Konten dari Pengguna

Pentingnya Peran JKN untuk Meningkatkan Kesehatan Ibu

Dwi Wahyuniati
Staf di Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Besar
20 Januari 2023 10:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dwi Wahyuniati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Seorang ibu hamil sedang berkonsultasi dengan petugas jaminan kesehatan. Sumber: www.shutterstock.com
zoom-in-whitePerbesar
Seorang ibu hamil sedang berkonsultasi dengan petugas jaminan kesehatan. Sumber: www.shutterstock.com
ADVERTISEMENT
Peningkatan kesehatan Ibu adalah perwujudan dari hak asasi manusia yang diabadikan dalam kesepakatan yang dicapai pada The International Conference on Population and Development, The Millennium Development Goals, dan berlanjut dalam dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Peningkatan kesehatan Ibu sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan anak.
ADVERTISEMENT
Ketika seorang ibu meninggal, keluarganya menjadi lebih rentan, dan jika ada bayi yang tinggal di rumah tangga tersebut, kemungkinan besar mereka meninggal sebelum berusia dua tahun (WHO, 2019).
Perhatian utama internasional dan nasional saat ini adalah mencegah kematian ibu, terutama setelah melahirkan. Salah satu target dalam SDGs adalah untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 70 kematian per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. (Target 3.1).
Pendekatan terbaik untuk mencapai tujuan AKI adalah dengan memastikan bahwa semua perempuan memiliki akses terhadap kontrasepsi, menyediakan perawatan untuk melahirkan, dan memberikan perawatan darurat tepat waktu untuk ibu hamil yang akan melahirkan. Untuk memastikan safe motherhood dan mewujudkan hidup baru yang sehat, inisiatif yang berfokus pada kesehatan ibu dan keluarga berencana sangat penting (WHO, 2020).
ADVERTISEMENT
Keberadaan jaminan kesehatan sangat penting untuk mendukung kesehatan dan mencegah kematian ibu. Melahirkan bukanlah satu-satunya alasan mengapa seorang ibu butuh jaminan kesehatan. Saat seorang ibu berusia paruh baya, maka akan lebih rentan terkena penyakit diabetes, tiroid, gangguan autoimun, serta kanker.
Berbagai masalah hormonal terutama selama menopause dapat membuat wanita rentan terhadap penyakit. Menurut data dari Riskesdas (2018), lebih banyak wanita di Indonesia yang didiagnosis menderita kanker dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini tercermin dari prevalensi kanker pada laki-laki mencapai 0,74 persen, sedangkan pada wanita mencapai angka 2,85 persen.
Ilustrasi ibu hamil. Foto: Shutterstock
Selain itu, jumlah wanita yang menderita penyakit jantung juga lebih banyak dibandingkan dengan pria. Angka prevalensi penyakit jantung pada laki-laki mencapai 1,3 persen, sedangkan pada wanita mencapai 1,6 persen.
ADVERTISEMENT
Kepemilikan jaminan kesehatan sangat penting karena semakin meningkatnya biaya perawatan kesehatan. Apalagi jika kita memperhitungkan pengeluaran perawatan prenatal dan postpartum, maka biaya yang diperlukan akan sangatlah besar.
Menurut penelitian di China, kepemilikan jaminan kesehatan cenderung meningkatkan akses ke perawatan medis (Qian, Pong, Yin, Nagarajan, & Meng, 2009). Sejalan dengan itu, jaminan kesehatan menurunkan biaya kesehatan yang harus ditanggung secara pribadi sehingga tidak membebani kesejahteraan rumah tangga (Agustina dkk., 2019).
Namun, berdasarkan data Susenas, pada tahun 2022 hanya sebesar 72,05 persen ibu yang memiliki JKN. Hal ini menunjukkan bahwa dari 10 ibu, 3 di antaranya tidak memiliki JKN. Kondisi ini mengindikasikan bahwa JKN belum mampu mencakup seluruh ibu di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Padahal terdapat urgensi yang cukup tinggi bagi ibu untuk memiliki jaminan kesehatan tersebut. Oleh karena itu, perlu upaya lebih lanjut untuk meningkatkan cakupan kepemilikan JKN pada ibu.
Salah satunya adalah dengan memberikan sosialisasi kepada para ibu mengenai pentingnya kepemilikan JKN. Sosialisasi ini bisa dilakukan dengan memberdayakan para kader Posbindu PTM (Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular) sehingga sosialisasi tersebut bisa dilaksanakan pada saat pertemuan Posbindu PTM. Diharapkan dengan rutinnya sosialisasi ini maka cakupan kepemilikan JKN pada ibu akan meningkat sehingga tingkat kesehatan para ibu di Indonesia akan semakin membaik.