Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Vanili: Rempah Mahal Segudang Manfaat Yang Mendunia
18 Mei 2024 9:19 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Doni Hariandi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pada awalnya, tanaman vanili hanya tumbuh di Meksiko. Suku Aztec di Meksiko memanfaatkan buah vanili sebagai pewangi di minuman cokelat. Lalu seorang bangsa Eropa bernama Fernando Cartos memperkenalkan vanili kepada Eropa setelah mencicipi minuman cokelat tersebut. Vanili mulai dibudidayakan di Eropa pada tahun 1721. Penyebaran vanili ke Indonesia baru masuk tahun 1819 melalui ahli botani Belanda yakni Prof. Dr. Reinwadt.
Secara morfologi, vanili memiliki sistem perakaran yang dangkal. Batang tanaman vanili termasuk batang monopodial yang berbuku-buku, berbentuk silindris, dan bersifat sukulen. Batangnya berkelok-kelok dan mudah patah, berwarna hijau dan memiliki stomata sehingga dapat melakukan fotosintesis dengan panjang batang bisa bermeter-meter jika dibiarkan tumbuh.
Tanaman vanili dapat bertumbuh dengan baik dan sehat pada ketinggian 10 hingga 700 meter di atas permukaan laut. Lahan perlu mendapat pencahayaan, meski sebaiknya tidak terlalu panas. Budidaya vanili sebaiknya dilakukan di lokasi dengan curah hujan 2000-3000 mm/tahun. Budidaya vanili tidak terlalu rumit untuk dilakukan oleh para pemula. Vanili merupakan tanaman yang dapat tumbuh dengan baik di iklim tropis dan subtropis. Potensi ekonomi budidaya vanili cukup besar dan harga vanili pun cenderung stabil.
ADVERTISEMENT
1. Memberi keharuman pada kue dan makanan, sehingga membuatnya lebih menarik.
2. Dapat meningkatkan nafsu makan.
3. Sebagai penambah cita rasa ekstra pada kue, terutama vanili yang diproses secara alami.
4. Menghilangkan bau anyir pada susu dan bau amis pada telur yang ada dalam adonan kue.
5. Memperlambat proses pembusukan atau basi walaupun disimpan selama dua hari.
Jika dikonsumsi langsung, vanili dapat melindungi dari radang tenggorokan, mencegah radang usus, radang lambung, dan dapat menjadi antioksidan alami yang mencegah penuaan diri. Vanili juga dapat melepaskan stres dan depresi, mencegah dan mengurangi mual pada ibu hamil, mempertahankan elastisitas kulit, mencegah penuaan dini, dan mencegah kulit wajah agar tidak pucat dan kusam.
ADVERTISEMENT
Selain itu, vanili ternyata memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan sering disebut sebagai emas hijau di pasar global. Komoditi vanili masuk dalam spesies dari Orchidaceae (anggrek-anggrekan) dan merupakan salah satu tanaman ekspor utama Indonesia. Harga vanili sangat fluktuatif dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti jumlah produksi, kualitas produk, tempat produksi, serta tingkat permintaan pasar. Diperkirakan pada tahun 2024, harga vanili mencapai 1,5 juta hingga 5 juta per kilogram. Indonesia adalah produsen vanili terbesar kedua di dunia setelah Madagaskar, dengan pangsa pasar sekitar 20-30% dari kebutuhan dunia. Meskipun Indonesia adalah salah satu produsen utama vanili, Nusantara masih berada di peringkat ketujuh dalam hal ekspor vanili dunia, dengan kontribusi sekitar 2,63 persen terhadap total ekspor vanili dunia.
ADVERTISEMENT
Vanili adalah salah satu rempah-rempah yang paling mahal di dunia. Pasar vanili terus berkembang karena permintaan yang tinggi dari industri makanan, minuman, parfum, dan kosmetik. Dengan permintaan yang terus meningkat di pasar global, budidaya vanili memiliki potensi untuk menjadi bisnis yang menguntungkan bagi para petani.