Konten dari Pengguna

Diare dan Kecacingan di Jakarta?

Dr CSP Wekadigunawan
Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat IAKMI, Ketua Komite Etik Penelitian Kesehatan dan Ketua Senat Universitas Esa Unggul.
20 Desember 2022 17:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dr CSP Wekadigunawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kecacingan dan Diare di Jakarta
Angka kejadian diare amat tinggi di DKI Jakarta, di Jakarta Barat saja tercatat ada 4056 kasus diare sepanjang tahun 2020, data dari data.jakarta.go.id. Tidak hanya diare yang tinggi Jakarta Barat juga mencatat infeksi menular seksual (IMS) sebesar 5122. Tapi, baiklah, kali ini tidak membahas tentang IMS yang penderitanya (kebanyakan) sudah berusia 17 tahun ke atas. Laporan kali ini tentang perlunya perhatian pada angka diare yang tinggi di Jakarta Barat.
ADVERTISEMENT
Kejadian diare yang tinggi pada anak-anak terutama anak-anak usia balita dan sekolah dasar perlu mendapat kepedulian dari kita semua, karena jika diabaikan akan mempengaruhi kualitas pertumbuhan dan perkembangan hidup seorang anak menuju usia dewasanya.
Diare bukan nama penyakit, tetapi gejala penyakit. Penyakit-penyakit menular yang manifestasinya diare adalah dysentri, typhus, leptospirosis dan penyakit akibat virus dan bakteri yang menyerang organ pencernaan lainnya.
Yang juga perlu diperhatikan bahwa kecacingan atau infeksi cacingan juga masih ada di DKI Jakarta ini. Kecacingan juga akan mengganggu penyerapan zat-zat gizi di dalam usus sehingga terjadi gangguan pertumbuhan pada anak. Gejala kecacingan juga bisa diare atau bisa juga konstipasi/sembelit.
Pengabdian masyarakat di Yayasan Uswatun Hasanah - Jakarta Barat
ADVERTISEMENT
Permasalahan yang ada di Jakarta Barat itu tentu harus ditangani. Anak-anak juga bisa menjadi agen perubahan bagi anak-anak lainnya. Mereka mempunyai potensi untuk menyampaikan pengetahuan baik mereka ke teman-temannya yang lain.
Itu sebabnya dokter Weka sebagai pengampu mata kuliah Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan mengikutsertakan mahasiswa yakni Ghefira, Ade, Seto, Helda, Bagus, Sayup, Adiellia, Rismawati, Putri, Jihan, Elisa, Rayhan, Riska, Talitha, Kevin, Karolina, Aisah,Najla, Rayyan, Haikal, Rafi, Adinda, Talitha dan Hifzillah untuk melaksanakan pengabdian masyarakat di Yayasan Uswatun Hasanah, sebuah sekolah yang dikelola oleh Drs. H. Muhammad Sidik, MSI. Yayasan ini terletak di sekitar pemukiman yang cukup padat.
Program Edukasi ke anak sekolah dasar
dokter Weka dan peserta penyuluhan
Untuk pencegahan penyakit menular dengan gejala diare, salah satu perilaku yang harus kita semua amalkan adalah mencuci tangan dengan baik dan tepat, dan ini masuk dalam program pemerintah yang termaktub dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Mencuci tangan sering diabaikan karena dianggap remeh, padahal perilaku ini terbukti berhasil mengurangi penularan berbagai macam penyakit termasuk Covid-19. Program ini dilaksanakan 6 Desember 2022.
ADVERTISEMENT
Sasaran dari program ini adalah anak-anak usia sekolah dasar yakni 7 hingga 12 tahun. Mereka diberi edukasi kesehatan dengan pembicara dokter Weka, Putri Cantika dan Seto yang menyampaikan pesan-pesan kesehatan mereka menggunakan LCD Projector dan poster berwarna untuk menarik perhatian anak-anak yang diberi penyuluhan. Jumlah anak-anak sekolah di Yayasan Uswatun Hasanah yang menjadi peserta adalah 30 orang.
Mereka duduk lesehan di atas karpet dan disusun berjajar oleh guru mereka, yakni anak-anak lelaki di bagian depan dan anak-anak perempuan di bagian belakang. Para guru duduk di kursi dan mengelilingi sebuah meja sambil turut mendengarkan penyuluhan tentang perilaku mencuci tangan dengan baik ini.
Monitoring dan Evaluasi
Para peserta penyuluhan ini menunjukkan antusiasme, terutama saat pembawa acara yakni Helda memberikan pertanyaan-pertanyaan dengan iming-iming hadiah. Tampak sekali ada kesadaran dari anak-anak tersebut tentang pentingnya mencuci tangan dengan baik dan di bawah air mengalir sebelum makan, sesudah BAB atau dari kamar kecil, setelah bermain di luar dan lain-lain. Jawaban mereka berbeda dibanding sebelum dilaksanakan penyuluhan, dimana mereka masih ragu-ragu menjawab pentingnya mencuci tangan dengan benar.
ADVERTISEMENT
Ini adalah proyek yang menyenangkan semua pihak. Para guru di Yayasan Uswatun Hasanah menyampaikan senang sekali atas kunjungan berbagi ilmu dari dokter Weka dan mahasiswa-mahasiswa kesehatan masyarakat Universitas Esa Unggul Jakarta. Seusai acara penyuluhan para mahasiswa juga memberikan kenang-kenangan kepada Yayasan yang diwakili oleh bu Nur, salah satu guru di Yayasan tersebut.
Peserta penyuluhan, dokter Weka, para guru Yayasan Uswatun Hasanah & mahasiswa kesehatan masyarakat Universitas Esa Unggul
Mahasiswa dan dosen pembina mereka
-----------