Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1

ADVERTISEMENT
Pertanyaan soal bagaimana cara menggaji diri sendiri sering muncul di kalangan pelaku usaha, apalagi yang baru merintis. Di satu sisi ingin bisnis terus berkembang, tapi di sisi lain butuh pemasukan pribadi yang jelas dan teratur.
ADVERTISEMENT
Masalahnya, banyak pemilik usaha yang ragu, takut dianggap egois kalau mengambil gaji dari usahanya sendiri. Padahal, menggaji diri itu bukan soal untung pribadi semata, tapi bagian dari tata kelola bisnis yang sehat. Tanpa sistem yang jelas, keuangan usaha bisa cepat kacau tanpa disadari.
Bagaimana Cara Menggaji Diri Sendiri untuk Pelaku Usaha?
Supaya lebih mudah dipraktikkan, berikut akan dibahas langkah demi langkah tentang bagaimana cara menggaji diri sendiri. Pendekatannya tidak harus ribet, yang penting jelas, masuk akal, dan sesuai dengan kondisi bisnis masing-masing.
1. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis
Langkah pertama, pastikan punya rekening bisnis dan rekening pribadi yang terpisah. Jangan campur aduk pemasukan usaha dengan kebutuhan harian.
2. Tentukan Jumlahnya
Menurut buku HOW TO GROW YOUR SMALL BUSINESS - 6 Langkah untuk Sukses Melejitkan Bisnis Anda, Donald Miller (2024: 216), jumlah uang yang dibayarkan sebagai gaji untuk diri sendiri ini sebagian besar terserah pada pelaku usaha itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Prinsipnya, jika bisnisnya masih bisnis sampingan, jumlahnya bisa sedikit dulu agar mesin dapat berjalan. Jika bisnis sudah mapan, pelaku usaha bisa membayar lebih banyak untuk diri sendiri.
3. Gunakan Sistem Pembayaran Rutin
Bayar gaji ke rekening pribadi di tanggal tetap setiap bulan, layaknya karyawan. Bisa mingguan atau bulanan, yang penting konsisten.
4. Catat Sebagai Biaya Operasional
Gaji yang dibayarkan pada diri sendiri ini harus dicatat dalam laporan keuangan sebagai biaya operasional. Dengan begitu, laporan keuangan akan lebih rapi dan akurat.
5. Evaluasi Secara Berkala
Tinjau gaji setiap 3–6 bulan untuk menyesuaikan dengan kondisi usaha. Naikkan bila laba meningkat secara konsisten, dan turunkan bila bisnis sedang melambat agar arus kas tetap aman.
Evaluasi ini penting supaya gaji tetap realistis, tidak memberatkan usaha, tapi juga cukup untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Intinya, fleksibel boleh, tapi harus tetap disiplin dan berdasarkan data.
ADVERTISEMENT
Memahami bagaimana cara menggaji diri sendiri bukan cuma soal menarik uang dari bisnis, tapi soal membangun sistem yang sehat dan berkelanjutan. Dengan gaji yang jelas, pelaku usaha bisa lebih fokus, lebih tenang, dan tahu batas antara keuangan pribadi dan bisnis.
Jadi, jangan ragu untuk mulai menerapkannya dari sekarang, sekecil apa pun skala usahanya. (CR)