Konten dari Pengguna

Attrition: Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya untuk Perusahaan

Artikel yang membahas info seputar karier.
24 April 2025 17:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dunia Karier tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Attrition adalah. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: unsplash.com/Nick Fewings.
zoom-in-whitePerbesar
Attrition adalah. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: unsplash.com/Nick Fewings.
ADVERTISEMENT
Attrition adalah istilah yang berhubungan dengan pengurangan SDM dan sering dibicarakan dalam sebuah perusahaan. Kondisi ini tidak bisa diabaikan, karena berhubungan dengan pengelolaan dan pengembangan tenaga kerja yang optimal dalam sebuah perusahaan.
ADVERTISEMENT
Attrition termasuk ke dalam kategori pemisahan yang terjadi karena hal-hal alami yang tidak bisa dihindarkan. Biasanya, kondisi ini terjadi ketika tenaga kerja memasuki usia pensiun, mengalami kematian, PHK, pengunduran diri, atau habis masa kontrak, sebagaimana dikutip dari buku Manajemen Sumber Daya Manusia, Dewi H. (2012: 81).

Attrition Adalah Kondisi Kekurangan SDM di Perusahaan, Berikut Definisi dan Penyebabnya

Attrition adalah. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: unsplash.com/Dlxmedia Hu.
Dalam dunia kerja, pengertian attrition adalah kondisi perusahaan yang mengalami kekurangan SDM. Biasanya, jika perusahaan mengalami kondisi ini, HR dan manajemen personalia akan bekerja sama untuk evaluasi dan mencari solusi.
Ada empat jenis attrition yang perlu diketahui perusahaan dan calon tenaga kerja. Berikut daftar dan rinciannya.
ADVERTISEMENT
Selain empat jenis di atas, ada beberapa penyebab perusahaan mengalami kondisi attrition. Hal ini penting untuk dicermati, khususnya untuk para HR dan manajemen personalia perusahaan.

1. Manajemen Perusahaan yang Buruk

Apabila suatu perusahaan tidak mampu mengelola manajemen personalia dengan baik, maka hal tersebut bisa menjadi suatu permasalahan yang cukup serius. Sehingga, perlu adanya pengembangan manajemen yang lebih terbuka dan positif untuk para tenaga kerja.

2. Kompensasi yang Tidak Memadai

Kondisi attrition bisa terjadi karena upah, kompensasi, dan tunjangan yang diberikan oleh perusahaan tidak sebanding dengan tugas dan tanggung jawab yang dilakukan. Sehingga, perlu adanya evaluasi kembali terkait aturan upah, kompensasi, dan tunjangan yang bisa disepakati kedua belah pihak.

3. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

PHK terjadi karena beberapa faktor, salah satunya yaitu tenaga kerja yang kurang maksimal dalam bekerja. Selain itu, adanya efisiensi keuangan perusahaan juga menjadi faktor terjadinya attrition.
ADVERTISEMENT

3 Dampak Attrition di Perusahaan

Attrition adalah. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: unsplash.com/David Hahn.
Walaupun attrition adalah kondisi yang normal dan banyak terjadi di perusahaan. Namun, kondisi attrition ini sangat memberikan dampak negatif untuk perusahaan. Berikut penjelasannya.

1. Dampak Negatif pada Reputasi Perusahaan

Biasanya, perusahaan yang mengalami attrition cukup dikenal oleh para pelamar kerja. Sehingga banyak pelamar yang tidak ingin melamar di perusahaan tersebut, karena dianggap perusahaan yang tidak stabil dan tinggi turn over.

2. Gangguan pada Proyek yang Sedang Berjalan

Kondisi ini cukup mengganggu proyek yang sedang berjalan. Hal ini karena perusahaan kehilangan karyawan kunci yang terlibat dalam proyek penting. Apabila ada karyawan baru, tentu perlu waktu yang tidak cepat untuk menggantikan posisi tersebut.

3. Tingginya Biaya Rekrutmen

Salah satu dampak yang paling jelas adalah peningkatan biaya rekrutmen. Hal ini karena perusahaan perlu mengeluarkan biaya berulang untuk mendapatkan karyawan baru. Salah satunya terkait jasa rekrutmen online.
ADVERTISEMENT
Jadi, attrition adalah kondisi perusahaan yang mengalami kekurangan SDM. Walaupun kondisinya normal terjadi, tapi banyak dampak yang diperoleh perusahaan yang sifatnya merugikan. (NAI)