Konten dari Pengguna

Green Building untuk Pemulihan Iklim Dunia

DOMINIQUE CHARLOTTE ALYSSA GUNAWAN
Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan
21 Juni 2022 15:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari DOMINIQUE CHARLOTTE ALYSSA GUNAWAN tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kontribusi manusia dalam meningkatkan kadar karbon di udara (foto diambil oleh penulis)
zoom-in-whitePerbesar
Kontribusi manusia dalam meningkatkan kadar karbon di udara (foto diambil oleh penulis)
ADVERTISEMENT
Telah terjadi peningkatan suhu bumi secara ekstrem selama beberapa abad terakhir, tepatnya sejak terjadinya Revolusi Industri pada abad ke-18, yang menyebabkan perubahan iklim yang ekstrem. Timbulnya peningkatan tersebut disebabkan oleh jejak karbon yang ditinggalkan oleh manusia. Umumnya jejak yang paling berdampak berupa sisa-sisa pembakaran yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam keberlangsungan kehidupan manusia yang penuh dengan teknologi. Negara Indonesia menempati peringkat ke-10 dalam urutan negara dengan tingkat emisi karbon tertinggi pada tahun 2020 (World Population Review, 2022). Peringkat tersebut dapat dinisbahkan kepada ukuran dan populasi Indonesia yang cukup besar.
ADVERTISEMENT
Angka emisi karbon Indonesia bisa ditekan apabila diterapkan langkah-langkah yang sesuai untuk membantu mengukuhkan status Indonesia sebagai paru-paru dunia. Oleh sebab itu, meningkatkan penggunaan konsep Green Building di Indonesia merupakan langkah yang tepat untuk membantu mengatasi masalah pemanasan global karena metode pembuatan dan penggunaannya yang dirancang untuk mengurangi emisi karbon serta biaya pemeliharaannya. Kini lebih banyak perusahaan mulai beralih ke memilih bangunan berkonsep Green Building dengan harapan dapat membatasi dampak yang dibawa pembangunan terhadap lingkungan.
Adapun salah satu alasan meningkatkan penggunaan konsep Green Building di Indonesia merupakan langkah yang tepat untuk menekan angka emisi karbon Indonesia adalah sebab proses pembangunan berkonsep Green Building menggunakan bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan. Bahan seperti bambu yang dapat tumbuh dengan sangat cepat dan gabus yang dapat dibuat tanpa merusak pohon merupakan contoh dari bahan yang dapat digunakan dan diproduksi secara lebih berkelanjutan (Cifani, 2017).
ADVERTISEMENT
Selain material yang didesain untuk menggantikan material lain yang kurang ramah lingkungan, konsep Green Building juga menginkorporasikan penggunaan sumber daya alternatif untuk keberlangsungan fungsionalnya. Instalasi panel surya untuk mengonversi sumber daya matahari menjadi energi listrik merupakan salah satu bentuk pemanfaatan pembangkit listrik tenaga alternatif yang dapat digunakan. Hal ini disebabkan oleh ukuran panel surya yang cenderung lebih kecil sehingga dapat ditempatkan di atap bangunan, tidak seperti turbin angin atau air yang membutuhkan tempat yang cukup luas serta sumber daya penggeraknya yang belum tentu bisa ditemukan di semua tempat.
Cara lain konsep Green Building dapat membantu bumi memulihkan keadaan iklimnya adalah dengan mengurangi karbon yang dikeluarkan, mulai dari proses pembangunan hingga penggunaannya. Pemanfaatan tanaman dalam konsep Green Building sangat umum, contohnya pembuatan taman di atap bangunan, penempatan tanaman di sisi-sisi bangunan sebagai ruang hijau vertikal (Leonard, 2021), dan penambahan ruang hijau di daerah perkotaan. Emisi karbon juga berkurang dengan penggunaan pembangkit listrik, sebagaimana dijelaskan dalam paragraf sebelumnya. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Pembangkit listrik tenaga alternatif akan mengurangi kebutuhan pembangkit listrik tenaga uap yang menggunakan bahan bakar fosil dan melepaskan cukup banyak karbon ke atmosfer setiap harinya. Sebagai akibatnya, emisi karbon dan penggunaan bahan bakar fosil yang keberadaannya sangat terbatas pun berkurang.
