Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1

ADVERTISEMENT
Saat dinyatakan diterima bekerja, seorang karyawan pasti sudah mendapat pemberitahuan gaji yang akan diterima. Termasuk apakah akan menerima gaji dalam jumlah gross atau nett, sehingga sering memunculkan pertanyaan bagaimana cara menghitung gaji gross sendiri.
ADVERTISEMENT
Mengetahui cara menghitung gaji gross atau nett sendiri akan jauh lebih memudahkan dalam kelancaran proses bekerja. Dengan begitu, karyawan bisa tahu besaran gaji yang akan ia peroleh nantinya.
Memahami Cara Menghitung Gaji Gross Sendiri untuk Karyawan
Istilah gaji gross dan nett adalah istilah yang pastinya sangat familiar bagi karyawan. Gaji gross dan nett adalah cara perusahaan, lembaga, atau pengusaha memberikan upah atau gaji sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Dikutip dari pajak.go.id, jumlah penerimaan take home pay (THP) karyawan atau pekerja dipengaruhi salah satunya oleh cara pemotongan PPh pasal 21. Apakah ditanggung pemberi kerja, ditunjang pemberi kerja, atau gross up dan ditanggung karyawan.
Peraturan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168 Tahun 2023 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan Pajak atas Penghasilan sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, atau Kegiatan Pribadi (PMK 168/2023) dan efektif berlaku sejak masa pajak Januari 2024.
ADVERTISEMENT
Hal ini pastinya telah disepakati bersama sejak pertama kali karyawan diterima bekerja yang dituangkan dalam perjanjian kerja. Gaji gross sendiri bermakna gaji tetap yang diterima secara periodik dengan nominal total dari gabungan beberapa komponen, seperti gaji pokok, intensif, tunjangan kerja, uang lembur, dan lain-lain.
Jumlahnya belum dikurangi pajak atau potongan kewajiban apapun. Dalam bahasa sederhana, gaji gross adalah gaji kotor. Karyawan bertanggung jawab sendiri atas kewajiban-kewajiban yang harus dibayar atas penghasilannya sendiri.
Selain pajak, secara umum, kewajiban lain karyawan antara lain BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan dan iuran lain-lain yang terkadang ditetapkan internal perusahaan yang pastinya berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
Apabila gaji yang diterima dalam hitungan gross, berikut contoh cara menghitung gaji gross sendiri bagi karyawan.
ADVERTISEMENT
Yona belum menikah dan memiliki gaji pokok sebesar Rp8.000.000 per bulan.Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan pada Pasal 1 Nomor 101/PMK.010/2016, besaran PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) Rp54.000.000 untuk Wajib Pajak pribadi.
Gaji Yona per tahun = Rp8.000.000 x 12 = Rp96.000.000
Maka gaji gross yang diterima Yona adalah Rp8.000.000 ditambah PPh 21, BPJS Ketenagakerjaan 2%, dan BPJS Kesehatan 1%.
Perbedaan Gaji Gross dan Nett
Apabila tahu tentang gaji gross, maka sudah pasti akan tahu pula tentang gaji nett. Gaji nett, yaitu gaji bersih atau take home pay yang yang diterima karyawan secara periodik. Perhitungannya adalah gaji pokok dikurangi semua kewajiban.
ADVERTISEMENT
Dari contoh perhitungan pada gaji gross, apabila diberlakukan sistem gaji nett, maka gaji Yona adalah Rp8.000.000 dikurangi PPh 21, BPJS Ketenagakerjaan 2%, BPJS Ketenagakerjaan 1% dan potongan tanggungan lain internal perusahaan apabila ada.
Inilah cara menghitung gaji gross sendiri dengan mudah dan bedanya dengan gaji nett. Bisa dijadikan pedoman bagi yang akan baru mulai bekerja dan menyepakati perjanjian kerja yang akan dijalani. (ICL)