DPP GMNI Peringatkan Elite Politik Tidak Perkeruh Suasana Pasca-Teror

Dukungan moral pada korban aksi terorisme dari peristiwa Mako Brimob hingga bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo terus berdatangan. Kali ini datang dari Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI).

DPP GMNI mengajak semua pihak termasuk para elite politik untuk meneduhkan kondisi masyarakat yang cemas dan resah pasca beberapa rentetan teror yang telah terjadi.

"Elite Politik Harus Utamakan Keselamatan Rakyat, Lupakan Kepentingan Politik Pilpres 2019", tegas Ketua Umum DPP GMNI, Robaytullah Kusuma Jaya.

Menurutnya, peran elite politik sangat penting untuk meneduhkan kondisi psikologi masyarakat pasca tragedi teror. Namun saat ini masih terdapat elite politik yang kerap memprovokasi masyarakat demi kepentingan politik sempit elektoral. "Seharusnya statement para elite itu meneduhkan", tegas Ketua Umum DPP GMNI.

Dalam orasinya, saat melakukan Aksi Solidaritas di Tugu Proklamasi pada Senin (14/05) Ketua Umum DPP GMNI yang biasa dipanggil Bung Roy itu peringatkan elite politik untuk berperan aktif ciptakan suasana yang damai pasca teror menimpa masyarakat. "Kami peringatkan kepada para elite politik untuk tidak memanaskan situasi bangsa yang sedang berduka. Tidak etis rasanya, keluarga dan saudara korban sedang berduka, para elite justru mengeluarkan pernyataan yang kontroversial demi kepentingan kekuasaan", tutupnya.

Dari pantauan di lapangan, DPP GMNI mengajak seluruh elemen bangsa Indonesia untuk menjaga persatuan dan menyudahi ujaran kebencian diantara sesama saudara sebangsa dan setanah air yang menjadi biang seseorang mudah melakukan kekerasan kepada saudara yang berbeda. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jendral DPP GMNI, Clance Teddy. Dalam orasinya, Sekjen DPP GMNI itu menegaskan, ."Jaga persatuan demi keselamatan bangsa dan seluruh rakyat Indonesia. Sudahi ujaran kebencian, saatnya kita berpegang tangan melawan terorisme, melawan musuh kemanusiaan", teriak Clance Teddy.