news-card-video
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Lingkungan Kerja Toxic Apakah Harus Resign? Inilah Jawabannya

Artikel yang membahas info seputar karier.
1 Maret 2025 15:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dunia Karier tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lingkungan Kerja Toxic Apakah Harus Resign. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/Icons8 Team
zoom-in-whitePerbesar
Lingkungan Kerja Toxic Apakah Harus Resign. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/Icons8 Team
ADVERTISEMENT
Lingkungan kerja toxic apakah harus resign? Hal tersebut kerap dipertanyakan oleh karyawan yang bekerja di lingkungan yang toxic. Keputusan akan resign atau tidak harus dipikirkan secara matang.
ADVERTISEMENT
Lingkungan kerja yang positif akan membuat karyawan betah bekerja di sana. Sebaliknya, lingkungan yang toxic akan membuat karyawan tidak betah dan ingin resign.

Lingkungan Kerja Toxic Apakah Harus Resign? Ini Pertimbangannya

Lingkungan Kerja Toxic Apakah Harus Resign. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: Unsplash/Nick Fewings
Dikutip dari Karakteristik Individu dan Lingkungan Kerja serta Pengaruhnya terhadap Kepuasan Kerja Karyawan, Rahmawati, dkk (2020:7), lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan pada saat bekerja, baik yang berbentuk fisik maupun nonfisik yang dapat memengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas dan pekerjaan.
Sayangnya, tidak semua perusahaan memiliki lingkungan kerja yang positif. Sebagian tempat ada yang lingkungan kerjanya toxic. Lingkungan kerja toxic apakah harus resign? Bekerja di lingkungan toxic bisa membuat karyawan merasa tertekan dan kehilangan motivasi.
Biasanya, lingkungan kerja toxic memberikan banyak tekanan dan ketidaknyamanan dalam bekerja. Hal ini menyebabkan banyak orang yang mempertimbangkan untuk resign. Resign harus dilakukan setelah mempertimbangkan beberapa hal. Berikut ini beberapa hal untuk pertimbangan resign.
ADVERTISEMENT

1. Kemampuan Kerja

Sekarang, persaingan pencari kerja sangat tinggi. Tidak mudah untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan kriteria. Jika bekerja di lingkungan yang toxic, usahakan untuk menambah kemampuan terlebih dahulu sebelum resign.
Cobalah mengambil pengalaman kerja sebanyak mungkin di tempat kerja saat ini. Selain itu, ikut kursus juga sangat baik untuk menambah kemampuan. Hal ini akan membuat karyawan lebih percaya diri melamar kerja ke perusahaan lain saat memutuskan untuk resign.

2. Kesehatan Fisik dan Mental

Salah satu pertimbangan yang sangat penting adalah kesehatan fisik dan mental. Jika tubuh dan pikiran mampu bertahan bekerja di lingkungan toxic, maka karyawan bisa mencoba bertahan lebih lama.
Sebaliknya, jika merasa tubuh dan mental tidak bisa bertahan, karyawan sebaiknya resign. Karyawan bisa mempertimbangkan pindah kerja ke tempat yang memiliki lingkungan lebih baik sehingga tidak membebani kesehatan fisik dan mental.
ADVERTISEMENT

3. Kesiapan Finansial

Ketika memutuskan resign, pasti ada perubahan finansial. Jika memutuskan resign setelah mendapat kerja di tempat baru dengan gaji lebih tinggi, maka hal ini bukan masalah. Yang jadi masalah adalah memutuskan resign saat belum mendapatkan pekerjaan pengganti.
Sebaiknya, siapkan tabungan yang memadai jika ingin resign. Dengan demikian, karyawan tidak akan tambah stres karena masalah keuangan.
Jika semua hal tersebut sudah dipertimbangkan dan karyawan merasa yakin untuk resign, maka karyawan bisa segera resign. Pastikan sudah memikirkan hal ini dengan matang sebelum mengambil keputusan.
Lingkungan kerja toxic apakah harus resign? Jika karyawan sudah tidak bisa bertahan dan sudah mendapatkan kerja di tempat yang lebih baik, karyawan bisa resign. (KRI)
ADVERTISEMENT