Strategi Angkringan di Masa Modern Saat Ini

Yogyakarta merupakan kota istimewa yang di isi aneka macam kuliner. Banyak sisi yang membuat kota ini sangat istimewa, salah satunya adalah Angkringan.

Angkringan Sumringah, Dok. Dwi Prasetyo

Namun, setelah Covid-19 memasuki Jogja perubahan pun mulai terjadi seperti pertumbuhan industri dan juga teknologi yang pesat. Keadaan ini membuat Angkringan yang biasanya ramai pengunjung menjadi sepi karena masyarakat harus tetap di rumah akibat pandemi. Ditambah lagi teknologi dan industri sangat cepat bertumbuh untuk menunjang kebutuhan manusia di masa pandemi. Beberapa diantaranya yaitu GoFood, ShopeeFood dan GrabFood.

Salah satu Angkringan yang saya singgahi dan masih bertahan yaitu Angkringan Sumringah Jl. Nogosaren Baru, Gamping, Sleman, Kamis (12/11). Ada beberapa hal mengenai kekhawatiran dan kesiapan pemilik untuk menghadapi perkembangan zaman saat ini.

"kalau dilihat dari warung makan lain yang sudah pakai GoFood, ShopeeFood dan GrabFood. Kekhawatiran pasti ada, takutnya kan orang-orang pada milih menggunakan itu dan kita jadi gak laku," jelas Eko (40) sebagai pemilik angkringan.

Eko juga menjelaskan bahwa angkringannya belum begitu merasakan penurunan penjualan akibat warung makan lain yang telah menggunakan jasa ShopeeFood, GoFood, dan GrabFood. Akan tetapi penurunan penjualan karena Covid-19 sangat ia rasakan. Angkringan Sumringah juga telah merencanakan strategi agar Angkringan ini tidak kalah saing.

"Tentu ada, saya sudah memasang lokasi Angkringan ini ke Google Maps dan ada rencana untuk ikut jualan online bersama GoFood, ShopeeFood dan GrabFood, pokoknya tetap harus ngikutin perkembangan zaman, harus siap dan semangat," jelas Eko. Selain dengan strategi itu, Eko juga menjelaskan akan membuat menu baru pada Angkringan Sumringah miliknya.

Kesimpulannya adalah untuk bertahan di zaman ini, Angkringan harus mengikuti perkembangan industri dan teknologi sebagai strategi agar tetap bertahan.