kumplus- Opini Dyah Retna

Panduan Terhindar dari Stigma Emak-Emak di Jalan Raya

Dyah Retna Palupi
Freelance Writer sejak 2009
26 Mei 2022 14:05 WIB
·
waktu baca 5 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perkara kendaraan dan tetek bengeknya mungkin dulu identik dengan laki-laki. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak juga perempuan yang jago berkendara. Sesuai tantangan zaman, udah bukan masanya perempuan menggantungkan persoalan hidup ke laki-laki.
Makanya, perempuan jago di jalan udah bukan barang aneh lagi. Mau roda dua, empat, sampai bus AKAP; mau yang naik mobil buat gengsi atau jadi pebalap; dari yang bermotor buat kuliah atau cari nafkah; perempuan bisa bawa dan nggak ada soal.
Meski begitu, anggapan dan stigma soal perempuan yang hobi banget melanggar lalu lintas dan ngawur saat membawa kendaraan masih kerap terdengar di telinga kita. Misalnya stigma kalau perempuan suka nyalain sein kiri tapi belok ke kanan, suka lawan arah, nggak pakai helm, nggak bisa nyetandarin tengah, nggak bisa parkir dengan benar, dan lain sebagainya. Emang sih dalam beberapa kasus ada benarnya, tapi stigma di atas justru menutup isu-isu soal perempuan dan lalu lintas yang mungkin jauh lebih penting.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten