news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mulailah Bekerja Dengan Hati

Dwi Novia Puspitasari
Pranata Humas Penyelia, Biro Komunikasi Publik, Umum dan Kesekretariatan, Badan Riset dan Inovasi Nasional
Konten dari Pengguna
23 Februari 2021 10:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dwi Novia Puspitasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bekerja Sepenuh Hati Bukan Sepenuh Gaji, Foto: www.freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Bekerja Sepenuh Hati Bukan Sepenuh Gaji, Foto: www.freepik.com
ADVERTISEMENT
“Bekerja keras adalah bagian dari fisik, bekerja cerdas merupakan bagian dari otak, sedangkan bekerja ikhlas ialah bagian dari hati." —Susi Pujiastuti.
ADVERTISEMENT
Bekerja merupakan suatu pilihan setiap orang. Jika kita sudah memutuskan untuk bekerja maka bekerjalah dengan sepenuh hati bukan sepenuh gaji. Bekerja adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia guna mendapatkan sesuatu dan mencapai tujuan tertentu. Setiap orang pasti memiliki keinginan untuk bekerja. Dorongan bekerja itu dapat timbul dari diri sendiri, dan orang lain atau faktor internal maupun ekternal. Selain itu seseorang bekerja bisa karena kemauan, kebutuhan, ataupun paksaan.
Pernahkah kita berpikir sebenarnya kita bekerja itu karena apa? Coba kita renungkan sejenak mengenai apa sebenarnya dorongan kita untuk bekerja. Banyak faktor yang mempengaruhi orang untuk bekerja. Faktor-faktor tersebut juga yang akan menentukan kelangsungan hidup kita. Jika manusia bekerja hanya untuk mencari uang sebanyak-bayaknya maka hidupnya akan terasa hampa dan selalu kekurangan. Tetapi jika kita bekerja dengan niat untuk ibadah dan dengan hati yang tulus maka insyaallah pekerjaan kita pun akan lebih mudah dan diridai oleh-Nya.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya bekerja itu tergantung niatnya. Jika niat kita baik maka hasilnya pun akan baik begitu pula sebaliknya. Jangan bekerja karena ego sendiri dan jangan pula bekerja hanya karena ingin dilihat atasan atapun kolega kita. Bekerja dengan hati akan lebih nyaman dan lebih tenang. Saat kita bekerja dengan hati maka pikiran kita pun akan terbawa ke arah yang baik dan akan menghasilkan sesuatu yang baik pula.

Faktor Bekerja Tanpa Hati

Banyak hal yang sebenarnya mempengaruhi manusia bekerja tanpa melibatkan hati yaitu salah satunya karena kekecewaan. Kekecewaan yang sering dirasakan adalah karena pekerjaan yang telah dilakukan tidak dihargai atasan ataupun rekan kerja. Biasanya karena alasan tersebut manusia akhirnya bekerja seenaknya, bekerja asal bapak senang, masuk ke kantor hanya absen dan setor muka saja.
ADVERTISEMENT
Selain itu kekecewaan karena birokrasi pun kadang menjadi salah satu penyebab kita malas untuk bekerja. Birokrasi itu akan selalu berubah oleh karena itu saat kita sudah masuk dalam dunia kerja kita harus bisa mengikuti perubahan birokrasi maupun kebijakan yang ada. Dengan begitu kita akan mudah menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang ada.
Rekan kerja juga bisa menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang malas bekerja. Saat ada rekan kerja kita yang tidak sejalan dengan kita biasanya kita menjadi malas untuk bekerja. Hal itu justru kadang yang mempengaruhi kinerja kita, yang tadinya semangat kita menggebu-gebu akhirnya menjadi surut.
Faktor-faktor inilah yang akhirnya memupuskan niat manusia untuk bekerja dengan hati. Parahnya lagi jika kekecewaan tersebut akhirnya mendarah daging dalam diri manusia. Maka yang akan didapatkan hanyalah kerugian belaka. Uang yang akan dia dapatkan tetapi ketenangan jiwa dan kebahagiaan hidup belum tentu dia rasakan.
ADVERTISEMENT

Dampak Bekerja dengan Hati

Jika kita bekerja dengan hati maka banyak manfaat yang dapat kita peroleh. Kita akan mendapatkan banyak teman, banyak kolega, mendapatkan ketenangan baik fisik maupun batin serta keberkahan akan selalu mengikuti kita. Secara logika jika kita bekerja karena Allah dan dengan niat hati yang tulus ikhlas maka sekecil apapun hasil pekerjaan yang kita lakukan akan terasa bermakna. Dengan mengesampingkan apakah atasan menghargai ataupun tidak karena manusia dapat salah menilai tetapi Allah tidak.
Jika kita bekerja dengan hati maka materi pun akan mengikuti. Istilah rezeki itu tidak tertukar itu benar karena setiap orang sudah memiliki rezeki masing-masing tergantung kita yang mengusahakannya. Jadi apa gunanya kita memiliki banyak harta tapi hati tidak merasa tenang. Bekerja dengan hati akan berimbas kepada banyak hal yaitu berimbas pada diri sendiri tentunya, dan pada keluarga kita juga.
ADVERTISEMENT

Tips agar bekerja dengan hati

Jika kita ingin bekerja dengan hati maka libatkan Allah di dalam setiap pekerjaan kita. Karena setiap langkah kaki kita yang kita niatkan karena Allah maka niscaya Allah akan mencatatnya sebagai pahala. Jangan pernah mengharap kepada manusia tetapi berharaplah kepada Allah.
Selain itu cuekin omongan dan nyinyiran orang. Jangan setiap nyinyiran orang kita masukkan hati maka yang ada kita jadi terbawa perasaan atau baper istilah kerenya. Baper itu akan membuat kita jadi pemalas, padahal pemalas itu salah satu sifat yang dibenci Allah. Jika kita sudah jadi malas-malasan bekerja maka rezeki kita pun akan ikut bermalas-malasan. Orang mau bilang apa saja tentang kita biarkan saja selama apa yang kita lakukan tidak merugikan orang lain. Jadi biarkan saja orang bicara apa jangan sampai kita terpengaruh. Nah sifat pemalas itu menular jadi hati-hati jika kita memiliki rekan yang seperti itu.
ADVERTISEMENT
Yakinkan dalam hati jika pekerjaan yang kita kerjakan itu bermanfaat untuk orang lain. Disini kita akan dapat mensyukuri apa yang kita kerjakan. Jangan terlalu bangga dengan pujian manusia karena dengan pujian tersebut kita dapat menjadi sombong dan lupa niat awal kita. Jika pekerjaan kita tidak dihargai orang maka kita tidak usah berkecil hati dan justru jadikan itu sebagai cambuk bagi kita. Kita juga bisa instropeksi diri mungkin ada yang salah dengan pekerjaan yang sudah kita lakukan. Jangan malah menjadikan diri kita minder dan malas-malasan.
Senyumin saja saat ada orang yang tidak suka dengan kita. Karena akan menguras waktu dan tenaga kita jika kita meladeni orang-orang seperti itu. Jangan patah semangat dan tetap teguh pada pendirian kita. Jangan terbawa omongan orang dan terprovokasi dengan orang lain. Pikirkan apa yang bisa kita kerjakan.
ADVERTISEMENT
Selalu lakukan yang terbaik tanpa melihat siapa yang meminta kita untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Siapapun dia dan apapun jabatannya kita tetap dengan tujuan kita yaitu bekerja dengan lurus dan niat hati yang baik. Jangan miliki niat melakukan pekerjaan hanya untuk dilihat atasan karena saat atasan tidak menghargainya maka kekecewaan yang kita dapat. Percayalah bahwa orang yang memiliki niat baik pasti akan dibalas dengan kebaikan. Itu sudah menjadi hukum alam.
Jangan pernah menunda pekerjaan yang sudah dibebankan kepada kita. Ini yang sering orang lupa bahwa menunda pekerjaan itu akan menambah beban kerja kita dan itu justru akan membuat kita semakin malas. Stop kemalasan dengan selalu berfikir positif. Jangan belenggu pikiran kita dengan pikiran yang negatif.
ADVERTISEMENT
Bekerja dengan hati akan terasa ringan walaupun kita lakukan selama 24 jam. Waktu tidak akan menjadi patokan kita dalam bekerja justru waktu akan terasa kurang jika kita lakukan pekerjaan itu dengan sepenuh hati bukan sepenuh gaji. Selalu semangat bekerja dengan hati niscaya materi mengikuti.