Konten dari Pengguna

Contoh Training Need Analysis dan Pengertiannya untuk Perusahaan

Artikel yang membahas info seputar karier.
15 April 2025 14:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dunia Karier tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Contoh Training Need Analysis. Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Sebenarnya. Sumber Foto: Unsplash.com/LYCS Architecture
zoom-in-whitePerbesar
Contoh Training Need Analysis. Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Sebenarnya. Sumber Foto: Unsplash.com/LYCS Architecture
ADVERTISEMENT
Setiap perusahaan pastinya menginginkan perusahaannya untuk berkembang dan bisa bersaing di pasar global. Salah satu yang wajib diperhatikan adalah terkait sumber daya manusia. Oleh karena itu, perusahaan wajib mengetahui contoh Training Need Analysis atau TNA.
ADVERTISEMENT
TNA merupakan proses yang penting guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebuah perusahaan. Ketika sumber daya manusianya bagus dan berkualitas, maka lebih mudah untuk mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan.

Contoh Training Need Analysis dan Pengertiannya

Contoh Training Need Analysis. Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Sebenarnya. Sumber Foto: Unsplash.com/Austin Distel
Sebelum membahas mengenai contoh Training Need Analysis dalam sebuah perusahaan, sebaiknya memahami lebih dulu pengertian dari TNA. Dikutip dari buku Training Need Analysis, Y. P. Singh, (2018), pengertiannya adalah sebagai berikut.
Proses ini memungkinkan perusahaan untuk mengenali bidang-bidang yang membutuhkan pengembangan melalui program pelatihan, sehingga sumber daya yang dimiliki dapat dialokasikan secara efisien.
ADVERTISEMENT
Tanpa dilakukannya TNA, pelatihan yang diberikan berisiko menjadi tidak tepat sasaran, menghabiskan waktu, biaya, dan tenaga tanpa memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kinerja.
Pentingnya TNA tidak hanya terletak pada efisiensi anggaran pelatihan, tetapi juga pada kemampuannya untuk menjembatani kesenjangan kompetensi dalam organisasi. Setiap perusahaan memiliki kebutuhan yang berbeda-beda tergantung pada industri, ukuran, dan tujuan strategisnya.
Dengan menganalisis kebutuhan pelatihan secara mendalam, perusahaan dapat memastikan bahwa setiap program yang dilaksanakan benar-benar mendukung pengembangan SDM sekaligus berkontribusi pada pencapaian target organisasi.
Contoh Training Need Analysis misalnya pada sebuah perusahaan manufaktur menghadapi penurunan kualitas produk dan peningkatan kesalahan dalam proses produksi. Setelah dilakukan evaluasi mendalam melalui TNA, terungkap bahwa akar permasalahan terletak pada kurangnya keterampilan teknis para operator mesin.
ADVERTISEMENT
Tanpa pemahaman yang memadai tentang pengoperasian alat, kesalahan produksi menjadi sulit dihindari. Berdasarkan temuan ini, perusahaan mengambil langkah strategis dengan menyelenggarakan pelatihan teknis khusus bagi para operator.
Program tersebut dirancang untuk meningkatkan kompetensi praktis dalam mengendalikan mesin produksi, sehingga diharapkan dapat menekan tingkat kesalahan dan memperbaiki kualitas output.
Kesimpulannya, Training Needs Analysis merupakan alat vital dalam manajemen SDM yang memungkinkan organisasi untuk mengambil keputusan berbasis data dalam pengembangan karyawan. Contoh Training Need Analysis yang dijabarkan di atas bisa dijadikan sebagai referensi. (WWN)