Konten dari Pengguna

Literasi Digital Menjembatani Issue Kekerasan Seksual di Dunia Maya

Dyah Ptrstani
Mahasiswa UIN Gusdur Pekalongan tahun 2022, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
27 Oktober 2024 8:53 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dyah Ptrstani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di era digital ini, keterampilan dalam menggunakan teknologi dan internet atau yang disebut literasi digital, menjadi sangat penting. Terutama untuk menghadapi masalah serius seperti kekerasan seksual di dunia maya. Kekerasan seksual secara online terjadi dalam banyak bentuk, mulai dari pelecehan verbal, pengiriman foto atau video yang tak senonoh tanpa izin, hingga grooming (pendekatan yang berujung pada eksploitasi seksual). Semakin banyaknya orang yang beraktivitas di dunia maya membuka peluang terjadinya kekerasan ini. Maka dari itu, literasi digital berperan penting untuk melindungi pengguna internet, terutama mereka yang rentan menjadi korban.
ADVERTISEMENT
1. Apa itu Literasi Digital?
Literasi digital adalah kemampuan bukan hanya untuk menggunakan perangkat teknologi, tetapi juga memahami cara bersikap dengan bijak di dunia maya. Ini mencakup pemahaman mengenai etika, keamanan data pribadi, dan kesadaran akan risiko yang ada di
internet. Dengan literasi digital yang baik, orang bisa bersikap lebih hati-hati dan lebih peka terhadap hal-hal yang mungkin berbahaya.
Salah satu ancaman terbesar di dunia maya adalah kekerasan seksual. Literasi digital berperan sebagai alat untuk mencegah, mengenali, dan menangani kekerasan seksual online. Orang yang paham literasi digital lebih siap melindungi diri mereka dari potensi ancaman.
Sumber Ilustrasi: Dihasilkan oleh AI dengan bantuan model DALL-E dari OpenAI
2. Kekerasan Seksual di Dunia Maya: Bentuk dan Dampaknya
Kekerasan seksual di dunia maya bisa terjadi dalam berbagai bentuk, seperti pelecehan verbal, pengiriman pesan atau gambar tidak senonoh, penyebaran konten pribadi tanpa izin, atau ancaman seksual. Banyak pelaku merasa lebih “aman” karena mereka bisa menyembunyikan identitas asli mereka. Hal ini membuat korban sering merasa tidak berdaya atau bingung bagaimana cara melapor atau mencari bantuan.
ADVERTISEMENT
Dampak dari kekerasan seksual online bisa sangat serius. Banyak korban yang merasa trauma, takut, hingga menarik diri dari pergaulan. Dampak psikologis ini sering bertahan lama dan sulit diatasi tanpa dukungan atau bantuan. Oleh karena itu, literasi digital sangat penting agar masyarakat bisa mencegah dan melawan ancaman ini.
3. Literasi Digital untuk Melindungi Diri
Dengan literasi digital, kita bisa belajar banyak hal untuk menjaga diri dari kekerasan seksual di internet. Pertama, kita bisa memahami tanda-tanda bahaya, seperti ajakan mencurigakan atau pesan-pesan tidak sopan. Orang yang memiliki pengetahuan literasi digital akan lebih waspada dan cepat mengambil tindakan untuk menjaga diri.
Literasi digital juga mengajarkan kita tentang cara melindungi data pribadi. Banyak kekerasan seksual dimulai ketika pelaku mendapat akses ke informasi pribadi korban, seperti foto atau informasi identitas. Literasi digital membantu kita lebih berhati-hati saat membagikan informasi di internet dan memahami pentingnya pengaturan privasi serta keamanan akun, seperti menggunakan kata sandi yang kuat dan mengaktifkan verifikasi dua langkah.
ADVERTISEMENT
4. Mengedukasi Etika Digital untuk Mencegah Calon Pelaku
Literasi digital bukan hanya bermanfaat bagi calon korban tetapi juga penting untuk mencegah perilaku kekerasan dari pihak yang mungkin menjadi pelaku. Dengan pengetahuan literasi digital, seseorang bisa belajar bahwa internet bukanlah tempat bebas tanpa aturan. Setiap tindakan di internet, termasuk pelecehan seksual, memiliki konsekuensi hukum.
Selain itu, literasi digital juga mengajarkan tentang etika dan batasan dalam berkomunikasi secara online. Edukasi ini bisa menanamkan empati dan penghargaan terhadap orang lain, serta mengingatkan bahwa internet seharusnya menjadi ruang yang aman bagi semua orang.
5. Peran Pemerintah, Sekolah, dan Masyarakat
Untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih aman, dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak, seperti pemerintah, sekolah, dan masyarakat. Pemerintah dapat membantu dengan membuat aturan yang lebih tegas terkait kekerasan seksual di internet, serta menyediakan jalur bagi korban untuk melapor dan mendapatkan perlindungan hukum
ADVERTISEMENT
Sekolah juga memiliki peran penting dengan memasukkan literasi digital dalam kurikulum. Anak-anak dan remaja bisa belajar tentang cara berinteraksi secara positif di dunia maya sejak dini. Dengan pendidikan formal mengenai literasi digital, generasi muda bisa memahami hak dan kewajiban mereka sebagai pengguna internet serta cara menjaga keamanan diri.
Di sisi lain, masyarakat juga perlu berperan aktif dalam mempromosikan literasi digital. Kampanye atau pelatihan literasi digital yang melibatkan komunitas, organisasi, bahkan perusahaan teknologi bisa sangat membantu. Partisipasi semua pihak dapat menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan nyaman.
6. Membantu Korban Kekerasan Seksual di Dunia Maya
Dengan literasi digital, masyarakat bisa lebih peka terhadap situasi korban kekerasan seksual di dunia maya. Banyak korban yang mengalami stigma atau penghakiman dari orang di sekitarnya, sehingga mereka merasa takut atau malu untuk melapor. Literasi digital membantu masyarakat untuk lebih memahami kondisi korban dan bagaimana cara mendukung mereka tanpa menghakimi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, literasi digital juga memberikan pengetahuan kepada korban mengenai lembaga-lembaga yang bisa membantu mereka, seperti layanan konseling atau perlindungan hukum. Dukungan seperti ini sangat penting agar korban bisa pulih dari pengalaman buruk yang mereka alami.
7. Membangun Masa Depan Digital yang Aman
Literasi digital adalah kunci utama untuk mewujudkan dunia maya yang aman dan terbebas dari kekerasan seksual. Dengan pengetahuan dan kesadaran yang cukup, kita bisa lebih peka terhadap ancaman kekerasan seksual, melindungi diri, dan memberikan dukungan pada korban yang membutuhkannya. Kolaborasi antara pemerintah, pendidikan, dan masyarakat luas sangat diperlukan untuk menciptakan literasi digital yang kuat.
Penutup
Mengatasi kekerasan seksual di dunia maya bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan literasi digital yang baik, kita bisa menciptakan masyarakat digital yang aman, nyaman, dan saling menghargai. Dunia maya seharusnya menjadi tempat yang nyaman bagi semua orang. Mari kita terus meningkatkan literasi digital agar lingkungan digital menjadi lebih aman dan bebas dari kekerasan seksual.
ADVERTISEMENT