarakat sekitar.
Dalam kesibukannya, Galuh ternyata juga aktif mengikuti organisasi inernal kampus hingga projek yang dapat mengisi waktu luang di luar jadwal perkuliahan. Jadi, kamu yang ingin masuk jurusan ini jangan takut untuk mengikuti organisasi dengan alasan sibuk kuliah, ya?
Di akhir wawancara melalui sambungan telepon, Galuh memberikan saran untuk kamu yang ingin masuk ke jurusan Gizi atau sedang menjadi mahasiswa baru yang menurutnya merupakan jurusan yang seru dan wawasan yang didapat begitu luas.
ADVERTISEMENT
“Gizi itu jangan dibayangkan bakalan masak setiap hari, praktik. Gak tentang masak aja, sama kalau sudah jadi mahasiswa jurusan Gizi disiplin, belajar yang rajin,” tutur Galuh.
Ketertarikan Galuh yang akan menjadi pintu masa depannya, ya, ahli gizi. Walaupun ada banyak tantangan dalam jurusan Gizi tidak menutup kemungkinan ada pula masa-masa indah yang didapatkannya. Galuh pun, dengan senang hati memberikan kalimat pengingat ketika nanti generasi penerusnya masuk ke jurusan yang sama dengan dirinya.