Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Menyelami Jurusan Bahasa Mandarin?
31 Mei 2022 17:15 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Dita Mawanda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ingin masuk jurusan bahasa Mandarin? Sebelum kamu memastikan hati dan diri untuk masuk jurusan bahasa asing, yuk, kamu setidaknya harus mengetahui cerita pahit dan manisnya seorang perempuan kelahiran 2002 yang akrab disapa Hanum.
ADVERTISEMENT
“Aku masuk jurusan Bahasa Mandarin, fakultas Bahasa dan Seni mahasiswi aktif 2020 di salah satu universitas negeri di Jakarta,” kata Hanum seraya tersenyum.
Hanum menjelaskan alasan sederhananya ketika memilih masuk ke jurusan Bahasa Mandarin. Pertama, karena latar belakang Hanum merupakan alumni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang di mana dirinya mendapati pelajaran bahasa Mandarin sebagai pelajaran wajib. Kedua, dari seorang guru Bahasa Mandarin pun mengatakan, jika bahasa Mandarin memiliki prospek kerja yang bagus. Kedua alasan tersebut mampu membuat dirinya yakin masuk ke jurusan ini.
Ada momen paling mengejutkan dalam hidup perempuan kelahiran 2002 tersebut, dirinya mengatakan bahwa pelajaran yang selama di SMK telah dipelajari masih menjadi dasar ketika dirinya masuk sebagai mahasiswi tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Dengan tawa kecil, Hanum mengungkapkan bahwa dirinya pernah mengalami salah masuk jurusan walaupun hanya sedikit seperti apa yang dikatakan olehnya. Di awal semester, dirinya terus bertanya-tanya apakah ia benar memilih jurusan Bahasa Mandarin, apalagi pikirannya yang terus berputar mengelilingi ketika rasa takut tiba untuk mengajar orang-orang berbahasa Mandarin.
Dikatakan oleh Hanum, mata kuliah yang paling sulit dipahami yakni, Tata Bahasa. Alasan yang cukup banyak orang merasakannya, ya, Hanum masih susah memahami penempatan setiap kata-kata Mandarin. Serta, setiap dirinya dan teman-teman satu kelasnya mengerjakan tugas mata kuliah ini, dosen hanya menerima dan menilai tanpa ada koreksi untuk bisa memahami apa kesalahan dari kata-kata yang telah dikerjakan.
Lebih lanjut, Hanum berkata jika di akhir semester hanya memberi tahu nilai UTS (Ujian Akhir Semester), UAS (Ujian Akhir Semester), mengadakan remedial (perbaikan nilai) tanpa memberikan koreksi sedikit pun. Sehingga, Hanum dengan nada terdengar sedikit kesal bercampur tawa kecil jika ia merasa apakah yang telah dikerjakannya benar atau salah.
ADVERTISEMENT
Sebagai sedikit informasi, seperti yang diberi tahu oleh Hanum jika sistem penulisan bahasa Mandarin berbeda dengan bahasa Indonesia. Jika bahasa Indonesia adalah S-P-O-K (subjek, predikat, objek, dan keterangan), namun bahasa Mandarin S-K-P-O (subjek, keterangan, predikat, dan objek). Sangat berbeda sekali, bukan?
Penerapan di kampus Hanum pun, masih secara daring. Namun jika terkait kuis dan UAS diadakan secara tatap muka. Namun di semester ganjil, dirinya dan teman-teman kelasnya lebih banyak ujian daring karena membuat makalah.
Di balik rasa pahit Hanum menjadi mahasiswi jurusan Bahasa Mandarin, ternyata perempuan kelahiran 2002 ini memiliki teman-teman yang keren. Bukan tanpa sebab, Hanum menjelaskan dengan gamblang jika teman-teman yang ia miliki merupakan teman susah senang selalu bersama, seperti mengerjakan tugas bareng. Akan bahagia ya, jika di kampus memiliki teman-teman yang solid di saat susah dan senang?
ADVERTISEMENT
Mengetahui lebih dalam apa saja yang dipelajari Hanum selama menjadi mahasiswi Bahasa Mandarin. Bahasa sama pengajaran, pengajaran seperti pendidikan gimana caranya jadi guru yang baik, menyusun kurikulum, materi mau menyampaikan bagimana, metode tepat bagaimana untuk mengajarkan siswa atau anak kecil bisa SD (Sekolah Dasar)/SMA (Sekolah Menengah Atas)/SMK namun, biasanya lebih banyak ke SMA/SMK, tutur Hanum.
Jika menanyakan prospek kerja untuk mahasiswa lulusan jurusan Bahasa Mandarin apa sih? Ya, Hanum dengan berbaik hati menyebutkan jika para alumni atau kakak tingkatnya menjadi translator, penerjemah atau membuka les bahasa Mandarin, privat bahasa Mandarin, penerjemah di kementerian. Cukup menarik, bukan? Apalagi untuk kamu yang suka traveling keluar negeri seperti Tiongkok, Singapura, bisa banget nih untuk kamu masuk ke jurusan ini.
Di balik prospek kerja yang menggiurkan, ternyata alasan utama Hanum yang sebenarnya adalah ia ingin mengambil freelance (pekerja bebas) menjadi penerjemah komik, dan bisa bertemu sekaligus lancar mengobrol dengan idola kesayangannya, yakni Zhong Chenle merupakan salah satu member NCT Dream yang berasal dari Tiongkok, juga dirinya mengatakan keinginan untuk mampu membaca tulisan di Weibo, sebuah situs seperti Twitter yang populer di Tiongkok.
ADVERTISEMENT
Hanum yang telah berada di jurusan Bahasa Mandarin pun juga merasa senang telah memilih jurusan ini, dirinya merasa jika berbicara untuk pelafalannya benar dan lebih percaya diri. Walaupun masih sedikit yang ia kuasai bahasanya, namun ketika Hanum mempraktikkan berbicara sedikit bahasa Mandarin terdengar seperti orang yang telah fasih dan lancar.
Terakhir nih, ada pesan dari Hanum sebagai mahasiswi Jurusan Bahasa Mandarin untuk kamu yang berniat ingin masuk ke jurusan ini atau kamu yang sedang menjadi mahasiwa baru.
“Harus ngumpulin niat, harus konsisten pikirannya dengan keinginan, jangan berhenti di tengah jalan. Pokoknya, belajar bahasa lain itu harus konsisten, pasti bisa,” ucap Hanum seraya tersenyum kecil.
Berawal dari ketertarikan Hanum terhadap ucapan sang Guru bahasa Mandarin di sekolah SMK, lantas membuat ia masuk ke jurusan Bahasa Mandarin dengan beragam kesulitan dan kesenangan yang didapatkan selama terjun ke jurusan bahasa asing. Memang, tidak ada yang selalu mudah atau enak saja karena akhir dari pilihan kamu nanti masuk ke jurusan bahasa asing bisa membuat dirimu tumbuh dan berkembang di masa depan.
ADVERTISEMENT