Dompet Dhuafa Jawa Barat Manfaatkan Daun Jati Sebagai Wadah Daging Kurban

Daun Jati berfungsi sebagai wadah daging kurban yang diselenggarakn oleh Dompet Dhuafa di Kurban tahun ini. Selain ramah lingkungan, penggunaan daun jati terbilang cukup mudah didapatkan. (Selasa, 12/07)

BANDUNG, JAWA BARAT— Mengusung tema eco green Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa Jabar turut berpartisipasi menjadi bagian kecil dari pengurangan emisi sampah plastik. Lewat aksi kebaikan dan aksi relawan serta mengajak masyarakat sekitar turut memberikan peran dalam campaign ini.

Dompet Dhuafa Jabar menyediakan lebih dari 1.000 hewan ternak, berupa domba dan kambing untuk disebar di berbagai wilayah distribusi. Hewan-hewan inilah yang nantinya akan dipotong serta di recah sebelum dibagikan kepada para penerima manfaat.

“Besar harapan kami daging kurban dari para donatur ini dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Dibeberapa titik kami juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan, dengan menggunakan bahan alami sebagai bungkus daging kurban.” Ungkap Aca Sujana selaku Koordinator Distribusi Hewan Kurban Dompet Dhuafa Jawa Barat pada (Selasa, 12/07).

Memanfaatkan bahan alami berupa besek dan daun jati sebagai bungkus daging kurban. Seperti di Indramayu dan Cirebon, daging kurban dibungkus menggunakan daun jati yang diambil langsung dari kebun milik masyarakat. Masyarakat memiliki kepercayaan jika makanan dibungkus menggunakan daun jati maka aroma, rasa, dan warna dari makanan tersebut akan terjaga.

Diberbagai titik distribusi lainnya sepeti Lembang-Kabupaten Bandung Barat, Ciparay-Kabupaten Bandung, Cimenyan-Kabupaten Bandung, Subang, Sukabumi, dan Cianjur tim distribusi menggunakan besek sebagai pembungkus daging kurban. Bahan-bahan yang digunakan disesuaikan dengan ketersediaan bahan baku diwilayah masing-masing.

Kurban selalu menjadi momen pesta rakyat yang ditunggu-tunggu, karena dengan hadirnya momen ini semua umat muslim bersatu tanpa pandang bulu untuk menikmati santapan daging kurban.

Bagi para donatur, kurban menjadi momen berbagi sebagian harta yang mereka miliki. Sedangkan bagi para penerima manfaat, kurban menjadi momen bahagia untuk bisa menikmati sajian daging tanpa kawatir esok harus makan apa. (DD JABAR)*