Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0

ADVERTISEMENT
Bos baperan (bawa perasaan) atau terlalu emosional merupakan salah satu masalah di lingkungan kerja. Cara menghadapi bos baperan dapat meliputi beberapa langkah penting untuk menjaga komunikasi tetap lancar.
ADVERTISEMENT
Pekerja sebagai individu tidak dapat mengendalikan emosi orang lain, termasuk bosnya. Berdasarkan keadaan itu, pekerja perlu fokus mengendalikan diri sendiri dalam menghadapi bos yang baperan atau emosional.
4 Referensi Cara Menghadapi Bos Baperan
Lingkungan kerja dapat memuat banyak orang dengan berbagai latar belakang yang berbeda. Keadaan itu membuka kemungkinan selisih paham sering terjadi di lingkungan kerja, baik antarsesama karyawan maupun antara bos dengan karyawan.
Salah satu contoh adalah bos yang terlalu emosional atau baperan. Bos yang emosional sering kali membuat pekerja sebagai karyawan di perusahaan tersebut merasa bingung karena instruksi yang tidak jelas, selalu disalahkan, dan kondisi lainnya.
Berikut ini adalah empat contoh cara menghadapi bos baperan yang dapat melengkapi referensi.
ADVERTISEMENT
1. Tahan Reaksi Emosional
Bos baperan dapat mengumpat atau melakukan komunikasi dengan intonasi tinggi. Jika hal itu terjadi, pekerja perlu menahan reaksi emosional. Beberapa contoh adalah menahan diri untuk balik marah atau balik mengumpat kepada bos.
Dikutip dari buku Dasar-Dasar Komunikasi, Koesomowidjojo (2021: 58), hambatan personal dalam komunikasi meliputi sikap, emosi, stereotyping, prasangka, bias, dan lain-lain.
Jika diri terbawa emosi saat berbicara dengan bos, komunikasi menjadi terhambat. Diri pun dapat menjadi gagal untuk memahami pesan dari bos.
2. Dengarkan dengan Saksama
Dikutip dari buku Nilai-Nilai Kemanusiaan dalam Pendidikan Karakter Mahasiswa PPG, Mudayat, dkk. (2025: 54), mendengarkan adalah elemen kunci komunikasi. Pekerja perlu tetap mendengarkan ucapan bos dengan saksama, meskipun bos sedang marah.
Hal itu penting untuk mengetahui pesan utama (maksud dan tujuan) bos. Cara untuk dapat mendengarkan dengan saksama adalah menyampingkan emosi dan menganggap bahwa bos tidak marah, melainkan hanya sulit menyampaikan dengan tenang.
ADVERTISEMENT
3. Fokus pada Tujuan Bekerja
Fokus pada tujuan bekerja merupakan cara untuk mencegah diri ikut baper saat menghadapi bos yang baperan. Fokus pada tujuan bekerja dapat meliputi langkah berikut.
4. Tunjukan Profesionalisme
Cara keempat adalah menunjukkan profesionalisme dalam bekerja. Beberapa langkah untuk menunjukkan profesionalisme, yaitu:
Empat cara dalam uraian di atas hanya merupakan referensi. Pekerja dapat menerapkan Cara menghadapi bos baperan yang paling sesuai dengan preferensi diri, situasi, dan kondisi aktual. Hal terpenting adalah tetap sopan dan menjaga etika. (AA)
ADVERTISEMENT