ADVERTISEMENT
Di samping keuntungan bagi lingkungan sekitar, konsep Green Building juga membawa faedah bagi investor-investor yang meminatinya. Para investor bangunan yang menerapkan konsep Green Building diperkirakan akan melihat hasil dari investasinya seiring berjalannya waktu (Mayasari dan Utomo, 2015). Kelemahan yang perlu dipertimbangkan adalah pengeluaran awal untuk investasi dalam Green Building yang dapat dikatakan cukup tinggi akibat biaya konstruksinya.
Selain melalui aspek investasi, keuntungan yang dapat diperoleh dari mengembangkan Green Building juga dapat dilihat dari biaya pengoperasiannya yang lebih rendah. Hal ini disebabkan oleh desain yang memperhatikan sirkulasi udara serta penggunaan pencahayaan alami. Umumnya biaya operasional terbesar datang dari sistem pendinginan ruangan. Dengan desain yang menginkorporasikan sirkulasi udara yang bagus, biaya yang perlu dikeluarkan untuk sistem tersebut pun dapat dikurangi. Berhubung konsep Green Building didesain dengan mengedepankan keberlanjutan dan masa depan, pemeliharaan yang dibutuhkan sebuah bangunan dengan konsep tersebut diminimalkan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pemaparan, dapat dilihat bahwa perubahan iklim yang ekstrem di bumi berhubungan erat dengan kenaikan level emisi karbon. Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat emisi karbon tertinggi perlu berkontribusi dalam upaya penanganannya, salah satu caranya adalah dengan meningkatkan penggunaan konsep Green Building dalam proyek-proyek pembangunan di Indonesia, terutama di daerah padat bangunan dengan ruang hijau terbatas seperti kota besar. Konsep Green Building dapat lebih banyak digunakan dengan cara menarik perhatian para investor yang mungkin tertarik dengan prospek kenaikan nilainya serta biaya pemeliharaannya yang lebih kecil dibandingkan bangunan pada umumnya.
Topik pembangunan menggunakan konsep Green Building perlu semakin sering diangkat dalam ajang-ajang seperti lomba perancangan bangunan, tata kota, dan sebagainya. Dengan demikian, Green Building akan lebih banyak disorot dan menjadi pusat perhatian. Selain itu, kontribusi pribadi juga dapat dilakukan dengan cara mulai mengubah kediaman menjadi lebih ramah lingkungan dengan konsep Green Building. Perubahan tidak harus dilakukan secara total, berinvestasilah dalam panel surya yang dapat digunakan untuk menghasilkan listrik. Upaya untuk mengubah atap menjadi green roof juga dapat dilakukan. Tidak ada usaha yang terlalu kecil untuk membantu memulihkan iklim dunia.
ADVERTISEMENT
Daftar Pustaka
Carbon Footprint by Country 2022. (2022). worldpopulationreview.com. Diakses pada 16 Juni 2022, dari https://worldpopulationreview.com/country-rankings/carbon-footprint-by-country
Cifani, S. (18 Oktober 2017). dumpsters.com. 8 Sustainable Building Materials to Green Your Next Construction Project. Diakses pada 16 Juni 2022, dari https://www.dumpsters.com/blog/green-building-materials#:~:text=What%20Are%20Some%20Examples%20of%20Green%20Building%20Materials%3F,use%20to%20heat%20and%20cool%20your%20building.%20
Leonard, B. (24 November 2021). rumah.com. Memahami Konsep Green Building, Manfaat, dan Penerapannya. Diakses pada 17 Juni 2022, dari https://www.rumah.com/panduan-properti/green-building-57771
Mayasari, I., & Utomo C. (24 Januari 2015). mmt.its.ac.id. KONSEP ANALISA PENGARUH KRITERIA GREEN BUILDING TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI PADA PENGEMBANG PROPERTI DI SURABAYA. Diakses pada 17 Juni 2022, dari http://mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS%20XXII/MP/11.%20Prosiding%20Intan%20Mayasari%20-Ok.pdf#:~:text=Dalam%20Zhang%20dkk%20%282011%29%20menyatakan%20bahwa%20alasan%20investor,sejalan%20dengan%20waktu%2C%20bahkan%20lebih%20dari%20nilai%20pasar.