Tes Learning Agility BUMN: Pengertian dan Tujuannya dalam Rekrutmen Bersama

Learning Agility BUMN adalah. Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Sebenarnya. Sumber Unsplash Gabrielle Henderson

Learning agility BUMN adalah subtes yang baru diadakan pada Rekrutmen Bersama tahun ini. Subtes ini diadakan karena mempunyai tujuan yang penting dan berkaitan dengan kinerja karyawan saat diterima di BUMN.

Sayangnya, tak semua peserta Rekrutmen Bersama mengetahui apa makna subtes tersebut beserta tujuannya. Itulah mengapa, penjelasan singkat yang mudah dimengerti mengenai subtes ini diperlukan.

Pengertian Tes Learning Agility BUMN

Learning Agility BUMN adalah. Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Sebenarnya. Sumber Unsplash Nick Morrison

Rekrutmen Bersama ialah program pencarian karyawan untuk bekerja di BUMN. Menurut rekrutmenbersama2024.fhci.bbmn.id, Rekrutmen Bersama bisa diikuti oleh semua kalangan termasuk penyandang disabilitas dan Orang Asli Papua.

Pada situs yang sama juga dijelaskan bahwa periode pendaftaran dan melamar Rekrutmen Bersama akan berakhir hari ini, yaitu pada tanggal 19 Maret 2025. Setelah itu, para peserta akan menjalani berbagai tes hingga dinyatakan lolos menjadi karyawan BUMN.

Salah satu subtes yang harus dijalani para peserta tersebut adalah learning agility. Learning agility BUMN adalah subtes yang mengukur kemampuan para peserta untuk belajar, beradaptasi, serta berkembang secara cepat saat berada di lingkungan kerja.

Selain itu, subtes ini juga bisa diartikan sebagai cara untuk mengukur kemampuan berpikir kritis para peserta dalam memecahkan masalah. Cara para peserta untuk menerapkan pengetahuan baru di berbagai situasi juga akan diukur dalam subtes ini.

Tujuan Tes Learning Agility BUMN

Learning Agility BUMN adalah. Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Sebenarnya. Sumber Unsplash Sytonn Photography

Mengapa tes learning agility diterapkan pada Rekrutmen Bersama BUMN tahun 2025 ini? Setidaknya ada dua tujuan yang diharapkan, yaitu:

1. Mengetahui Cara Peserta Beradaptasi

Dengan subtes tersebut, para pihak yang menyeleksi dapat mengetahui bagaimana para peserta beradaptasi di lingkungan kerja. Terlebih lagi bila lingkungan tersebut masih sangat baru untuknya.

2. Meminimalisir Ketidakcocokan

Selain itu, para pihak yang menyeleksi juga bisa mengetahui apakah kemampuan para peserta dalam menerapkan pengetahuan baru sudah sesuai dengan harapan instansi BUMN atau tidak. Hal ini dapat meminimalisir ketidakcocokan saat para peserta telah diterima.

Untuk memenuhi tujuan ini, ada empat aspek yang akan dihadirkan dalam subtes ini, yaitu kemampuan beradaptasi dengan perkembangan teknologi, berpikir fleksibel, usaha untuk mencapai hasil dalam kondisi sulit, dan beradaptasi dengan orang lain.

Baca juga: Berkas Lamaran Kerja Apa Saja? Ini Ulasan Lengkapnya untuk Panduan

Jadi, learning agility BUMN adalah subtes untuk mengukur cara para peserta beradaptasi dan menerapkan pengetahuan baru. Subtes itu penting untuk memahami apakah para peserta tersebut cocok dengan lingkungan kerja BUMN atau tidak. (LOV)