Dompet Dhuafa Resmikan Program Air Untuk Kehidupan Di Lereng Merbabu

Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa Republika adalah lembaga nirlaba milik masyarakat indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa
Konten dari Pengguna
17 Agustus 2023 19:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dompet Dhuafa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pipanisasi dilakukan oleh masyarakat lereng Merbabu dibantu oleh Dompet Dhuafa Jawa Tengah dalam menghadirkan program Air Untuk Kehidupan pada (Selasa, 15/08/2023).
zoom-in-whitePerbesar
Pipanisasi dilakukan oleh masyarakat lereng Merbabu dibantu oleh Dompet Dhuafa Jawa Tengah dalam menghadirkan program Air Untuk Kehidupan pada (Selasa, 15/08/2023).
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BOYOLALI, JAWA TENGAH — Dompet Dhuafa Jawa Tengah bantu warga desa Jlarem di lereng gunung Merbabu mendapatkan akses air bersih dengan membangun saluran pipa air bersih yang menghubungkan sumber mata air di puncak gunung merbabu dengan rumah warga di Desa Jlarem, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali pada (Selasa, 15/08/2023).
ADVERTISEMENT
Turut hadir pula dalam peresmian program air untuk kehidupan (AUK) tersebut Ustaz Herman Budianto selaku General Manager Lingkungan dan Budaya, beliau menyampaikan bahwa program ini dapat terwujud dari kepedulian para donatur Dompet Dhuafa di seluruh Nusantara.
“Alhamdulillah melalui wasilah ini dapat tersalurkan kembali titipan para donatur Dompet Dhuafa dari seluruh Nusantara, semoga dengan hadirnya fasilitas ini dapat menjadikan aktivitas serta ibadah Masyarakat semakin mudah dan nyaman,” demikian disampaikan oleh Ustaz Herman Budianto dalam sambutannya.
Diketahui desa tertinggi di lereng gunung Merbabu tersebut kesulitan mendapatkan air bersih terutama di musim kemarau, pasalnya lanskap di desa Jlarem menjadikan Masyarakat di sana tidak dapat menggali sumur dikarenakan tanah yang berbatu dan letaknya yang berada di dataran tinggi, sehingga Masyarakat disana bergantung pada air hujan untuk mengairi perkebunan, sementara untuk kebutuhan sehari-hari Masyarakat mengalirkan air dari sumber mata air dari puncak gunung merbabu menggunakan pipa yang disambungkan untuk di tampung dalam sebuah tangki penampungan agar dapat di alirkan ke pemukiman warga.
ADVERTISEMENT
Hal ini menyulitkan warga yang Sebagian besar mencari nafkah dengan Bertani, bahkan tidak sedikit tanaman yang gagal panen akibat kekeringan ini, hal ini disampaikan pula oleh Teguh Karyanto selaku kepala Desa Jlarem yang kesulitan menghadapi krisis air bersih yang melanda Desa Jlarem dan sangat mengapresiasi di inisisasinya program Air Untuk Kehidupan.
“di desa Jlarem ini ada total tujuh dukuh, dan hampir semuanya kesulitan mendapatkan air bersih, hal ini menjadi masalah besar bagi kami yang mencari penghidupan dengan bertani, apalagi sekarang musim kemarau, oleh karena itu saya menyambut baik program Air Untuk Kehidupan ini yang di inisiasi oleh Dompet Dhuafa, dan saya mewakili Masyarakat di Desa Jlarem menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada donatur Dompet Dhuafa di seluruh Nusantara atas terwujudnya program ini,” ujar Teguh saat menyambut kedatangan tim Dompet Dhuafa.
ADVERTISEMENT
Senada dengan kondisi kemarau di Jawa Tengah, Zaini Tafrikhan selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Tengah juga menyampaikan bahwa dalam tiga bulan terakhir Dompet Dhuafa Jawa Tengah sudah mendapat laporan dan ajuan bantuan air bersih di beberapa wilayah yang kekeringan. “dari bulan juni – awal agustus Dompet Dhuafa Jawa Tengah mendapatkan laporan kekeringan di wilayah Demak, Wonogiri, Cilacap dan Boyolali. Alhamdulillah beberapa titik sudah kita drop tangki air bersih untuk di konsumsi langsung. Selebihnya kita buatkan program pipanisasi seperti yang ada di Boyolali ini”. (DDJateng)*