Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
4 Fakta Tari Perut Mesir
10 Juli 2018 6:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
Tulisan dari Dody Harendro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Tradisi Timur Tengah yang dinamakan raqs sharqi atau the dance from the East ini telah ada sejak 6.000 tahun yang lalu. Dipertunjukan untuk menyembah Dewi Kesuburan, merayakan kelahiran, atau pesta pernikahan.
Tari ini kemudian semakin populer di zaman kolonial Inggris dan Prancis di Timur Tengah dan Afrika Utara, serta dipertunjukan pertama kali secara besar di Barat pada Chicago's World Fair pada 1893.
Dalam 200 tahun terakhir, tarian telah dicampur dengan gerakan dan estetika selera Barat lainnya. Hal ini membuat tari perut banyak disalahartikan, berikut 4 fakta yang kerap disalahpahami:
Pertama, tari perut di Mesir merupakan pertunjukan budaya dan bukan 'hiburan malam'.
Sebagai negara berazaskan Islam, sangat jelas bahwa tari perut haram. Sesuai dengan Surat Al-Isro ayat ke-32: Laa taqrobuzzinaa Innahuu kaana faahisyatan wasaa-a sabiilaa (Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk). Namun, sebagai budaya nenek moyang bangsa Mesir, maka keberadaannya tetap eksis hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian, pertunjukannya tidak dibungkus sebagai sesuatu yang vulgar pornoaksi untuk para laki-laki hidung belang. Tetapi, justru banyak dihadiri anak-anak dan manula. Tidak jarang pesta ulang tahun anak, wedding anniversary atau pertemuan keluarga dirayakan sambil melihat tari perut.
Foto: Dokumen Pribadi
Kedua, bertalian dengan fakta pertama, para penari-nya pun tidak sedikit yang sudah 'senior'. Berbeda dengan jenis tarian seperti balet yang ideal ketika tubuh masih kuat pada usia 20-an, tari perut bersifat low-impact pada tubuh sehingga tidak jarang penarinya bisa terus tampil hingga usia 50-an.
Selain tidak muda, tidak jarang juga para penarinya tidak langsing. Persis karena sifatnya yang lebih kepada pertunjukan budaya ketimbang show, sehingga tidak dibutuhkan penari yang 'conventionally attractive'. Sehingga tidak jarang, para pengunjung yang mengharapkan pemandangan tertentu justru pulang dengan muka tertunduk dan mimik kecewa.
ADVERTISEMENT
Ketiga, dipertunjukkan di kapal yang mengarungi Sungai Nil, bukan di hotel temaram. Inilah pertunjukan yang paling populer di Mesir, baik untuk wisatawan asing, maupun domestik di Kairo. Makan malam sambil menikmati keindahan Nil dengan lampu-lampu dari bangunan arsitektur tua dan modern sangat romantis.
Foto: Dokumen Pribadi
Paket seperti ini tergolong mahal, rata-rata setara dengan kurang lebih 500 ribu rupiah, namun tetap ramai dikunjungi. Masing-masing kapal memiliki ornamen dan tema yang khas, ada yang seperti .
Foto: Dokumen Pribadi
Keempat, tari perut hanya merupakan seperempat dari show yang dipertunjukan. Jika anda mengharapkan dapat melihat gadis muda cantik dengan pakaian minim yang menghibur selama lebih dari satu jam, maka kembali anda harus siap-siap kecewa.
ADVERTISEMENT
Dalam dua jam perjalanan kapal dengan dua dek, maka masing-masing dek akan digilir empat pertunjukan berbeda selama kira-kira satu setengah jam. Sambil makan malam, hiburan pertama yang akan kita nikmati adalah
Selanjutnya, kita akan disuguhi pertunjukan, semacam stand-up comedy. Barulah setelah itu kita dihibur dengan. Untuk mendinginkan suasana, kemudian kita disuguhkan pertunjukan t oleh penari pria.
Tari sufi-nya pun unik, karena selain berputar-putar, sang penari juga memiliki trik-trik menghibur di luar dugaan para penonton. Akhirnya, sambil menunggu kapal merapat ke dermaga, kita akan dihibur kembali dengan live music.
Foto: Dokumen Pribadi
Ingin menikmati tari perut? Sesuaikan dulu ekspektasi anda.