Konten dari Pengguna

Kekeringan Landa Bogor & Sukabumi, Dompet Dhuafa Distribusi Air Bagi Ribuan Jiwa

Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa Republika adalah lembaga nirlaba milik masyarakat indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa
15 September 2023 15:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dompet Dhuafa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Adinda Suryahadi selaku penanggung jawab distribusi air bersih di wilayah Sukabumi, hingga (Jumat, 15/09/2023) sudah 40 ribu liter air bersih disalurkan ke ribuan jiwa.
zoom-in-whitePerbesar
Adinda Suryahadi selaku penanggung jawab distribusi air bersih di wilayah Sukabumi, hingga (Jumat, 15/09/2023) sudah 40 ribu liter air bersih disalurkan ke ribuan jiwa.
ADVERTISEMENT
SUKABUMI, JAWA BARAT -- — Kekeringan melanda wilayah Jawa Barat semakin meluas, tidak jauh dari Ibukota Jakarta, Bogor dan Sukabumi menjadi wilayah terdampak. Dompet Dhuafa hingga hari ini (Jumat, 15/09/2023) distribusikan air bersih ke wilayah terdampak yakni Desa Cisarua dan Desa Balekambang dengan total sebanyak 24.000 Liter.
ADVERTISEMENT
“Kemarin (Kamis, 14/09/2023) Dompet Dhuafa telah menyalurkan 16.000 Liter meliputi Desa Cirasua, dengan cakupan Kampung Cisadaria, Depok, Kubang, Cibodas dan Babakan dengan total penerima manfaat sebanyak 1.249 jiwa”, ujar Adinda Suryahadi selaku Penanggung Jawab Pendistribusian Air Bersih Dompet Dhuafa.
Di wilayah Bogor, pada Jumat lalu (8/9/2023) Dompet Dhuafa telah mendistribusikan air bersih sebanyak 80.000 Liter untuk 10 titik cakupan di Kecamatan Cibungbulang.
“Alhamdulillah, terima kasih para donatur yang sudah mendorong kegiatan ini sehingga dalam seminggu Dompet Dhuafa dapat mendistribusikan air bersih dengan cakupan wilayah Bogor hingga Sukabumi. Dampak kekeringan yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia, menciptakan dampak bagi masyarakat khususnya kesehatan,” ujar Ustaz Herman Budianto selaku General Manager Lingkungan dan Budaya Dompet Dhuafa.
ADVERTISEMENT
Ketua RT Kampung Bojong Neros, Ahmad Alpian menerangkan bahwa krisis air di desanya sudah hampir dua bulan berlangsung, dikarenakan air di sumur warga hanya sedikit, hanya cukup satu hingga dua ember saja.
“Kurang lebih dua bulan, sekarang yang dialami sama warga itu kekeringan. Kalau pun warga memiliki sumur, itu hanya dapat satu dua ember saja. Kapasitas kita tidak tertutupi. Tapi, Alhamdulillah ada Dompet Dhuafa, khususnya yang kita jalankan hari ini, itu sangat luar biasa dan bermanfaat, khususnya untuk kami penerima,” ujar Alpian.
Selama kekeringan ini banyak aktivitas keseharian masyarakat yang terhambat seperti mencuci pakaian. Akibatnya, masyarakat berbondong-bondong mencuci di Sungai Cianten yang berjarak 3-4 km dari rumah mereka. Tak hanya itu, mereka bahkan menyewa angkutan umum untuk menuju ke sana.
ADVERTISEMENT
“Kalau lagi tidak ada (air), kita ke Sungai Cianten. Dua hari sekali kita ke sungai Cianten untuk nyuci baju, bareng-bareng sekampung. Biasanya ada dua mobil, selama musim kekeringan ini,” tambah Alpian.
“Semoga dengan kegiatan ini, kami mendorong kerjasama berbagai lini masyarakat seperti stakeholder, corporate, komunitas dan lain-lain. Sehingga kekeringan dapat kita atasi bersama-sama,” ujar Ustaz Herman.
Nyai Nuryanah (63), seorang lansia yang hidup sendiri di wilayah Kampung Bojong Neros turut mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan air bersih yang diberikan. Ia sangat senang mendapat air bersih, dikarenakan kondisi yang sudah renta membuat Nyai kesulitan mendapatkan air bersih.
“Di sini lagi kesusahan air, ke pancuran dekat kali (sungai). Nah, sekarang udah dibikin rumah jadi punah itu pancurannya. Semenjak ibu punya penyakit darah tinggi jadi gak bisa ambil air, jadi seadanya. Terus kemarin kaki saya sakit. Kalau mandi segitu cukup (sambil menunjuk galon kecil) yang satu ember cat itu buat tiga kali, nggak usah banyak-banyak. Kalau dari sumur buat abdas (wudu), tapi sekarang lagi kecil keluarnya, disedot juga dapat seember saja,” terang Nyai. (DD)*
ADVERTISEMENT